Yamaha YZF-R15 yang dipasarkan di Indonesia sekarang adalah generasi kedua. Motor sport 150 cc ini dikembangkan lebih jauh lagi dan disematkan berbagai teknologi yang canggih yang diturunkan dari motor balap.
Generasi kedua Yamaha YZF-R15 hadir pada 2017 lalu dan terus dipasarkan hingga sekarang. Namun, sudah lebih dari tiga tahun berlalu, Yamaha masih belum memberi penyegaran dari segi desain atau tambahan fiturnya.
Hal ini dirasa wajar, lantaran teknologi yang ada pada Yamaha YZF-R15 sekarang ini memang masih mumpuni. Fitur-fitur yang disematkan banyak yang diturunkan dari motor balap yang punya performa tinggi.
Hal inilah yang menjadikan motor ini menjadi produk yang digemari untuk segmen motor sport 150 cc. Lantas apa saja fitur yang menjadi andalan dari motor ini?
Yamaha YZF-R15 dibekali dengan mesin berpendingin cairan, 4 tak, SOHC, 4 katup, dengan teknologi VVA (Variable Valve Actuation). Dengan bantuan VVA, torsi mesin akan lebih optimal pada tiap tingkat kecepatan.
VVA bekerja berdasarkan putaran mesin, bukan berdasarkan kecepatan motor. Pada teknologi VVA, terdapat dua komponen penting, yakni Low Rocker Arm dan Hi Rocker Arm. Low Rocker Arm hanya akan bekerja ketika mesin Yamaha YZF-R15 berada di putaran rendah, tepatnya di bawah 6.000 rpm.
Sementara Hi Rocker Arm, hanya bekerja ketika mesin berada pada putaran tinggi. Tepatnya ketika putarannya lebih dari 6.000 rpm sampai dengan 10.000 rpm.
Baca juga : Akankah Yamaha R15 2021 Terus Menjadi Motor Sport 150 Cc Favorit?
Low Rocker Arm memiliki tugas untuk mengatur buka dan tutup katup pemasukan (In Valve) secara periodik. Sedangkan Hi Rocker Arm, juga berfungsi untuk mengatur buka tutup katup pemasukan (In Valve).
Namun, dengan adanya Hi Rocker Arm, bukaan pada In Valve jadi lebih besar daripada Low Rocker Arm. Tujuannya adalah agar pada putaran atas atau lebih dari 6.000 rpm, bahan bakar yang masuk akan lebih banyak. Sehingga, mesin akan tetap bertenaga.
Komponen yang bertugas untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Low Rocker Arm dan Hi Rocker Arm adalah Selenoid Actuator. Selenoid ini digerakkan secara elektronik atas perintah ECU. Pin selenoid akan menekan Synchronizing Pin dan akhirnya gerakan naik turunnya Low Rocker Arm seirama dengan Hi Rocker Arm. Sehingga, buka tutupnya In Valve lebih besar.
Semua produk terbaru Yamaha sekarang ini sudah menggunakan teknologi Forged Piston. Teknologi ini diadopsi dari motor balap. Piston jenis ini dibuat dari bahan besi yang ditempa.
Kekuatan forged piston diklaim jauh lebih tinggi dibandingkan dengan piston konvensional yang hanya dicetak. Tapi, tak hanya lebih kuat, forged piston juga lebih tahan panas.
Bahan baku atau material yang digunakan Yamaha juga kuat dan ringan. Sehingga, gesekan antara piston dengan dinding piston jadi berkurang. Hasilnya, kerja mesin jadi lebih ringan karena minim hambatan atau gesekan.
Baca juga : Ada Penyegaran Warna Dari Yamaha R15 2021, Tidak Ada Kenaikan Harga
Sementara DiASil Cylinder, merupakan dinding piston. Namanya sebenarnya merupakan singkatan dari Die Aluminium Silicon. Jadi, DiASil cylinder menggunakan material logam campuran antara aluminium dengan silikon yang mempunyai kemampuan pendinginan yang jauh lebih baik. Material ini juga memiliki sifat keras dan tahan aus.
DiASil cylinder dibuat dengan proses pencetakan atau die casting. Teknologi ini diklaim juga lebih ramah lingkungan, karena tidak menggunakan lapisan nikel dan sepenuhnya Die Cast Aluminium. Sehingga, mudah didaur ulang juga.
Suspensi depan model upside down diklaim memberikan handling yang lebih baik dibandingkan dengan suspensi konvensional atau tipe teleskopik. Sebab, bagian segitiga yang mencengkram fork slider lebih baik. Jadi, kemungkinan terjadinya flex pun akan lebih kecil.
Selain itu, dari segi tampilan juga tentunya suspensi model upside down lebih keren dan membuat tampilan motor menjadi lebih padat. Suspensi model ini banyak digunakan pada motor-motor sport berkapasitas besar.
Swingarm yang digunakan Yamaha YZF-R15 menggunakan material dari aluminium. Sehingga, meskipun dimensinya terlihat besar, tapi sebenarnya bobotnya cukup ringan.
Selain tampilannya lebih sporty, swingarm ini aluminium juga lebih tahan karat. Manuver yang dihasilkan dari penggunaan swingarm ini juga lebih stabil.
Baca juga : Belum Lama Rilis Warna Baru, Yamaha R15 Kena Diskon Rp 2 Juta
Teknologi lainnya yang diturunkan dari motor balap ke Yamaha YZF-R15 ini adalah Assist and Slipper Clutch. Teknologi ini diaplikasikan pada bagian kopling.
Assist Clutch memiliki fungsi untuk membuat beban per kopling berkurang. Sehingga, pengendara akan semakin merasa ringan saat menekan tuas kopling. Assist clutch juga berfungsi untuk menghilangkan power loss.
Sementara Slipper Clutch, berfungsi untuk mencegah roda belakang tergelincir atau selip ketika pengendaranya menurunkan gigi secara ekstrem. Misalnya, saat kecepatan tinggi, dari gigi 5 langsung diturunkan ke gigi 2, ketika putaran mesin masih tinggi.
Saat pengendara melakukan down shift atau menurunkan gigi secara cepat, maka gejala torsi berlebihan pada kopling atau yang disebut juga dengan back torque tidak akan muncul. Gejala back torque ini yang biasanya menyebabkan ban belakang mengalami skid (mengunci) dan hilang traksi.
Yamaha YZF-R15 memang menjadi model yang menarik untuk segmen motor sport fairing 150 cc. Desain yang sporty ditunjang fitur-fitur lengkap dan mumpuni, semakin memanjakan penggunannya.
Hanya saja memasuki usianya yang sudah mencapai empat tahun, belum ada tanda-tanda akan mendapatkan update baik dari segi penampilan atau pun fitur. Sementara kompetitor terdekat hadir lebih segar awal tahun ini.