Siap menjadi iterasi keempat dari kolaborasi Toyota dan Daihatsu, konsumen Tanah Air kemungkinan besar akan mendapatkan model anyar Toyota Raize dan Daihatsu Rocky pertengahan bulan April 2021 ini. Dan siapa sangka, bahwa model ini sudah lebih dulu diperkenalkan dalam bentuk mobil konsep bernama Daihatsu DN Trec empat tahun lalu.
Tokyo Motor Show 2017
Daihatsu memang tak lepas dari model konsep yang unik serta menggemaskan, Setiap tahun, Daihatsu selalu menghadirkan berbagai konsep baru dalam gelaran Tokyo Motor Show, pameran otomotif terbesar di Jepang. Bahkan pada tahun 2017, Daihatsu mempertontonkan lima model konsep kala itu.
Contohnya Daihatsu DN Compagno Concept, model coupe empat pintu pertama di dunia yang dirancang khusus untuk lansia. Terinspirasi Campago 1963, model kompak bermesin 1.0L turbocharged ini khusus lansia yang menginginkan gaya hidup aktif.
Lalu ada DN Multisix, minivan kompak dengan dimensi yang tinggi untuk enam orang penumpang. Menghadirkan tiga baris kursi, baris kedua memiliki ruang untuk kepraktisan penumpang ke kursi penumpang di belakang. Tahun lalu, model ini disebut-sebut dikembangkan sebagai suksesor Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
Namun yang saat ini ramai diperbincangkan adalah konsep Daihatsu DN Trec. Kala itu, SUV ini disebut menghadirkan desain yang tampan, cocok untuk pengendara yang aktif dan tangguh untuk penggunaan sehari-hari dan sebagai mobil hobi.
Penyempurnaan desain Rocky-Raize
Tiga tahun setelah diperkenalkan, pengembangan DN Trec berlanjut. Dan akhirnya Daihatsu memperkenalkan duo Toyota Raize dan Daihatsu Rocky sebagai model produksi pada gelaran Tokyo Motor Show 2019. Mereka menjadi bersaing dengan model SUV 4 meter lainnya, semisal Nissan Magnite yang baru saja diperkenalkan di Indonesia akhir tahun lalu.
Secara dimensi, Rocky dan Raize yang dikembangkan dari platform Daihatsu New Global Architecture (DNGA) memang tak lebih dari 4 meter. Karena itu, mobil yang memiliki berat 980 kg ini dipasarkan di bawah kombo Toyota Rush dan Daihatsu Terios.
Dari sisi eksterior, Daihatsu menyempurnakan banyak elemen desain untuk menghadirkan kesan yang lebih kokoh dan bersudut dibandingkan versi konsep. Terlihat dari lampu depan yang semakin kokoh, revisi pada grille yang lebih besar, serta kehadiran lampu DRL dan foglamp pada bagian bumper bawah.
Meski sepenuhnya didesain ulang, namun beberapa elemen desain masih dipertahankan. Seperti garis jendela yang dibuat lebih tinggi di belakang serta pilar A dan garis atap berwarna hitam dibawa ke model Rocky-Raize. Menghadirkan kesan sporty pada edisi produksinya.
Bagian dalamnya pun tak kalah menawan. Interior berwarna abu-abu dengan konsol tengah yang menampung sistem infotainment layar sentuh 8.0 inci bergaya floating dibuat miring ke arah pengemudi. Menawarkan visibilitas untuk kepraktisan selama berkendara. Pada konsol tengah terdapat tuas persneling, mirip dengan yang ditemukan pada Toyota Rav4.
Dengan dimensinya yang sedikit lebih besar dibandingkan Toyota Agya, namun tak sebesar Toyota Yaris, ruang kabin memang terasa pas-pasan untuk lima orang. Ruang bagasi terasa lebih praktis dengan kehadiran lantai dual-level menawarkan hingga 369 liter ruang bagasi.
Fitur nan lengkap
Ketika masih berbentuk konsep, Daihatsu masih menyembunyikan fitur apa yang digunakan pada DN Trec. Namun secara visual, ada dua layar besar yang terletak pada dashboard. Melihat versi produksinya, teknologi yang digunakan terbilang cukup canggih
Dan yang terbaru yaitu penambahan konektivitas Android Auto untuk model Rocky-Raize 2021. untuk sistem infotainment layar sentuh 9.0 inci opsional untuk pelanggan. Sebelumnya, konsumen Jepang sudah dilengkapi dengan fungsionalitas Apple CarPlay. Namun belum jelas apakah teknologi ini akan dibawa oleh Rocky-Raize ke Indonesia.
Untuk sistem keselamatannya, varian tertinggi di Jepang sudah mendapatkan sistem bantuan mengemudi Smart Assist, termasuk sistem pengereman otomatis dengan deteksi pejalan kaki, Adaptive Cruise Control, serta Smart Panorama Parking Assist yang memberikan panduan visual dan suara ketika sedang memarkirkan kendaraan.
Tanpa mesin turbo?
Di bagian mesin, DN Trec menampilkan powertrain mesin bensin hybrid 1.2L. Sedangkan mesin bensin 3-silinder berkapasitas 1.0L dipersiapkan sebagai pilihan opsional. Ironisnya, model yang dipasarkan di Jepang tahun lalu adalah model bertenaga turbo.
Tapi sama seperti mesin awalnya, Rocky mampu menghasilkan tenaga hingga 98 PS dengan torsi maksimal mencapai 140 Nm. Semua model yang dipasarkan menggunakan transmisi CVT yang sangat cocok untuk digunakan di jalanan perkotaan yang dinamis.
Namun beberapa prediksi menduga bahwa varian yang dibawa ke Indonesia bukanlah edisi turbo. Mengingat Daihatsu maupun Toyota saat ini belum memiliki mesin 1.0L turbo. Beberapa laporan juga menyebutkan bahwa mesin tersebut tak cocok jika disandingkan dengan kondisi jalanan di Indonesia.
Dilansir dari berbagai sumber, Daihatsu dan Toyota saat ini sedang mengembangkan sistem hybrid modern untuk SUV kompak mereka. Diharapkan teknologi tersebut akan diperkenalkan tahun ini. Dan tak menutup kemungkinan Rocky-Raize merupakan salah satu model yang kebagian teknologi anyar tersebut.
Model dengan penggerak semua roda bisa didapatkan di Jepang. Tapi kemungkinan besar varian yang dibawa ke Indonesia akan menggunakan sistem penggerak roda depan yang sangat cocok untuk jalanan perkotaan. Terlebih sistem AWD ditakutkan akan membuat harga mobil ini semakin melambung tinggi.
Saat ini hanya sistem penggerak roda depan yang tersedia. Tentu saja bertujuan untuk mengurangi tenaga yang terbuang jika dibandingkan dengan penggunaan sistem penggerak roda belakang.
Sedangkan dari segi harga, masih belum ada kepastian berapa harga Daihatsu Rocky dan Toyota Raize nantinya. Ketika pertama kali diperkenalkan akhir 2019 lalu, harga Daihatsu Rocky di Jepang mulai dari 2.200.000 yen, atau sekitar Rp 290 jutaan. Sedangkan harga Toyota Raize dibanderol 2.093.000 yen, atau Rp 276 jutaan.
Sebagai perbandingan, Nissan Magnite yang berada di segmen yang sama dibanderol mulai dari Rp 208 jutaan, kemungkinan besar rentangnya yang tak terlalu jauh dari SUV kompak tersebut. Tapi tentu saja lebih rendah dibandingkan Toyota Rush yang saat ini dihargai Rp 240 jutaan.