Rangkaian uji coba Yamaha Aerox Alpha terus berlanjut, kalau sebelumnya menguji semua varian di sirkuit Sentul Karting, kali ini PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengajak beberapa rekan media untuk melakukan touring tipis-tipis.
Kami pun turut serta dan fokus untuk mencicipi Aerox Alpha varian Standard dengan harga paling terjangkau di angka Rp 29,900 juta on the road Jakarta.
Meski belum dilengkapi dengan fitur YECVT atau Yamaha Eletronic CVT, namun varian ini sudah menggunakan mesin Maxi 155 cc generasi ketiga.
Mesin ini memiliki beberapa pembaharuan seperti bobot magnet atau rotor yang lebih ringan, dimensi kruk as yang lebih ramping.
Kemudian mirror bore cylinder yang sangat halus dan kinclong seperti kaca, juga tentunya sudah menggunakan tensioner hidrolik.
Baca juga: Begini Cara Yamaha Manjakan Anak Muda Pengguna Yamaha Aerox
Mesin ini diklaim memiliki tenaga puncak sebesar 15,4 ps di 8.000 rpm dan torsi maksimum sebesar 14,2 Nm di 8.000 rpm.
Perjalanan turing ini dimulai dari Yamaha Flagship Shop Bandung yang ada di bilangan Jl. Soekarno-Hatta No.474a, Batununggal, Kec. Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.
Etape pertama ini Yamaha Aerox Alpha disuguhkan dengan kondisi jalan perkotaan yang cukup padat, banyak persimpangan lalu lintas sehingga kecepatan cukup rendah dan banyak kondisi stop and go.
Setelah melewati kondisi perkotaan yang cukup padat, destinasi pertama menuju ke Warung Kopi Gunung yang berada di Rancabali, Ciwidey.
Baca juga: Keseruan Touring Yamaha Aerox Alpha di Jalur Viral Naringgul
Masuk ke area Ciwidey, karakter jalan mulai lenggang yang didominasi dengan jalur perbukitan yang khas akan jalan meliuk dan naik turun sehingga menuntut mesin untuk bekerja lebih keras.
Perjalanan dilanjutkan ke jalur Naringgul, Ciwidey yang menjadi salah satu destinasi favorit para penggiat turing karena suguhan pemandangan yang memanjakan mata serta kondisi jalur mulus.
Di sini karakter jalan terbilang lebih menantang lagi, karena elevasi yang lebih besar serta jalur meliuk yang lebih beragam membuat pengendara perlu lebih berhati-hati.
Karakter mesin Yamaha Aerox Alpha Standard sendiri cenderung linear karena adanya fitur VVA.
Tapi memang jika dibandingkan dengan varian Turbo, rasanya akselerasi kurang begitu terasa karena rasio CVT tidak bisa dikunci pada rasio rendah.
Baca juga: Yamaha XSR 155 Bersolek, Punya Warna Baru dan Dijual Rp 39 Jutaan
Begitu juga ketika berada di tikungan, deselerasi terasa lebih minim karena tidak dapat memanfaatkan fitur Y-Shift untuk membantu deselerasi layaknya engine brake seperti motor manual.
Sebelum melakukan perjalanan, tak lupa trip meter kita reset terlebih dulu agar bisa mengetahui seberapa jauh perjalanan yang dilewati.
Sekaligus juga untuk melihat rata-rata konsumsi bahan bakarnya, tapi kali ini kita hanya memanfaatkan perhitungan dari informasi yang ada pada spidometer saja.
Menggunakan bahan bakar RON 92 dengan gaya berkendara beragam dan kondisi jalan yang sangat bervariatif.
Total perjalanan pada trip meter tercatat di angka 162,2 km dengan rata-rata konsumsi bahan bakar 42,7 km/liter. Lumayan…
Namun rasanya kurang lengkap kalau belum mengujinya dengan metode full to full, kalau gitu tunggu sesi test ride untuk kami uji sehari-hari ya.