Seri pamungkas MotoGP musim 2024 menjadi titik puncak perjalanan Jorge Martin tahun ini.
Rider asal Spanyol itu sukses menjadi juara dunia MotoGP, setelah finish ketiga pada race hari Minggu (17/11/2024).
Sehari sebelumnya pada Sprint Race, rider dengan nomor start 89 itu juga menempati posisi ketiga.
Meski Francesco Bagnaia yang jadi pemenangnya, pekerjaan Martin pada balap hari Minggu tetap lebih ringan.
Ia hanya perlu menjaga posisinya finish 9 besar, sementara bagi Bagnaia, meski jadi pemenang tetap tergantung pada pembalap lain.
Jalannya balap pada Minggu pun cenderung monoton sebenarnya, Martin main aman dengan bertahan diposisi ketiga sepanjang balap.
Baca juga : BMW Dikabarkan Bakal Tebus Data Suzuki Untuk Riset Motor MotoGP
Ia sempat dikawal oleh Aleix Espargaro, sedangkan Bagnaia ditemani Marc Marquez yang tahun depan jadi rekan satu timnya.
Martin pun menuntaskan aksinya dengan selebrasi dengan menggunakan topengg Terminator.
Dan berikut sejumlah fakta menarik dari Martin yang menjadi juara dunia MotoGP 2024.
Jorge Martin yang membela tim Prima Pramac Ducati itu berhasil mengumpulkan total 508 poin sepanjang musim.
Ia unggul 10 poin dari Bagnaia yang menempati posisi kedua klasemen akhir MotoGP dengan total 498 poin.
Marc Marquez yang sempat menjadi penantang perebutan gelar juara dunia, harus puas menempati posisi ketiga klasemen.
Ia berhasil mengumpulkan total 392 poin, disusul Enea Bastianini (387 poin) dan Brad Binder (217 poin).
Dominasi pabrikan Eropa terutama memang sangat terlihat di sini, empat pembalap teratas menggunakan Ducati.
Yup, setelah era MotoGP dimulai tahun 2002, praktis nyaris seluruh juara dunia berasal dari tim pabrikan.
Dari Valentino Rossi, Nicky Hayden, Casey Stoner, Marc Marquez, Joan Mir, Fabio Quartararo hingga Bagnaia juara dengan motor pabrikan.
Martin jadi rider dari tim independen pertama yang menjadi juara dunia pada era MotoGP.
Kemudian Ia juga bergelar rider Spanyol pertama yang meraih juara dunia MotoGP dengan tim satelit.
Namun meski membalap untuk tim satelit, nyatanya Martin menggunakan motor yang sama dengan tim pabrikan, yakni Ducati Desmosedici GP24.
Baca juga : Perbandingan Harga Tiket MotoGP Mandalika dan Sepang, Selisih Jauh?
Keputusan Ducati memilih Marc Marquez sebagai pembalap pabrikan untuk 2025 jelas membuat Martin kesal.
Pasalnya Ia merupakan pembalap yang terikat kontrak dengan Ducati, dan melihat performanya tentu layak untuk menjadi rider pabrikan.
Namun justru Marquez yang dipilih oleh Ducati menjadi pendamping Bagnaia, lantara kepincut aksinya yang cepat beradaptasi dengan Ducati usai cabut dari Honda.
Sontak Martin pun membuat keputusan mengejutkan dengan hengkang dari Ducati dan bergabung bersama Aprilia musim depan.
Ia kini menjadi rider yang pindah pabrikan usai juara dunia, mengikuti jejak Valentino Rossi tahun 2003 yang pindah dari Honda ke Yamaha usai juara dunia.
Yup, capaian ini diraihnya pada musim MotoGP tahun 2021 usai dirinya promosi dari Moto2.
Sebagai debutan, aksi Martin tahun itu termasuk impresi dengan menyabet pole position dan podium pada seri pembuka di Doha, Qatar.
Ia juga sempat mencetak kemenangan di GP Styria, dilanjutkan podiun ketiga GP Austria.
Dua podium lainnya membantu Ia dinobatkan sebagai debutan terbaik untuk musim 2021.
Martin kerap tampil impresif pada balapan Sprint dengan separuh jumlah putaran dan poin.
Pada balapan yang digelar hari Sabtu ditiap serinya itu, Martin kerap jadi pemenang.
Tak ayal Ia pun dijuluki rajanya Sprint Race, dan Ia berhasil memenangkan 7 balap Sprint.
Sedangkan untuk balap utama hari Minggu, Ia hanya bisa memenangkan 3 seri, menjadi runner up pada 10 seri.
Dan melihat data tersebut, konsistensi menjadi kunci kemenangan rider kelahiran 1998 ini.
Baca juga : Ini 4 Pembalap Indonesia yang Ikut Berlaga di MotoGP Mandalika 2024
Sukses menjadi juara dunia MotoGP 2024 boleh dibilang adalah balas dendam terbaik.
Pasalnya Ia tak ditarik ke tim pabrikan Ducati usai lebih memilih Marquez ketimbang dirinya.
Sepakat pindah ke Aprilia tahun depan, dan menjadi juara dunia tahun ini, akan jadi kisah menarik.
Pasalnya sebagai sang juara Martin berhak memakai nomor 1. Dan bukan tak mungkin nomor 1 akan terpasang pada motor Aprilia.