Mengandalkan Honda CBR250RR, Astra Honda Racing Team (AHRT) kembali membuktikan masih menjadi tim terbaik dibalap Asia.
Yup, pada kelas Asia Production 250 atau AP250 Asia Road Racing Championship (ARRC), AHRT kembali mengantarkan pembalapnya jadi juara.
Di musim 2024 ini AHRT bersama CBR250RR untuk ke-6 kalinya, yang tahun ini didapat oleh, Herjun Atna Firdaus.
Raihan finish posisi kedua pada balapan kedua yang dihelat hari Minggu (8/12) di Chang International Circuit, Thailand, membuatnya berhasil menggenggam gelar Juara Asia 2024 dengan total raihan 165 poin.
Rizky Christanto, Manager Motorsport Division AHM mengatakan, AHRT ikut di kelas AP250 dan SS600 balap ARRC.
Di SS600 sampai seri 5 sebelum last round Adenanta masih ada potensi untuk menang Juara Asia.
"Cuma memang di race kedua sempat crash, secara point juga masih ada gap. Di Buriram ketemu sama pembalap lokal yang cukup kencang, jadi overall point di P2 secara championship,” katanya di Jakarta (10/12/2024).
Meski berhasil menjadi Juara Asia di kelas AP250, namun Herjun mengaku kalau musim balap 2024 ini menjadi musim paling berat bagi dirinya dan AHRT.
Baca juga: Inspirasi Modifikasi New Honda PCX 160, Ada Grand Touring dan Street Style!
Salah satunya karena ada perubahan regulasi yang cukup besar mengenai spesifikasi mesin dari masing-masing pabrikan yang bertujuan untuk membuat persaingan di kelas ini kian ketat.
Herjun mengatakan jika ini jadi tahun paling berat, karena regulasi tidak menguntukan pihaknya.
"Tapi kita tetap berusaha develop motor gimana caranya bisa tetap unggul di kelas AP250 meskipun dengan spek yang kurang diuntungkan,” ujarnya.
Perbedaan spesifikasi pada kelas AP250 ini membuat para pembalap AHRT dituntut untuk tampil maksimal dan tidak boleh melakukan kesalahan.
Karena sedikit kesalahan saja bisa membuat CBR250RR dapat tersalip oleh kompetitor seperti Yamaha YZF-R3 maupun Kawasaki Ninja ZX-25RR.
Baca juga: Update Harga Matic Bergaya Adventure, Honda Beat Street Paling Murah
Ia juga mengatakan kesulitan di seri terakhir kemarin karena karakter sirkuit Buriram stop and go, ini tidak menguntungkan Honda, karakternya lebih cocok ke motor kompetitor yang punya torsi jauh lebih besar.
“Jadi kita cukup kewalahan di exit corner pada putaran rendah, jadi pembalap Honda harus buka gas lebih cepat, memang jadi PR tersendiri juga sih karena harus ngakalin buka gasnya itu,” sambung Herjun yang sudah tahun ke-3 berlaga di kelas AP250 ini.
Sepanjang musim balap tahun ini, Herjun bersama CBR250RR miliknya telah berhasil menyumbangkan total 6 podium dari 11 balapan yang berlangsung di kelas AP250.
Prestasi membanggakan untuk Indonesia ini membuatnya berhasil mengantongi total poin akhir sebanyak 165 poin.
Baca juga: Begini Rasa Berkendara New Honda PCX 160, Berubah Drastis?
Tak kalah membanggakan, Ramadhipa juga berhasil bertengger di posisi klasemen akhir ketiga pada balapan perdananya di kelas AP250.
Performa ini diraih kedua pebalap Astra Honda dengan mengalahkan lawan pebalap-pebalap lainnya yang menggunakan kapasitas mesin lebih besar.
Sementara itu, penampilan pebalap AHRT di kelas SS600 menggunakan Honda CBR600RR juga tidak kalah menarik.
Adenanta memulai balapan pertama dari posisi ketujuh, namun ia dapat langsung melesat ke barisan depan pada lap kedua dan menempati posisi kedua.
Berbeda dengan balapan pertama, balapan kedua kelas SS600 menjadi tantangan berat bagi para pebalap AHRT.
Baca juga: Kenali 3 Tipe Honda PCX 160 2025, Masih Ada yang Rp 33 Jutaan!
Adenanta, yang memulai balapan dengan percaya diri, sempat naik ke posisi ketiga di lap kesepuluh. Namun, ia terjatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan.
“Di seri terakhir kemarin sempat jatuh di FP2 dan FP3, akhirnya gak bisa collect banyak data. Saat race sempat ketinggalan dan ada jarak lumayan jauh, akhirnya push terus jadi gak bisa manage ban.”
“Karena terus push sampai limit, akhirnya jatuh. Setelah jatuh pun pas lihat ban depan belakang itu udah ancur banget,” jelas Adenanta.
Rekan setimnya, Veda Ega Pratama, juga mengalami insiden serupa. Rheza Danica Ahrens, yang juga berjuang keras di balapan kedua, berhasil finis di posisi kedelapan.
Baca juga: Tanpa Turbo, Honda PCX 160 2025 Justru Dilengkapi Fitur Ini
Meskipun begitu, Adenanta tetap menjadi kebanggaan Indonesia dengan menutup musim di posisi kedua klasemen akhir dengan 161 poin, sekaligus menjadi satu-satunya pebalap Indonesia di 5 besar puncak klasemen.
Sementara itu, Veda mengamankan posisi keenam klasemen dan Rheza di posisi kesembilan berkat performa konsisten mereka sepanjang musim ini.
“Masih perlu improve dari segi teknik bawa motornya, karena baru tahun kedua di SS600. Sebelumnya lama di AP250, jadi cara bawa motornya beda banget. Di kelas SS600 persaingan dari segi tim dan pembalapnya juga lebih kompetitif,” sahut Rheza.
Andi Farid Izdihar yang turun bersama dengan Honda Asia Dream Racing (HADR) di kelas Asia Superbikes 1000 atau ASB1000 juga mencetak hasil yang impresif.
Baca juga: Cek Harga Honda CRF Series, Cocok Buat Blusukan Akhir Tahun!
Bersama CBR1000RRR, Andy Gilang berhasil mempersembahkan double podium dengan posisi pertama di race pertama dan posisi ketiga di race kedua. Hasil ini menempatkannya di posisi klasemen akhir kedua dengan total 181 poin.
General Manager Marketing Planning and Analysis AHM, Andy Wijaya mengapresiasi hasil membanggakan para pebalap dan tim AHRT di ARRC 2024.
Hal ini membuktikan keberhasilan pembinaan balap berjenjang Astra Honda dan juga performa tangguh CBR250RR yang kencang.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung talenta balap Tanah Air agar dapat mewujudkan mimpi tertinggi mereka di lintasan balap dunia. Semoga pencapaian ini menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia,” ujar Andy.
Selamat!