Jika Anda hobi menonton balap motor atau road race nasional, maka sosok Yamaha Jupiter Z 110 atau yang kerap disebut Jupiter Z 5TP bakal menjadi motor yang paling sering terlihat. Padahal usianya tak lagi muda, namun ketangguhan mesin 5TP tersebut memang masih bisa diandalkan hingga saat ini.
Bukan tanpa alasan Yamaha Jupiter Z 110 sering dipilih menjadi tunggangan para pembalap. Mulai dari mesin yang bertenaga, mudah dioprek untuk mendongkrak tenaga hingga melimpahnya spare part balap dan aftermarket jadi alasannya.
Sebagai contoh, komponen blok kopling manual yang menjadi salah satu syarat motor balap masih mudah ditemui. Seperti brand dari SND dan TDR yang tetap tersedia di pasar meski motor tersebut sudah discontinue sejak 12 tahun silam. Knalpot racing pun beragam mereknya.
Tentu ada sederet keunggulan yang ditawarkan dari Yamaha Jupiter Z 110 mulai dari mesin yang bertenaga. Serta sasis yang dikenal fleksibel dan lincah disokong dengan wheelbase 1.225 mm.
Baca Juga: Tergiur Yamaha Vega ZR Bekas Yang Dijual Mulai Rp 3 Jutaan? Kenali Dulu Penyakitnya!
Dari sisi dimensi, Yamaha Jupiter Z 110 terbilang kompak. Mulai dari panjang keseluruhan yang hanya 1.910 mm, lalu lebar 675 mm dan tinggi 1.047 mm.
Kelincahan tersebut disokong dengan mesin 110 cc dengan dimensi bore x stroke, 51 x 54 mm. Didukung transmisi semi otomatik 4-speed, motor tersebut sanggup menyembur tenaga sebesar 9 PS di 8.000 rpm dan torsi 9,2 Nm per 5.000 rpm yang terbilang besar di kelasnya.
Baca Juga: Masih Eksis, Yamaha Vega Force 2021 Meluncur Dengan Harga Tak Sampai Rp 17 Juta!
Sejarah eksistensi Yamaha Jupiter Z 110 di arena balap cukup menarik dan memang tak bisa dipisahkan, karena lahir di arena balap. Bukan sekadar kiasan, karena pada awal kehadirannya pada tahun 2003, Yamaha Jupiter Z 110 memang tidak dirilis langsung ke masyarakat.
Alih-alih dikenalkan dan dijual langsung ke pasar, beberapa bulan sebelum dilepas ke pasar, Yamaha Indonesia justru menurunkan Yamaha Jupiter Z 110 mereka di ajang road race lewat tim Yamaha Perwira. Motor tersebut langsung berhadapan dengan penguasa dunia road race saat itu, Suzuki Shogun 110.
Sederet pengembangan di dunia balap pun dilakukan. Salah satu yang paling fenomenal adalah oprekan Star Motor pada 2004. Tuner asal Bambu Apus, Jakarta Timur ini bekerja sama dengan tuner asal Swedia untuk mengembangkan motor tersebut. Tunggangan berkelir hitam ini kerap dijuluki Jupiter Swedia.
Sederet prestasi pun ditorehkan oleh Yamaha Jupiter Z 110. Mulai dari penguasa nasional kelas underbone 110 cc, hingga 125 cc pada versi yang sudah mengalami bore up.
Bahkan motor tersebut jadi juara di level Asia, yakni di kelas Underbone 130 ajang ARRC 2016 bersama Wahyu Aji Trilaksana. Ini artinya meski sudah berusia sekitar lima tahun, motor tersebut masih sanggup berprestasi.
Efek dari larisnya Yamaha Jupiter Z 110 membuat harga bekasnya tetap tinggi dan terjaga. Tentu tergantung pada kondisi motor tersebut. Di mana terpantau dari situs jual beli online, Yamaha Jupiter Z 110 keluaran awal, yang belum versi Burhan sudah bisa ditebus di angka Rp 3 jutaan.
Tapi untuk model Burhan, harganya cukup tinggi, yakni sekitar Rp 7 juta ke atas. Bahkan masih ada yang berani menjualnya di harga Rp 15 jutaan. Harga yang agak 'gelap' juga hadir di edisi velg palang berbodi oranye. Di mana harga motor buatan 2005 itu masih sanggup di angka Rp 9 juta!
Wuih, masih tinggi ya.