Mobil hardtop sejatinya tidak hanya bicara soal atap yang keras pada sebuah mobil, melainkan bisa juga sebutan untuk sebuah mobil sangat legendaris, yaitu Toyota Land Cruiser.
Adapun mobil hardtop yang jadi julukan bagi Toyota Land Cruiser, sempat dirasakan khususnya beberapa puluhan tahun lalu mulai tahun 1970-an.
Lantas kenapa Toyota Land Cruiser bisa disebut Hardtop?
Jauh sebelum Toyota Land Cruiser yang sekarang dikenal sebagai mobil Sport Utility Vehicle (SUV) premium dengan tampilan gagah dan disematkan teknologi canggih.
Pemberian nama mobil hardtop sebenarnya menjurus pada bagian struktur atap mobil yang terbilang keras dan kuat.
Dimana pada tahun 1960 Toyota Land Cruiser generasi ketiga atau disebut juga dengan nama Land Cruiser 40 atau FJ40 hadir versi hardtop untuk pasar Indonesia.
Oia, penggunaan nama FJ40 sendiri punya arti, dimana untuk FJ adalah kode mesin Toyota 6 silinder bensin, kemudian huruf J untuk tipe mobil Jip.
Baca juga: Suku Cadang Toyota Land Cruiser FJ40 Diproduksi Lagi Untuk Rayakan Ulang Tahun Ke-70
Kemudian untuk penggunaan nomor 40 sendiri, diketahui sebagai kode ukuran mobil dengan sasis pendek atau short wheelbase.
Bermaterial baja seperti bagian body, lapisan atap mobil dirancang harus kuat agar dapat melindungi pengemudi atau penumpang dari benda yang jatuh dari atas.
Termasuk jika mobil mengalami kecelakaan atau terguling saat melakukan petualangan offroad, maka dengan menggunakan lapisan atap mobil yang kuat, akan lebih aman.
Mobil hardtop juga lebih mantap untuk menepis paparan matahari dan lebih minim terjadinya kebocoran, khususnya saat turun hujan.
Oia, mobil hardtop juga lebih nyaman, karena kabin akan terasa lebih kedap, sehingga pengemudi maupun penumpang jadi nggak terlalu ngerasa bising karena suara dari luar.
Sementara itu, di mobil SUV sejenis jip seperti Toyota Land Cruiser sekitar tahun 1951-1960 memang masih menggunakan atap terbuka atau soft top.
Ya, atap soft top sendiri memang bisa dibuka tutup atau disebut juga convertible. Hanya saja, soft top yang biasanya berbahan kain atau kanvas tidak sekuat, seaman dan senyaman hardtop.
Maka dari itu, Land Cruiser FJ40 sangat identik dengan istilah hardtop sampai saat ini.
Sedikit catatan, bahwa FJ40 sendiri merupakan chassis pendek alias short wheelbase yang dibuat dalam versi hardtop dan soft top.
Baca juga: Torsi Besar dan Bertenaga, Benarkah Konsumsi BBM Toyota Land Cruiser Boros?
Di masanya sampai saat ini, tampilan Toyota FJ40 memang memberikan kesan tangguh meski hanya berdiam diri. Apalagi saat membawa penumpang, level ketampanan mobil ini jadi meningkat.
Hal ini pula yang membuat mobil Toyota FJ40 di Jepang digunakan sebagai kendaraan militer kala itu.
Tak mau kalah, saat pemerintah Indonesia pada tahun 1960-an melakukan kunjungan, mereka sempat melihat sosok Toyota FJ40 yang digunakan tentara Jepang.
Sejurus kemudian, ketertarikan pemerintah Indonesia membuat mobil hardtop diimpor secara langsung untuk keperluan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Soekarno yang kala itu masih disebut Resimen Tjakrabirawa.
Tentu saja penggunaan mobil hartop untuk kesatuan khusus ini memberikan kesan lebih sangar bagi mobil tersebut.
Untuk pasar Indonesia mendapatkan Toyota FJ40 kala itu memang tidak terlalu sulit. Pasalnya, setelah melakukan impor, mobil tersebut pada tahun 1970-an diproduksi secara lokal oleh PT Gaya Motor di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ada hal unik dari mobil hardtop, dimana mobil ini kerap disebut mobil penculik. Kenapa bisa begitu ya?
Usut punya usut, sebutan mobil hardtop sebagai mobil penculik, ini tak lepas dari era 1980 sampai 1990-an, dimana Toyota Land Cruiser 40 sering dipakai keperluan shooting sebagai mobil penjahat, termasuk penculik.
Pada tahun 90-an, ada sebuah sinetron yang cukup dikenal berjudul 'Deru Debu', dimana mobil tersebut sangat erat hubungannya dengan pemeran antagonis yang kerap menculik.
Selain sinetron tersebut, masih ada beberapa film yang juga kerap menggunakan mobil hardtop sebagai kendaraan para penculik.
Alhasil, saking seringnya film yang menggunakan mobil hardtop sebagai kendaraan kriminal, hal ini membuat anak kecil di jamannya merasa resah jika melihatnya di jalanan.
Selain digunakan sebagai pemeran, mobil kekuatan mobil hardtop juga kerap dipakai untuk menarik genset untuk keperluan shooting.
Baca juga: Toyota Land Cruiser 250 Series 2024 Meluncur, Bikin Fortuner Keliatan Culun
Meski mobil hardtop bisa disebut lawas, tapi yang menarik, saat berlibur di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, mobil hardtop bertebaran di sana.
Ya, popularitas mobil hardtop sangat familiar sebagai alternatif moda transportasi yang disediakan oleh pengelola wisata di kawasan wisata Gunung Bromo untuk mengangkut para wisatawan ke sejumlah area wisata.
Hal ini dikarenakan FJ40 dianggap sebagai pilihan yang tepat, karena memiliki daya tahan cukup baik untuk kendaraan di medan berpasir dan juga jalur tanjakan curam.
Ketangguhan FJ40 ini juga tak lepas dari ground clearance cukup tinggi ditambah kaki-kaki tangguh, dan berpenggerak 4x4, yang dilengkapi mesin seri F OHV 6 silinder segaris.
Selain di kawasan Bromo, Toyota FJ40 juga sering digunakan di wilayah wisata dengan kondisi ekstrim, seperti halnya di Lava Tour Merapi, Yogyakarta.
Baca juga: Suka Duka Pengemudi Jip Bromo, Wajib Isi Pertamax Sampai Ngakalin Sparepart
Jika Anda ingin memiliki mobil hardtop, tidak ada salahnya untuk mengetahui apa maksud tujuannya.
Karena untuk membangun mobil hardtop bukan perkara mudah, tentu ada budget lagi yang dijadikan pegangan.
Tapi mereka yang menjadikannya sebuah hobi, tentunya akan selalu menikmati ubahan-ubahan yang dilakukan.
Adapun kelebihan dari mobil hardtop tentu saja mobil ini memiliki bentuk desain sangar dan gagah, sehingga bisa minder mobil-mobil jaman sekarang.
Belum lagi, mobil hardtop juga dikenal tangguh menghadapi berbagai kondisi jalan, lantaran sudah menggunakan penggerak 4x4 yang dikenal kerap digunakan di medan offroad.
Selain itu, mobil ini banyak disukai offroader, lantaran tak perlu khawatir jika harus melewati kubangan berlumpur atau menyeberangi sungai, asalkan bagian kap mesin tetap kering.
Untuk urusan performa mesin, disebutkan sangat bandel karena mesin 2F oHV 6 silinder sanggup melibas berbagai kondisi jalan, dan mampu melaju dengan kecepatan di atas 120 km per jam.
Kelemahan mobil hardtop Toyota FJ40 yang paling dikeluhkan adalah soal konsumsi bahan bakar yang tergolong boros. Bayangkan, untuk satu liter bensin hanya digunakan melaju sejauh 4-5 km.
Suspensi mobil hardtop juga tergolong kaku atau keras, selain itu, mobil ini masih menggunakan rem tromol. Karena tenaga yang besar dan bisa diajak berlari dimana pun kondisinya, tentu saja membuat kanvas kopling jadi cepat habis.
Mobil hardtop di era tahun 60 sampai 70-an, minim dengan fitur canggih pada bagian interior. Apalagi menggunakan banyak kabel-kabel untuk kelistrikan.
Meski suku cadang disebut masih dapat ditemukan, tapi buat mereka yang ingin serba cepat tentu saja akan sulit. Belum lagi, harga bisa di mark up.
Ada yang menyebutkan mobil Toyota bekas harganya jatuh ketimbang mobil Eropa.
Tapi tunggu, kalimat tersebut tidak bisa 100 persen benar, karena hal itu tidak berlaku dengan sosok mobil hardtop Toyota FJ40.
Saat ini mobil hardtop harganya sangat gelap, bahkan akan sulit menemukan mobil siap pakai dengan range harga kurang dari Rp100 juta.
Sekalinya ada, kemungkinan mobil tersebut tidak lagi original, kondisinya mengenaskan, atau yang lebih beruntung si penjual memang BU alias butuh uang.
Di pasaran mobil bekas, harga Toyota Land Cruiser tidak hanya dipengaruhi tahun atau seri mobil tetapi juga orisinalitas dari mobil itu saat dijual.
Alasannya cukup sederhana kenapa Land Cruiser ini harga jual kembali bila dibandingkan mobil sedan Eropa sezaman yang harganya mirip.
Land Cruiser terkenal perawatannya cukup mudah, sparepart masih banyak, mobilnya durable dan reliable, tenaganya termasuk besar, dan faktor terakhir yang cukup penting ialah Land Cruiser ini barang hobi.
Jika Anda mencarinya, harga mobil hardtop dari Toyota ini standarnya di atas Rp135 juta.
Tapi karena harganya gelap, ada juga yang ingin menjual mobil hardtop dengan banderol antara Rp200-400 juta dengan alasan kondisi original dan mulus.
Gimana tertarik dengan Toyota Land Cruiser Hardtop?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}