Menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor, menjadi pilihan ideal di masa pandemi sekarang ini. Kenyataannya, kegiatan tersebut juga harus dilakukan sembari berpuasa. Yang artinya, butuh pemahaman berbeda dibanding mengendarainya ketika tidak puasa.
PT Astra Honda Motor (AHM) melalui divisi Safety Riding-nya, coba membagikan tahapan supaya giat sebelum dan selama berkendara tetap aman. "Di bulan Ramadhan ini ada pemandangan berbeda. Dari sisi lingkungan biasanya akan ada pasar dadakan yang biasanya ada menjelang berbuka puasa. Di waktu ini juga biasanya lalu lintas lebih padat," kata Johanes Lucky, manager Safety Riding PT AHM.
Lebih lanjut ia mengatakan. Perubahan juga terjadi pada kondisi personal motoris tersebut. "Secara pribadi, jam tidur dan makan menjadi berubah. Situasi ini akan memengaruhi kondisi kita saat berkendara," sahutnya. Untuk itu, menurutnya ada tujuh hal yang mesti diadaptasi pengendara saat berpuasa:
Berkaca kepada fenomena dan lalu lintas yang berbeda tadi, Anda perlu merencanakan ulang perjalanan agar terhindar dari kemacetan. "Ini juga berkaitan dengan emosi dan membuat kita tetap aman. Dengan begitu, ibadah tetap lancar," terang Lucky saat bincang via daring (13/4).
Telah disebut sebelumnya, orang yang berpuasa mengalami perubahan jam tidur. Di sini pun motoris harus mengatur lagi supaya durasi tidur normal antara 7-8 jam tercukupi. Anda disarankan untuk beristirahat jika sudah berkendara selama 2 jam. Tapi, ini bisa dipercepat apabila kondisi badan sudah lelah.
Baca juga: Harga Honda PCX 160 2021 makin Mahal, Berapa Cicilannya Sekarang?
"Kurang tidur ada korelasinya terhadap konsentrasi dan berpengaruh juga dengan kecemasan. Jika sudah begitu, pengendara bisa ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Kurang tidur juga dapat mengurangi kemampuan kita dalam menginterpretasikan peristiwa di jalan," kata Lucky lagi.
Waktu makan Anda berubah selama berpuasa. Dan, ada satu waktu di mana tubuh tidak mendapatkan pasokan makanan sama sekali. Lucky mengatakan, baiknya atur asupan makanan dan minum yang dibutuhkan agar tubuh tetap prima saat berkendara.
Lucky mengatakan, pemanasan sejatinya harus dilakukan oleh pengendara baik saat puasa maupun tidak. "Tapi dengan perubahan waktu makan dan tidur tadi, pemanasan ini menjadi sangat penting. Melakukannya menjadi langkah untuk mengkonfirmasi tubuh kita, apakah siap diajak untuk berkendara. Selain itu, pemanasan juga dapat meningkatkan respons kita saat berkendara," terangnya.
Baca juga: MIL Menyala setelah Honda PCX 160 Dipanaskan, Jangan Panik!
Berpuasa membuat energi kita menjadi terbatas. Sementara berkendara membutuhkan konsentrasi tinggi. Alangkah baiknya jika energi yang kita punya dioptimalkan untuk berkonsentrasi.
Akan tetapi, poin kelima juga harus didukung dengan cara berpikir yang positif. Lucky menyebut cara ini adalah untuk menjaga kondisi non-fisik pengendara. "Contohnya, lebih bertoleransi terhadap pengguna jalan lain. Kemudian, tidak terpancing saat didahului pengendara lain. Jadi, nikmati proses berkendara untuk mengurangi dampak negatid dari emosi," bilangnya.
Baca juga: Sudah Tembus Rp18 Juta, Intip Skema Kredit Honda Genio Terbaru
Lucky menerangkan, dengan perubahan di atas seperti kondisi jalanan, waktu tidur dan makan, pengendara harus mampu memprediksi bahaya. "Ini berguna agar kita punya ruang dan waktu untuk bereaksi. Sebagai contoh meningkatkan kewaspadaan saat berkendara di tempat yang ramai," pungkas Lucky.
Tak hanya saat berpuasa, ketujuh hal di atas sejatinya penting dilakukan dan pahami oleh pengendara. Namun bagi motoris yang berpuasa, beberapa poin seperti merencanakan ulang perjalanan memang perlu dilakukan. Ini penting untuk mengendalikan emosional agar tetap stabil.
Begitu pula melakukan pemanasan sebelum berkendara. Meski begitu, hal-hal di atas juga harus diikuti dengan menggunakan perlengkapan berkendara yang sesuai dengan peraturan. Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan kendaraan secara rutin. Terakhir, menjalankan protokol kesehatan karena COVID-19 ini masih ada.