Pulang ke kampung halaman menggunakan sepeda motor memang bisa menjadi salah satu solusi.
Karena biaya perjalanan lebih terjangkau daripada moda transportasi lain seperti mobil, tapi bisa lebih fleksibel jika dibandingkan naik angkutan umum.
Namun sebelum mudik menggunakan sepeda motor sebaiknya melakukan pengecekan menyeluruh pada kendaraan, untuk meminimalisir kejadian tidak diinginkan.
Nah perjalanan mudik yang umumnya memakan waktu lama dengan jarak yang cukup jauh, pastinya lumayan menyiksa mesin sepeda motor.
Salah satu masalah yang akan timbul ketika berkendara dalam waktu lama ditambah beban berat serta cuaca yang panas adalah overheat.
Baca juga: Padat! Pemerintah Prediksi Pemudik Motor Tembus 31 Juta
Overheat merupakan kondisi di mana suhu mesin terlampau tinggi atau berada di atas 100° Celcius.
Umumnya mesin sepeda motor memiliki suhu optimal atau suhu normal di kisaran angka 75-95° Celcius.
Kalau sampai overheat terjadi, efeknya bisa membuat beragam masalah pada mesin.
Dimulai dari performa mesin yang menurun, bahan bakar boros, yang terparah salah satunya bisa membuat pergerakan piston macet atau mengunci.
Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan mudik menggunakan sepeda motor agar mesin tidak sampai mengalami overheat.
Hal pertama tentu saja harus melakukan servis sepeda motor agar terbebas dari gejala overheat.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di sini agar mesin kuat digeber dalam waktu lama.
Baca juga: Dua Warna baru Honda Vario 125 2024, Harga Naik Rp 200 Ribu
“Ganti oli sesuai spesifikasi yang disarankan pabrikan, cek dan bersihkan mesin dari kotoran, bersihkan kisi-kisi pendingin mesin atau sirip mesin pada motor non radiator,” ujar Ferry Nurul Fajar selaku Technical & Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Spesifikasi oli yang sesuai jadi suatu hal yang cukup penting, pasalnya tiap motor memiliki rekomendasi spesifikasi oli yang berbeda, tentu ini berpengaruh cukup besar pada mesin.
Karena tugas oli mesin bukan hanya sebagai pelumas mesin, tapi juga bertugas mendinginkan mesin, sampai membersihkan area dalam mesin.
Yang tidak ketinggalan juga saat servis agar tidak terjadi overheat adalah mengecek valve clearance atau kerenggangan setelan klep, ini jadi satu yang kerap terlewat.
Baca juga: Honda PCX 160 dan Yamaha NMax Terancam Tak Bisa Isi Pertalite Lagi
Ternyata ini cukup berpengaruh, karena kalau terlalu rapat bisa akibatkan mesin terlalu panas, begitu untuk jalan jauh bisa akibatkan overheat.
"Ini akibat dari karakter pembakaran yang gak sempurna saat valve clearance terlalu rapat, jadi mengakibatkan overheat,” sahut Endro Sutarno, selaku People and Technical SiTepat Digital Motoshop.
Faktor penting agar tidak terjadinya overheat tentu saja sistem pendinginan mesin harus dalam kondisi terjaga.
Jika memiliki motor dengan pendingin radiator maka harus melakukan perawatan di sektor ini.
Pengecekan meliputi fungsi kipas pendingin, thermostat, jalur slang radiator, hingga tutup radiator.
Pastikan tidak ada kebocoran air radiator dan kapasitas air radiator di tabung reservoir masih cukup.
Kondisi air radiator sendiri perlu diperhatikan dan jangan lupa diganti kalau memang sudah waktunya.
Tiap pabrikan memiliki rekomendasi penggantian air radiator berbeda, ada yang tiap 12.000 km dan ada juga 24.000 km.
Baca juga: Cara Bikin Bodi Suzuki Burgman Street 125 EX Tetap Mulus
“Perhatikan juga soal penggunaan aksesoris pada radiator, kadang ada yang pakai aksesoris pelindung radiator tapi terlalu rapat, jadi angin yang ke radiator malah kurang.”
“Untuk motor matic ada juga yang cover plastik radiator itu dicopot, padahal fungsinya untuk mengarahkan angin ke radiator, karena radiator motor matic ini adanya di samping,” tambah Endro.
Lantas untuk mesin motor yang masih andalkan udara atau non radiator untuk pendinginannya juga perlu memperhatikan beberapa hal agar tidak sampai mengalami overheat.
Pengecekan pertama tentu sama seperti pastikan menggunakan oli mesin yang sesuai.
Lakukan servis sebelum mudik, juga pastikan valve clearance tidak terlalu rapat atau sesuai anjuran pabrik.
Baca juga: Honda Akui Bakal Rilis Dua Motor Lagi Tahun Ini, Termasuk Motor Listrik
“Untuk motor tipe bebek itu relatif aman karena udara lebih leluasa masuk ke ruang mesin. Nah kalau motor matic jangan sampai penutup plastik silinder dilepas, karena motor ini kan istilahnya pakai pendinginan paksa.”
“Jadi udara dari kipas di magnet disembur ke area mesin, nah tugas penutup plastik ini biar semburan angin fokus meniup silinder. Pakai juga bahan bakar sesuai anjuran pabrikan,” wanti Endro.
Kalau sudah melakukan berbagai pengecekan tersebut dan saatnya melakukan perjalanan mudik, jangan lupa harus tetap aware terhadap kondisi mesin juga kondisi perjalanan.
Di beberapa motor modern saat ini sudah dilengkapi dengan indikator overheat, ini bisa menjadi acuan bilamana indikator tersebut hidup berarti perlu menepi dan melakukan pengecekan.
Baca juga: Yamaha Aerox 155 Old Masih Menarik, Kenali Dulu Kelebihan dan Kekurangannya
Berkendara yang aman, jika terkena macet parah, matikan mesin agar suhu mesin tidak tinggi dan mengurangi kadar emisi.
"Selalu perhatikan indikator overheat, jika tinggi atau menyala segera hentikan kendaraan dan dinginkan sepeda motor, cek ketinggian air pada reservoir tank jika berkurang tambahkan,” tutup Ferry.
Semoga selamat dan aman sampai tujuan!