Bagi bikers, helm jadi salah satu apparel wajib yang dipakai untuk pelindung kepala sekaligus untuk bergaya.
Yup, keamanan selama berkendara memang penting, tapi soal gaya juga tak boleh ketinggalan.
Makanya helm yang satu ini cocok jadi pilihan, yakni Arai RX7X Shuriken Gold Limited Edition.
Helm yang resmi dirilis 24 Desember di Jakarta itu hanya ada 300 pcs di seluruh dunia.
Dan menariknya semuanya hanya dijual di Tanah Air, karena merupakan orderan khusus Arai Indonesia.
"Jadi kita melihat setiap negara ada yang punya seri limited edition, dan kita ajukan ke Arai Jepang untuk buat versi kita sendiri."
"Mereka setuju dan jumlah 300 pcs karena merupakan minimal order untuk dibuatkan seri limited edition," buka Erick Saputra, CEO Arai Indonesia.
Selain keputusan Arai Jepang, Erick menyebut jika pihak 56 Design yang memiliki grafis ini juga antusias.
"Shinya Nakano responnya positif dan dia setuju untuk dibuatkan motif ini," ujar Erick lagi.
Fakta lainnya, motif Shuriken Gold sendiri belum pernah dipakai dan diproduksi sama sekali, sehingga lebih eksklusif.
Motif tersebut punya warna emas dominan yang memberikan kesan mewah dan eksklusif.
Grafis helm itu sendiri merupakan trademark eks pembalap asal Jepang, Shinya Nakano yang juga pemilik 56 Design.
Yang mana ciri khasnya adalah gambar sepasang mata di bagian depan, serta gambar shuriken, senjata tradisional Jepang ditiap sisinya.
"Arai Nakano reguler kerap jadi koleksi dan punya harga lebih mahal dari motif lainnya, juga termasuk grafis yang banyak peminat," tambah Erick.
Baca juga : Helm Juara MotoGP 2022 Dijual Rp 10 Juta, Bisa Jadi Barang Koleksi Nih!
Sebagai pilot project, Arai RX7X Shuriken Gold Limited Edition ini dijual Rp 25 juta dan sudah bisa diorder saat ini dan pengiriman awal Januari 2024.
Helm ini dibuat menggunakan bahan-bahan berkualitas yang memenuhi standar keamanan tertinggi.
Bagian luar helm menggunakan lapisan super fiber, sehingga lebih kuat dan aman yang merupakan ciri khas dari helm Arai.
Sementara bagian dalamnya sudah dilengkapi dengan teknologi ecopure, memberikan kenyamanan maksimal bagi pengendara
Sebagai bukti seri limited edition, ada sejumlah tanda yang menjadi bukti otentifikasi helm ini dibuat terbatas.
Pertama ada nomor serinya di bagian belakang helm berupa stiker, kemudian stiker serupa terdapat juga pada kardus helm.
Lalu terdapat pula sertifikat khusus yang ditandatangani oleh Shinya Nakano dan Erick Saputra.
Selain mendapatkan helm, pembeli helm Arai RX7X Shuriken Gold Limited Edition ini juga mendapatkan merchandise.
Diantaranya ada flat dark visor yang harga pasarannya Rp 1 juta lebih, kemudian topi Arai, tas Arai dan hoodie.
Untuk ukuran hoodie nanti akan mendapatkan sesuai ukuran helm yang dipilih.
Dan yang tak kalah seru, Shinya Nakano akan datang ke Indonesia dan mengadakan meet & greet serta riding bareng.
"Nantinya pembeli helm ini otomatis bisa langsung ikut dan bertemu Nakano, dan dia bersedia menandatangi helm yang telah dibeli," pungkas Erick.
Baca juga : Ini Dua Helm Terbaru Airoh, Ada yang Buat Harian dan Touring!
Shinya Nakano merupakan rider legendaris asal Jepang yang sudah malang melintang di berbagai kejuaraan dunia balap motor.
Rider kelahiran Tokyo, 10 Oktober 1977 tersebut juga sempat memperkuat beberapa pabrikan di sepanjang kariernya.
Meski dibesarkan oleh Yamaha, namun Nakano pernah membela Kawasaki, Honda, serta Aprilia.
Karier Nakano mulai melejit ketika ia menjadi juara All-Japan 250cc tahun 1998.
Tahun berikutnya ia pun langsung promosi ke kejuaraan dunia 250cc bersama tim Chesterfield Yamaha Tech3.
Di tahun 2000, Nakano menutup musim dengan gelar runner up kejuaraan dunia 250cc serta meraih penghargaan the Winning of the Year.
Tahun 2001 ia naik ke kelas 500cc masih bersama Yamaha dan sukses menyabet gelar Rookie of the Year.
Performa menjanjikan Nakano membuat Yamaha langsung mempromosikan Nakano ke kelas utama MotoGP pada tahun 2002.
Tahun 2004, Nakano hengkang ke tim Kawasaki dan konsisten bersaing di 10 besar hingga musim 2006.
Tahun berikutnya, Nakano bergabung dengan tim Honda selama dua musim. Prestasi terbaiknya di Honda adalah berada di peringkat ke-9 musim 2008.
Di akhir kariernya tepatnya di tahun 2009, Nakano mencoba tantangan baru dengan bergabung ke tim Aprilia di kejuaraan World Superbike (WSBK).
Hanya semusim di WSBK, Nakano pun memutuskan untuk pensiun dari dunia balap di usia 32 tahun.