Alva Cervo jadi produk kedua dari PT Ilectra Motor Group (IMG) yang punya konsep lebih sporty dan atraktif dibandingkan dengan produk pertamanya yaitu Alva One.
Motor listrik ini dibanderol dengan harga Rp 37,750 juta untuk 1 baterai dan harga Rp 42,750 juta untuk 2 buah baterai.
Dengan harga di atas Rp 35 jutaan, tentu banyak calon konsumen yang mengharapkan motor listrik ini memiliki kualitas dan sensasi berkendara mengarah sempurna.
Lantas apakah demikian? Untuk itu tim Autofun Indonesia sudah menguji motor ini selama beberapa minggu, untuk merasakan sensasi berkendara motor listrik ini selama sehari-hari.
Seperti apa impresinya? Apakah layak menjadi andalan harian?
Fitur-fitur dari Alva Cervo bisa dikatakan cukup modern, seperti seluruh lampunya sudah menggunakan LED.
Baca juga: Dilepas Rp 11 Jutaan, Ini yang Bikin Alva N3 Bisa Murah
Lampu utama pakai deretan lampu LED projector yang berbaris ke bawah, sayangnya pancaran sinarnya cenderung biasa saja, kurang tebal meskipun cukup lebar.
Keyless juga sudah disematkan pada motor ini, dikombinasi dengan spidometer TFT display berukuran 5 inci yang punya isi informasi cukup lengkap.
Kemudian ada combi brake system, lalu ada sensor standar samping sebagai fitur keamanan agar motor tidak dapat berjalan ketika kondisi standar terbuka.
Tidak ketinggalan adalah fitur konektivitas My Alva yang cukup berguna bagi penggunanya, karena bisa memantau status baterai, pelacakan peta langsung, statistik berkendara, dan juga roadside assistant.
Baca juga: Begini Jawaban Alva Terkait Harga N3 Belum Termasuk Baterai
Ruang penyimpanan terdapat di bawah setangnya, ada 2 kompartemen terbuka yang memang tidak terlalu besar, sebelah kiri dilengkapi dengan power charger untuk mengisi daya smartphone.
Penyimpanan lebih leluasa ada di bawah jok karena posisi baterainya yang berada di tengah, walaupun memang sih terdapat tonjolan cukup tinggi yang cukup memakan ruang.
Meski tidak dijelaskan secara pasti pada spesifikasinya, namun jok Alva Cervo cenderung bersahabat untuk postur pengendara 170 cm.
Artinya dapat menapakkan kaki dengan baik dan dimensinya yang lebar cukup menopang bokong pengendara dengan baik, meskipun sisi sampingnya cukup lebar sehingga agak mengganjal paha ketika menurunkan kaki.
Baca juga: Alva Kembangkan Sistem Charger Pintar, Bisa Atur Kapan Baterai Penuh!
Pengendara disuguhkan juga dengan pijakan kaki posisi depan, jadi bisa dimanfaatkan untuk meluruskan kaki agar tidak membosankan juga mengurangi rasa pegal pada kaki.
Yang kurang pas justru ada pada setangnya nih, sudah pakai setang tipe pipa yang dipegang oleh raiser di tengah.
Desainnya cukup mengarah ke pengendara, tapi sayang lekuk atau posisinya kurang tinggi sehingga membuat pundak kurang tegap.
Kalau bicara handling atau pengendalian, bisa dikatakan cukup pede untuk melahap tikungan maupun melakukan perpindahan arah dengan cepat.
Baca juga: Alva Sebar Boost Charge, Bisa Isi Baterai Kurang Dari 30 Menit!
Pasalnya Cervo menggunakan spesifikasi ban cukup gambot, berukuran 110/80-14 di depan dan ukuran 140/70-14 di belakang yang mana spesifikasinya seperti Yamaha Aerox 155.
Dengan begitu cukup memberikan cengkraman yang baik selama berkendara, baik ketika melewati tikungan atau ketika melakukan pengereman.
Posisi baterai yang berada di tengah juga cukup memberi andil dalam pengendalian Cervo, pasalnya 1 buah baterainya memiliki bobot 12,3 kg.
Ini karena membuat titik beban Cervo menjadi fokus di tengah, meskipun memang posisinya sedikit kurang rendah, sehingga sedikit menimbulkan rasa ‘ngelawan’ ketika motor diajak ‘rebah’.
Baca juga: Begini Sosok Alva N3, Motor Listrik yang Cuma Rp 11 Jutaan!
Suspensi depan pakai tipe teleskopik dengan diameter as yang cukup besar, ini memberikan redaman suspensi yang lembut dan juga stabil.
Yang kurang nyaman justru ada pada suspensi belakangnya, pakai suspensi tunggal dengan posisi cukup rebah.
Entah kenapa karakter redamannya cukup keras cenderung kaku, meskipun posisi preload sudah di posisi paling rendah.
Ketika ditekan, ternyata yang membuat keras bukan dari pernya, melainkan dari rebound yang terlalu lambat.
Ini membuat posisi suspensi belum sempat naik tapi sudah kena beban kembali yang berefek keras atau kaku meskipun dipakai berboncengan.
Kalau dari segi pengereman tidak ada masalah berarti, empuk ketika ditekan dan ampuh untuk menghentikan laju motor listrik ini, apalagi dibantu juga oleh regenerative brake meskipun rasa tahanannya tidak terlalu besar.
Sumber daya utama Cervo ada di sisi tengah, menggunakan baterai Lithium dengan kapasitas 73,8 volt dan 24 Ah, terdapat pilihan pembelian 1 buah baterai dan 2 buah baterai.
Baca juga: Siluet Alva Cervo Muncul di Malaysia, Bakal Ramaikan Negara Tetangga?
Unit yang Autofun Indonesia coba dibekali dengan 2 buah baterai, Alva mengklaim kalau bisa menempuh jarak 125 km tapi dengan kecepatan rata-rata hanya 30 km/jam.
Lantas bagaimana kalau digunakan sehari-hari dengan kondisi beragam dan kecepatan yang lebih bervariatif?
Hasilnya tentu akan di bawah klaim di atas, selama beberapa kali pengujian didapat kalau 2 buah baterai Cervo bisa membawa jalan motor listrik ini sampai benar-benar habis di kisaran jarak 75-90 km tergantung kondisi jalan dan cara berkendaranya.
Kalau tadi bicara soal baterainya, kini kita bahas mengenai pengisian baterai pada Alva Cervo.
Baca juga: Gak Ribet, Beli dan Rawat Motor Listrik Alva Bisa Lewat Pihak Ketiga
Pengisiannya melalui soket yang berada di motor, walaupun sebenarnya Alva juga menjual charging dock yang bisa dibeli secara terpisah.
Nah, dengan harga Rp 2,5 juta untuk satu buah charging dock atau Rp 4,5 juta untuk 2 buah.
Daya yang dibutuhkan untuk mengisi baterai Cervo paling tinggi di angka 1,022 watt.
Tapi daya ini bersifat fluktuatif tergantung dari kapasitas baterai, semakin mendekati penuh maka akan semakin rendah atau slow charge untuk menjaga kesehatan baterai.
Daya Dan Biaya ALVA Cero | ||
---|---|---|
Watt terendah | 1,7 watt | |
Watt tertinggi | 1,022 watt | |
Lama pengisian daya | 4 jam (0-100%) | |
Total daya yang dikeluarkan | 3,750 kWh | |
Total biaya pengecasan | Rp 5.437 (Rp 1.450/kWh) |
Untuk lama pengisiannya kurang lebih 2 buah baterai dari 0-100 % kisaran 4 jam dengan total daya yang dikeluarkan 3,750 kWh.
Lantas berapa biaya listrik yang dibutuhkan? Kalau mengacu pada hitungan Rp 1.450/kWh, artinya Cervo membutuhkan biaya listrik Rp 5.437 untuk dapat melaju sejauh 70-95 km.
Cukup terjangkau?
Cervo menggunakan BLDC tipe mid drive sebagai penggeraknya, tenaga maksimal diklaim ada di angka 9,8 kW atau setara 13,3 ps dengan torsi maksimal 53,5 Nm.
Baca juga: Warga Bekasi Semakin Mudah Untuk Memiliki Motor Listrik Alva
Mesin listrik yang berada di tengah diteruskan ke roda belakang menggunakan belt dan final gear.
Ini membuat karakter tenaga Cervo bisa lebih merata dan juga responsif hampir di setiap rentang kecepatan.
Untuk melengkapi sensasi berkendaranya, Cervo dibekali dengan 3 power modes plus 1 buah e-boost atau electric boost.
Jadi ada ECO yang mana karakter tenaganya tergolong smooth, bukaan gas dengan keluaran tenaga terasa delay dan kecepatan tertingginya ada di 72 km/jam.
Top Speed ALVA Cervo | ||
---|---|---|
Top speed ECO | 72 km/jam | |
Top speed Urban | 97 km/jam | |
Top speed Sport | 110 km/jam | |
Top speed e-Boost | 115 km/jam | |
*on speedo |
Top speed tersebut sebenarnya sudah cukup untuk digunakan di perkotaan, terbilang nyaman juga ketika digunakan berkendara santai dan berboncengan karena tenaga tidak terlalu menghentak.
Baca juga: Alva One XP Lebih Tahan Terjang Banjir, Ini Penyebabnya
Kalau mau yang lebih responsif bisa cicipi mode Urban, dengan top speed 97 km/jam.
Power mode ini memberikan respon tenaga yang lebih terasa, bukaan gas cukup linear yang asik digunakan ketika butuh tenaga lebih seperti menyalip kendaraan di depan.
Selanjutnya ada Sport yang rasanya tidak perlu dijelaskan panjang lebar, ampere yang keluar jauh lebih besar sehingga dorongan tenaga sangat terasa dengan top speed mencapai 110 km/jam.
Yang terakhir ada e-boost yang merupakan mode tambahan, bisa digunakan selama beberapa detik dengan keluaran tenaga sangat besar dan bisa mencapai kecepatan maksimal 115 km/jam.
Tidak lupa menguji akselerasinya menggunakan alat Racebox yang berbasis GPS untuk mendapatkan pengukuran lebih akurat.
Pengujian dilakukan menggunakan mode e-boost yang merupakan power modes paling tinggi untuk mendapatkan catatan waktu tercepat.
Data Tes Alva Cervo | ||
---|---|---|
0-60 km/jam | 5,68 detik | |
0-80 km/jam | 9,67 detik | |
0-100 km/jam | 20,67 detik | |
0-100 meter | 7,96 detik @72,3 km/jam | |
0-201 meter | 12,41 detik @87,2 km/jam | |
0-402 meter | 20,05 detik @98,1 km/jam | |
Top speed spidometer | 115 km/jam | |
Top speed Racebox | 103 km/jam | |
Jarak tempuh | 75-90 km |
Setelah beberapa kali melakukan pengujian, akhirnya didapat catatan waktu tercepat untuk mencapai kecepatan 0-60 km/jam dalam waktu 5,68 detik.
Jarak 0-402 meter ditempuh dalam waktu 20,05 detik pada kecepatan 98,1 km/jam, sedangkan kecepatan maksimal 115 km/jam di spidometer dan di Racebox hanya terbaca 103 km/jam. Lumayan!
Spesifikasi ALVA Cervo | ||
---|---|---|
P x L x T | 1.933 X 713 X 1.115 mm | |
Panjang sumbu roda | 1.343 mm | |
Jarak terendah ke tanah | 140 mm | |
Tipe mesin | BLDC Mid Drive | |
Tenaga maksimal | 9,8 kW (13,3 PS) | |
Torsi maksimal | 53,5 Nm | |
Tipe baterai | Lithium | |
Kapasitas baterai | 73,8V 24Ah (1,8 kWh) | |
Lama pengecasan | 4 jam (2 baterai) | |
Ban depan | 110/80-14 | |
Ban belakang | 140/70-14 | |
Rem | Cakram | |
Suspensi depan | Teleskopik | |
Suspensi belakang | Monoshock | |
Harga normal | Rp 42,750 juta (2 baterai) OTR Jakarta |