Para instruktur safety riding dari PT Astra Honda Motor (AHM) kembali berhasil mencatatkan hasil positif dikompetisi internasional.
Pada The 3rd Asia-Oceania Honda Safety Instructors Competition 2025 di Bangkok, Thailand, Indonesia berhasil memboyong empat piala.
Piala tersebut diraih usai menjadi yang terbaik ketiga dan keempat pada kategori 150 cc.
Ada pun dua piala kategori ini diraih oleh Dwi Oktawijaya dan Hari Setiawan, yang menggeber motor Honda CB150R.
Kemudian juara ketiga overall yang juga diraih oleh Hari Setiawan dan juara ketiga kategori Safety Innovative Concept.
Raihan positif ini menjadi bukti jika kemampuan para instruktur safety riding asal Indonesia patut diperhitungkan.
Baca juga : Kurikulum Baru Diterapkan Pada Kompetisi Safety Riding Honda Asia-Oceania
Mengikuti kompetisi tingkat internasional ini menjadi kalibrasi kemampuan bagi para instruktur asal Indonesia.
Pasalnya persaingan yang lebih ketat dengan peserta dari mancanegara, akan menambah jam terbang para instruktur.
Apalagi selama dua hari sebelum kompetisi, para peserta juga mendapat ilmu baru dari instruktur asal Jepang.
"Sehingga masyarakat pengendara motor bisa lebih percaya dengan instruktur nasional, karena terkalibrasi dan tersertifikasi," kata M. Zakky Zulfiar, salah satu peserta asal Indonesia.
Bukan cuma perkara edukasi para pengendara motor saja, tapi juga dari etika berkendara dan lain sebagainya.
Dan jika berbicara target, tentunya menjadi juara adalah impian semua peserta kompetisi ini.
Apalagi instruktur asal Indonesia selalu mencetak prestasi disetiap gelaran sebelum-sebelumnya.
Baca juga : Dua Hal Ini Jadi Tantangan Wakil Indonesia Dikompetisi Safety Riding Honda
Tentunya ada beban untuk bisa menjaga tradisi juara, tapi persaingannya jauh lebih ketat kali ini.
Untuk mengikuti kompetisi ini, berbagai persiapan telah dilakukan oleh tim instruktur Indonesia.
Dari latihan setiap harinya, dengan menerapkan standar kompetisi sehingga semakin mengasah kemampuan.
Kemudian keikutsertaan pada kompetisi sebelumnya, juga menjadi data untuk memutuskan poin-poin apa saja yang jadi patokan untuk latihan.
"Tapi peserta yang lain juga melakukan hal yang sama, mereka push lebih keras dan beberapa start duluan," kata Hari.
"Dan mudah-mudahan tahun depan yang berlangsung di Vietnam, bisa lebih baik lagi," lanjutnya.
Ada tiga dari lima sesi yang diikuti para instruktur asal Indonesia, yang pertama Safety Innovation Concept.
Pada kategori ini para wakil tiap negara membentuk tim dan mengembangkan gagasan terkait berkendara aman.
Tim asal Indoesia membuat materi untuk memperluas jangkauan keselamatan berkendara, yang fokus pada sekolah-sekolah.
Baca juga : Mengenal Tiga Sesi Berkendara Pada Kompetisi Safety Riding Honda di Bangkok
Kemudian kategori berikutnya sudah mencakup uji kemampuan berkendara, dengan Kategori Sport 150 dan Sport 500.
Setiap peserta pun harus melalui tiga tahap yang dilombakan, dari slalom, braking hingga low speed balance.
Pada tahap slalom, peserta mengendarai motor melintasi rute yang telah ditentukan yang terdiri dari beragam kondisi lintasan.
Dari tikungan cepat, tikungan patah, putar balik, hingga rute melingkar.
Tahap berikutnya adalah braking, yang menguji efektivitas pengereman motor pada jarak tertentu.
Para peserta memacu motor hingga kecepatan 60 km/jam dan harus mengerem pada titik yang telah ditentukan.
Terakhir adalah balancing, yang menguji kemampuan peserta dengan mengendarai motor pada kecepatan rendah.
Pada tahapan ini terdiri dari narrow plank, dengan peserta harus melintasi papan selebar 30 cm tanpa keluar lintasan.
Masih dari balancing, ada bagian slalom dengan jalur sempit dan berliku.
Pada tahap ini terdapat dua jalur berbeda, yang benar-benar akan menguji kemampuan berkendara para peserta.