Tidak Overheat Tapi Kenapa Kipas Radiator Nyala Terus? Ketahui Beberapa Penyebabnya!
Enda · 7 Jun, 2024 19:05
0
0
Pertanyaan mengenai kenapa kipas radiator nyala terus mungkin cukup sering kalian dengar di kalangan pengguna mobil, umumnya pemilik mobil lama (motuba).
Buat pengguna mobil-mobil lawas, sistem pendinginan mesin memang menjadi masalah yang kerap ditemui, mengingat umumnya mobil-mobil yang sudah berusia lebih dari 10 tahun sudah mulai mengalami problem di sektor cooling system.
Padahal dengan sistem pendinginan yang bekerja optimal, suhu mesin dapat terjaga sehingga mobil idak mengalami overheat tiba-tiba di jalan.
Sebagai salah satu peranti vital pada mobil yang berguna membantu pendinginan terhadap suhu mesin, peran kipas radiator sangatlah penting.
Pada umumnya, kipas ini diletakan di belakang radiator yang diselimuti cover guna menghindari adanya benda atau anggota tubuh supaya tidak bersentuhan langsung disaat bilah-bilah kipas berputar kencang.
Kipas radiator sendiri bertugas untuk menyedot udara segar dari luar mobil kemudian mengalirkan udara tersebut ke bidang permukaan radiator melalui sirip radiator.
Sebagai informasi, umumnya ada dua jenis kipas pendingin yang digunakan mobil, yaitu konvensional dan elektrik.
Jenis kipas radiator yang digerakkan dengan motor listrik lebih sering ditemui pada kendaraan keluaran terkini.
Jenis kipas tersebut dipilih karena bekerja berdasarkan sensor pada saluran air pendingin.
Apabila komponen ini menerima sensor naiknya suhu air pendingin sampai batas temperatur tertentu, maka kipas radiator baru bergerak menjalankan tugasnya.
Beda halnya dengan kipas radiator yang digerakkan menggunakan pulley serta v belt, kipas akan terus bekerja ketika mesin kendaraan dinyalakan mengikuti RPM.
Dengan demikian, penggunaan komponen ini tidak banyak menggunakan arus listrik.
Contoh mobil saat ini yang masih mengandalkan kipas radiator model konvensional adalah Toyota Kijang Innova dan Fortuner.
Kipas radiator mobil terletak di bagian belakang radiator guna mendinginkan suhu mesin.
Cara kerja dari kipas pendingin tersebut ada dua macam yang dibedakan berdasarkan penggerak kipasnya yang sudah kami jelaskan tadi.
Berikut cara kerja kipas radiator mobil sesuai tipenya.
Kipas Radiator yang Digerakkan dengan Pulley
Kipas pendingin yang digerakkan oleh pulley dan v belt akan bergerak terus menerus jika mesin dalam keadaan hidup.
Antara poros engkol dan manual fan dihubungkan melalui sebuah pulley dan belt.
Kipas manual tipe ini secara umum dipasang di depan water pump.
Kecepatan putaran yang dihasilkan dari kipas tersebut juga sangat bergantung dengan kecepatan dari mesin yang berputar.
Jika mesin berputar dengan kecepatan tinggi, maka kipas juga akan berputar lebih cepat, namun jika mesin berputar dengan kecepatan yang rendah, maka kipas juga akan berputar lebih lambat.
Gerakan kipas yang dihasilkan dari berputarnya poros engkol semacam ini dirasa menambah beban mesin.
Jika beban yang diterima oleh mesin bertambah, otomatis bahan bakar yang dibutuhkan juga akan semakin banyak.
Selain itu, kipas tersebut juga akan menimbulkan bunyi saat bekerja, karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut, kipas menggunakan sebuah kopling.
Kipas Radiator yang Digerakkan dengan Motor Listrik
Tipe kipas pendingin kedua adalah yang digerakkan menggunakan motor listrik.
Kipas semacam ini tidak lagi memanfaatkan putaran yang dihasilkan dari poros engkol sebagai penggerak kipas pendinginnya, kipas elektrik tersebut akan berputar ketika motor listrik dialiri arus listrik.
Motor listrik yang dipakai pada tipe kipas ini adalah DC, yaitu jenis arus yang searah, serta menggunakan sebuah sensor yang bernama Water Temperature Sensor (WTS).
Sensor tersebut akan mendeteksi temperatur air yang ada pada mesin, apabila air sudah mencapai pada suhu yang telah ditetapkan, maka WTS akan mengirimkan laporan ke ECU.
Selanjutnya, ECU akan mengirimkan sinyal tegangan pada relay fan, kemudian status relay fan menjadi aktif dan motor listrik akan teraliri listrik.
Dalam kondisi semacam ini, motor listrik akan bekerja menggerakkan kipas pendingin.
Pada dasarnya, banyak sekali keuntungan yang dimiliki oleh kipas radiator tipe elektrik ini, di antaranya adalah mesin tidak terlalu terbebani, yang pada akhirnya bahan bakar bisa lebih efisien.
Jika menemukan gejala kipas radiator elektrik menyala secara terus menerus, tentunya ada kejadian yang tidak beres dan perlu mendapatkan penanganan dengan segera.
Karenanya ketika kalian mempertanyakan kenapa kipas radiator nyala terus, maka sebenarnya itu dapat menimbulkan efek tidak baik untuk komponen mobil.
Seperti aki menjadi cepat tekor yang pada akhirnya sistem kelistrikan mobil menjadi tidak bekerja secara sempurna dan mengganggu aktivitas ketika sedang bekendara.
Selain dari itu, efek lainnya mesin menjadi boros bahan bakar ditambah tarikan menjadi kurang enak.
Oh iya, disisi lain jika kipas terus bergerak, motor listrik jadi mudah lemah karena diharuskan selalu berputar.
Mengalami kejadian seperti ini pada mobil kesayangan? Ketahui beberapa penyebab kenapa kipas radiator nyela terus menerus.
1. Rusaknya Refrigerant Pressure Sensor
Nyalanya kipas radiator secara terus menerus bisa disebabkan oleh kerusakan pada Refrigerant Pressure Sensor. Kerusakannya membuat kipas terus nyala ketika AC juga dinyalakan.
Dalam kondisi normal, ketika AC tidak dinyalakan putaran kipas menjadi normal mengikuti kondisi pendingin mesin. Namun jika terjadi kerusakan di Refrigerant Pressure Sensor, maka ECU bisa memerintahkan kipas radiator untuk terus berputar sepanjang waktu.
2. Relay yang Rusak Jadi Alasan Kenapa Kipas Radiator Nyala Terus
Kerusakan relay pada jalur kelistrikan kipas radiator bisa menjadi salah satu penyebab kenapa kipas terus berputar.
Komponen ini merupakan saklar elektrik yang bekerja elektromagnetik sesuai arus input di bagian kumparan.
Kerusakan relay tersebut dalam kondisi tertentu bisa membuat kipas radiator terus terkoneksi.
Hal yang membuat relay kipas radiator rusak bisa disebabkan karena faktor usia pemakaian, korsleting listrik baik terkena air maupun arus pendek.
3. Fan Control Unit Mengalami Kerusakan
Microcontroller atau fan control unit merupakan alat untuk mengatur kecepatan putaran kipas radiator sesuai kebutuhan mesin.
Alat ini biasanya dapat ditemukan di mobil keluaran tahun lama.
Jika mobil kalian masih menggunakan alat ini, sebaiknya harus lebih diperhatikan.
Apabila mengalami kerusakan pada bagian ini, bisa dipastikan kipas radiator akan menyala secara terus menerus.
Kerusakan Water Temperature Sensor (WTS) adalah penyebab lain kipas radiator mobil selalu menyala.
Diluaran, WTS ini sering juga disebut sebagai ECT (Engine Coolant Temperature Sensor) yang umumnya diletakan di pipa sebagai jalurnya air dari radiator menuju mesin dan sebaliknya.
Kerusakan WTS yang memberikan efek kipas nyala secara terus menerus ini biasanya terjadi karena short circuit atau korsleting.
Nilai tahanan WTS menjadi tetap 0 dan arus listrik terus mengalir ke ECU, kemudian ECU menilai sinyal ini sebagai penanda bahwa suhu air pendingin menjadi panas.
Akhirnya ECU langsung mengaktifkan kipas radiator mobil sehingga terus berputar.
5. Arus listrik dari Aki yang Dibuat langsung Menuju ke Motor Listrik
Jika kalian tertarik membeli mobil bekas dan mendapati kejadian kipas radiator selalu menyala ketika anak kunci diputar ke posisi on, bisa dipastikan motor kipas menerima arus listrik dari aki secara langsung.
Hal ini biasanya dilakukan oleh beberapa pemilik atau pedagang mobil bekas yang hendak menjual kendaraannya dan mendapati sensor atau bagian lainnya pada radiator tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Kesimpulan
Jika ada pertanyaan kenapa kipas radiator nyala terus di mobil kalian, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama cek terlebih dulu jenis cooling system di mobil tersebut, apakah yang digerakan oleh pulley atau pakai motor listrik.
Jika digerakkan oleh motor listrik, periksa apakah ada kabel dari kipas tersebut yang di jumper langsung ke aki supaya bisa selalu berputar.
Lantas cek beberapa komponen terkait seperti refrigerant pressure sensor, relaynya, fan control unit, sampai water temperature sensor.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.