Pakai koil racing pada motor bisa berbahaya, contohnya bisa menyebabkan busi sampai pecah!
Wah, kira-kira hal itu mitos atau fakta ya?
Memang, meningkatkan kinerja pengapian motor diyakini bisa membuat performa mesin bertambah.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan, seperti menggunakan CDI atau ECU racing, juga menggunaan koil racing.
Namun koil racing kerap dituduh jadi biang keladi busi motor pecah, saat sedang digunakan.
Baca juga : Viral Pasangan Bikers Jadi Korban Perampokan dan Pemerkosaan di India
"Sebenarnya bisa saja busi sampai pecah karena koil racing," buka Diko Oktaviano, Technical Support dari PT Niterra Mobility Indonesia, produsen busi NGK.
Tapi hal itu terjadi karena busi yang dipakai tidak sesuai spesifikasi bro.
Untuk diketahui, perubahan pada mesin termasuk komponen pengapian pasti akan menghasilkan suhu yang lebih tinggi dari standar.
Apalagi penggunaan koil racing, akan menghasilkan arus listrik yang lebih besar.
"Proses keausan elektroda busi akan lebih cepat saat pakai koil racing," wanti Diko.
Menurutya, ada beberapa kejadian motor sudah upgrade performa mesin termasuk pengapianya, tapi busi masih pakai standar.
Baca juga : Pilihan Motor Matic 2024 Bergaya Trail, Termurah Rp18 Jutaan
"Enggak lama itu businya pecah, karena ternyata masih pakai busi standar. Busi standar enggak tahan panas mesinnya," ceritanya.
Sebenarnya mencegah kejadian busi pecah karena koil racing bisa diantisipasi, dengan upgrade busi.
Misal dari busi standar dengan elektroda nickel, upgrade pakai busi platinum atau iridium.
"NGK sendiri tidak melarang mesin mau dimodif seperti apa, tapi konsepnya ketika mau upgrade mesin, busi baiknya disesuaikan," pungkasnya.
Baca juga : Pakai Busi Racing Buat Motor Harian, Tambah Tenaga atau Mubazir?
NGK sendiri memiliki beragam pilihan busi yang bisa disesuaikan dengan kondisi mesin.
Selain busi standar, ada NGK G-Power berbahan platinum, lalu NGK Iridium IX dan teratas ada NGK Moto DX, adalah iridium yang diberi lapisan ruthenium.