Motor bebek pada masa sekarang popularitasnya sudah semakin tenggelam di tengah motor metik yang semakin laris. Namun pada era 1990-2000an, motor bebek begitu berjaya karena bisa menggabungkan kenyamanan, utilitas, dan performa. Salah satu motor bebek yang sanggup bertahan sampai sekarang yaitu Yamaha MX King.
Memang bukan apple to apple bila membandingkan langsung antara MX135 dan MX King v2. Namun, ada kesamaan di antara keduanya yaitu menjadi sosok motor bebek berkarakter sport yang tetap nyaman untuk harian.
Bebek sport ini awalnya hadir sebagai Jupiter MX135 di tahun 2005. Kehadirannya cukup fenomenal karena bertepatan saat pabrikan lain hanya meluncurkan motor bebek berkapasitas mesin 110 cc dan 125 cc.
Tidak hanya kapasitasnya besar, spesifikasi mesin motor legendaris tersebut juga terbilang istimewa dizamannya. Konfigurasi mesinnya tegak 44 derajat berkapasitas 135 cc dengan empat katup seperti motor sport.
Yamaha Jupiter MX135 awalnya hadir tanpa kopling manual, dan setelahnya baru memakai kopling manual untuk memperkuat kesan sporty. Mesin Yamaha Jupiter MX 135 tenaganya diklaim bisa mencapai 11,33 hp pada 8.500 rpm. Cukup besar bila dibandingkan motor bebek di kisaran 9-10 hp.
Meski masih memakai sistem suplai bensin dari karburator, namun Yamaha Jupiter MX 135 sudah memiliki TPS (thorttle position sensor). Fungsi TPS untuk memantau posisi throttle atau bukaan gas dan sistem pengapian (ignition timing) secara elektronik.
Dengan demikian waktu pembakaran dapat berlangsung dengan tepat dan sempurna dengan putaran mesin dan pasokan bahan bakar. Penggunaan TPS di Yamaha Jupiter MX 135 berefek pada akselerasi lebih spontan. Walau begitu, di sisi lain pemakain bahan bakar tetap lebih hemat dan kadar emisi gas buang lebih rendah.
Untuk menjaga suhu mesin tetap stabil, disematkan pedingin cairan atau radiator. MX135 juga menjadi pelopor DiASil cylinder dipadu dengan forged piston, sebuah standar baru di motor Yamaha.
Desain Agresif dan Sensasi Berkendara Jupiter MX135
Melihat sosok Jupiter MX135 sejak awal dirancang sebagai bebek sport, dengan garis tegas dan serba tajam. Spakbor depannya terpasang di tabung suspensi, seperti pada motor sport.
Untuk suspensi belakangnya memakai monoshock dengan bantingan yang empuk. Generasi ini berakhir pada 2010 yang ditandai dengan meluncurnya New Jupiter MX135.
Kesan berkendara di Jupiter MX135 generasi pertama ini nyaman dan cukup responsif. Dengan kopling manual, kita bisa mendapat akselerasi spontan.
Bebek yang satu ini juga cukup nyaman karena suspensi yang lumayan empuk dan posisi berkendara tegak layaknya motor bebek pada umumnya. Perpindahan giginya juga sama seperti motor bebek, yaitu maju semua ke depan sekalipun sudah memakai kopling manual.
Generasi ketiga ini awalnya terdapat 2 pilihan, yaitu MX King 150 dan Jupiter MX 150 dengan beberapa perbedaan tampilan dan fitur. Kemudian di tahun 2018 akhir, Yamaha hanya menjual MX King, dengan minor facelift di bagian headlamp.
Kini tamengnya terlihat lebih gagah dan lebar, dengan DRL LED sipit dan sein terpisah berada di sayap. Headlamp MX King V2 juga sudah memakai LED dengan style futuristik dan maskulin. Panel instrumen juga sudah memakai LCD inverted color yang jelas terbaca di siang yang terik.
Sisi belakang makin sporti layaknya motor sport karena lampu rem dan sein terpisah. Mesinnya tetap 150 cc, tapi kini bukan yang paling bertenaga di antara bebek 150 cc lain. Karena tenaga yang kalah besar, MX King pun lebih mengedepankan sisi kenyamanan untuk berkendara.
Sekalipun tampangnya sangat sporty, namun MX King ini nyaman untuk perjalanan jauh. Posisi berkendara agak menunduk tapi masih seperti motor sport touring. Jadi kita tidak dibuat pegal, apalagi suspensi depan dan belakang jadi yang paling empuk.
Sekalipun tergolong baru, namun mesin MX King ini sudah lama ada. Dengan kode 2PV, mesin ini serupa dengan yang dipakai New Vixion Advance alias Vixion generasi kedua. Kabarnya, Yamaha Vietnam telah meluncurkan Exciter RC generasi terbaru, alias kembaran dari MX King.
Pada versi terbaru, baik mesin dan desain berubah total. Desainnya bisa kita kenali dari lampu yang lebih sipit dan juga terdapat sebuah windshield kecil di bagian atasnya. Mesinnya pun memakai 155 cc VVA seperti pada Vixion R.
Teknologi canggih lainnya pada calon generasi MX ke-3 ini ialah sudah memakai keyless dengan panel instrumen digital. Sayangnya, masih belum jelas kapan sosok bebek super ini masuk ke Indonesia.
Yamaha berusaha menjadikan MX series sebagai bebek super yang tetap nyaman dikendarai sehari-hari. Suspensi empuk, akselerasi spontan, dan handling presisi menjadi keunggulan yang dipertahankan sejak generasi awal sampai versi terbaru.
Hadirnya calon generasi ketiga keluarga MX ini diharapkan bisa memperbaiki performa si bebek super yang kurang bertenaga. Upgrade tadi membuat All New Yamaha MX jadi bebek super yang lengkap.