Banyak yang bilang Yamaha NMax Turbo terlalu mahal, iya jika melihat tipe Tech Max dan Tech Max Ultimate.
Kedua tipe tersebut harganya sudah tembus Rp 40 juta on the road Jakarta.
Tepatnya Rp 43,250 juta untuk Tech Max dan Rp 45,250 juta untuk Tech Max Ultimate.
Kedua tipe teratas ini punya fitur yang lebih lengkap memang, seperti adanya fitur navigasi Garmin Street Cross.
Yup, fitur serupa yang terdapat pada Yamaha XMax terbaru yang bisa jadi petunjuk arah dalam perjalanan.
Kemudian sudah disematkan rem ABS (Anti-lock Braking System), lengkap dengan TCS (Traction Control System).
Tapi mungkin banyak yang lupa, jika Yamaha juga menghadirkan tipe tengah-tengah, yakni Yamaha NMax Turbo.
Yup, harganya masih kepala 3 tepatnya Rp 37,750 juta on the road Jakarta lho.
Unit ini relatif jarang terlihat memang, unit tesnya nyaris tak terlihat dan bisa dijajal.
Baca juga : 5 Alasan Memilih Yamaha NMAx Neo S Ketimbang NMax Turbo
Beruntung saat mengikuti NMax Tour Boemi Nusantara pekan lalu, kami bisa mencobanya.
CV Tjahaja Baru selaku main dealer Yamaha di Sumatera Barat menyediakan unit ini untuk test ride konsumen.
Dan dalam perjalanan selama 2 hari itu, dipakai tim dokumentasi. Jadilah motor itu kami pakai.
Lantas seperti apa impresinya?
Secara tampilan memang tak ada beda dari tipe yang lainnya, baik Neo juga Tech Max ke atas.
Desainnya sangar dengan sematan lensa projector berisi LED, sebagai penerangan depan.
Lampu sein pun menyatu lampu utama, tidak terpisah dan ditempatkan rendah seperti 2 generasi sebelumnya.
Lekuk bodi depannya sepintas mirip Yamaha XMax terbaru, tegas dan maskulin.
Bagian tengah punya cover bodi yang panjang dan agak dominan, untuk warna Magma Black terlihat kontras dan agak lebay ukurannya.
Bodi belakang lebih ramping dan tidak terlalu melebar, jadi mirip generasi awal yang mengotak.
Lampu belakang pun tidak lagi besar, melainkan model tipis dan terpisah, juga lampu sein vertikal di bawahnya.
Nah, yang menarik tentu bisa mendapatkan warna selai Magma Black yakni Prestige Silver, seperti unit yang kami pakai.
Pun warna cover bodi samping berukuran besar jadi lebih samar karena dilabur warna hitam.
Sebagai tipe Turbo termurah, kami tetap merasakan kecanggihan fitur pada motor ini.
Ya walau ada beberapa yang menghilang dibandingkan tipe Turbo Tech Max, apalagi Tech Max Ultimate.
Diantaranya tidak ada rem ABS, lalu layar TFT dengan navigasi Garmin Street Cross.
Tapi masih bisa menikmati layar LCD sebagai informasi motor, seperti spidometer, fuel meter, dan informasi lainnya.
Penunjuk Riding Mode terletak di sisi kanan atas layar, sedangkan bawahnya untuk penunjuk level Y-Shift.
Dengan tampilan layar negatif display, informasi di dalamnya masih terlihat jelas.
Kurangnya tidak ada penunjuk putaran mesin alias takometer, seperti halnya tipe Tech Max dan Tech Max Ultimate.
Dan yang menarik, meski tak ada fitur ABS, namun masih tersemat TCS pada motor ini.
Yup, fitur yang punya tugas mencegah roda belakang selip itu masih tersedia untuk motor ini.
Belum lagi suspensi belakang tipe tabung, yang ada setelan preload, ya meski hanya 2 titik saja.
Belum lagi soal keamanan unit, sudah tersemat Smart Key System sebagai kunci kontaknya.
Pun soal pengisian daya gadget, ada power outlet di konsol kiri meski harus menamah adaptor lagi.
Motor ini menawarkan kenyamanan dan kemudahan pengendalian motor, seperti generasi-generasi sebelumnya.
Posisi pijakan kaki ada 2, pada posisi sigap area dek terhitung panjang, meski bagian tumit sepatu menyentuh cover mesin.
Kalau mau santai tinggal selonjorkan kaki ke pijakan depan, yang terasa lebih maju dari generasi sebelumnya.
Posisi setang terasa agak rendah namun lebar, membuat lengan sangat rileks mengendalikan motor.
Baca juga : Jelajah Nusantara, Jadi Cara Yamaha Buktikan Ketangguhan NMax Turbo
Jok tentu tak ada masalah, tetap lebar dan busanya empuk. Berkendara lama tak cepat pedas dibokong.
Dimensinya 1.935 mm x 740 mm x 1.200 mm (PxLxT) dengan sumbu roda 1.340 mm dan tinggi jok 770 mm.
Bobotnya sendiri 135 kg, relatif sama dengan tipe-tipe di atasnya. Tapi secara handling masih tetap lincah.
Yup, melintasi jalur kelok 9 hingga Lembah Anai tetap lincah dipakai bermanuver.
Redaman suspensi terasa pas empuknya, tidak ada gejala bottoming saat dipakai menghajar jalan rusak.
Pengereman pun menggigit dan pakem, handle rem pun empuk ditarik dan tidak sakit di tangan.
Sesuai namanya, tentu saja motor ini mengusung mesin generasi baru dengan teknologi YECVT (Yamaha Electric Continuous Variable Transmission) dan Y-Shift.
Prosesnya dibantu oleh beberapa komponen elektrik dan mekanikal seperti ECVT Motor, yang mirip dinamo starter.
Kemudian ada gear reduction, sensor motor primary, speed sensor, dan juga TCU (Transmission Control Unit).
Pengguna bisa merasakan manfaat fitur tersebut saat berakselerasi dan deselerasi dengan 3 level Y-Shift.
Nah, tombol Y-Shift ini tetap terletak di bawah tombol klakson. Bedanya dengan tipe Tech Max ke atas, tidak ada tombol navigasi pada saklar kiri.
Ada 2 mode berkendara yakni T Mode dan S Mode, yang bisa dipilih lewat tombol Mode disaklar kiri bagian depan.
Untuk perjalanan ini, kami menggunakan T Mode saja sudah terasa cukup karena lalu lintas cenderung lengang.
Sesekali pakai S Mode, itu pun langsung balik T Mode lagi setelah merasa aman, usai melintasi tanjakan terjal dan melewati truk besar.
Secara spesifikasi, motor ini menggendong mesin 4-tak, SOHC 4 katup, pendingin cairan.
Tenaga maksimal yang dikeluarkan mencapai 15,3 PS di 8.000 rpm dan torsi 14,2 Nm di 6.500 rpm.
Baca juga : Yamaha NMax Turbo Punya Engine Brake, Begini Cara Pakainya
Konsumsi bahan bakar pakai mode T Mode jelas lebih irit, karena putaran mesin lebih rendah dan karakternya smooth.
Hasil pengukuran 2 motor berbeda dengan rute yang sama, untuk T Mode bisa mencapai 48,8 km/liter.
Sedangkan S Mode mencatatkan 43,6 km/liter dengan jarak tempuh sama-sama sekitar 220 km, dan juga melintasi rute yang sama.
Mungkin tak banyak yang melirik Yamaha NMax Turbo termurah ini karena tertutup hingar bingar NMax Turbo Tech Max dan Tech Max Ultimate.
Padahal ada opsi hemat dengan harga masih Rp 30 jutaan tapi sudah bisa merasakan teknologi mesin 155 cc terbaru Yamaha itu.
Jika dilihat-lihat, banderolnya ini mendekati Honda PCX masih dilepas 36,950 juta on the road Jakarta.
Tapi meski tanpa ABS, jika dibanding kompetitornya itu Yamaha NMax Turbo menawarkan mesin lebih canggih.
Kemudian fitur-fiturnya pun masih cukup menjual, yakni Riding Mode juga suspensi dengan setelan preload. Menggoda bukan?
Spesifikasi Yamaha NMax 2025 | ||
---|---|---|
Neo & Neo S | Turbo, Tech Max, Ultimate | |
Dimensi | 1.935 mm x 740 mm x 1.200 mm (PxLxT) | |
Sumbu Roda | 1.340 mm | |
Jarak Terendah | 135 mm | |
Tinggi Jok | 770 | |
Berat Isi | 130 kg | 133 kg (Turbo) 135 kg (Tech Max) |
Kapasitas Tangki | 7,1 liter | |
Tipe Mesin | 155cc Blue Core, VVA, 4 Valve SOHC | 155cc Blue Core, VVA, 4 Valve SOHC + YECVT |
Diameter x Langkah | 58 x 58,7 mm | |
Isi Silinder | 155,09 cc | |
Rasio Kompresi | 11,6 : 1 | |
Tenaga Maksimal | 15,3 PS / 8.000 rpm | |
Torsi Maksimal | 14,2 Nm / 6.500 rpm | |
Volume Oli | 900 ml | 1 liter |
Suspensi | Teleskopik & Ganda | |
Ban | 110/70-13 & 130/70-13 | |
Rem | Cakram kaliper 1 piston | |
Harga | Rp 32,700 juta (Neo) | |
Rp 33,700 juta (Neo S) | ||
Rp 37,750 juta (Turbo) | ||
Rp 43,250 juta (Turbo Tech Max) | ||
Rp 45,250 juta (Turbo Tech Max Ultimate) |