Sebuah part berukuran kecil dan bentuknya memanjang ternyata punya peran penting pada sebuah mesin sepeda motor. Part tersebut adalah busi, tanpa adanya busi, sepeda motor pasti tidak akan bisa dihidupkan mesinnya.
Fungsi dari busi sendiri untuk meneruskan tegangan tinggi yang disalurkan oleh koil untuk dijadikan percikan api yang akan membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar. Efeknya adalah tenaga untuk menggerakkan piston sehingga terjadilah siklus untuk memutarkan mesin.
Ade Rohman, Sub Department Technical Service PT Daya Adicipta Motor (DAM), lain dealer motor Honda wilayah Jawa Barat menjelaskan, karena perannya yang vital, ketika busi sepeda motor mengalami masalah dapat mengakibatkan sistem pengapian tidak bekerja secara sempurna.
Baca juga : Pemotor Harus Tahu, Dua Pelanggaran Lalu Lintas Ini Dendanya Rp 750 Ribu
Putaran mesin jadi tak maksimal, dan mesin Honda Vario 125 kalian bisa saja tiba-tiba brebet dan tak mau berfungsi normal. Nah, berikut ini beberapa penyebab yang mengakibatkan busi tak bisa berfungsi optimal.
Oil seal pada katup (klep) yang sudah tak bagus dan dindin silinder mesin baret menyebabkan oli menerobos masuk ruang bakar. Oli mesin yang masuk ke ruang bakar menyebabkan elektroda busi tertutup sehingga busi sulit untuk memercikkan api dengan sempurna.
"Salah satu ciri, apabila terjadi kebocoran oli ke ruang bakar adalah oli yang terbakar membuat asap yang keluar dari lubang knalpot jadi lebih tebal yang berwarna putih. Selain itu saat anda melepaskan busi, terlihat warna hitam pekat pada ujung elektroda busi," ujar Ade.
Sering kejadian nih dimotor karburator, meski motor injeksi juga bisa mengalaminya. Umumnya karena injektor yang sudah aus, sehingga bensin yang disemprotkan ke dalam ruang bakar tidak lagi berbentuk kabut lagi. Alhasil permukaan busi jadi basah dan sulit memercikan api.
Baca juga : Bikers Wajib Tahu, Denda Tilang Nggak Bawa SIM dan Tak Punya SIM Ternyata Beda Lho
Bocoranya arus di kabel sekunder koil membuat arus listrik yang harusnya masuk busi menjadi langsung menuju bodi mesin, sehingga percikan bunga api tak maksimal pada elektroda busi.
Karena letaknya tersembunyi dan ukurannya kecil, tak jarang pemilik kerap melupakan busi. Alhasil selama mesin masih bisa hidup, busi tak akan disentuh untuk diperiksa kondisinya. Padahal busi ada umur pakainya.
Umumnya masa pakai busi adalah sekitar 6.000 km atau 8.000 km, tetapi ada juga yang mampu bekerja hingga dengan 48.000 km sebagai contoh busi untuk sepeda motor Honda CBR250R. Coba cek buku panduam pemilik, busi motor kalian bisa sampai berapa lama?
Celah elektroda busi merupakan salah satu poin penting yang akan mempengaruhi performa dari kinerja busi. Celah elektroda busi berbeda beda, sesuai dengan sepesifikasinya masing masing.
Baca juga : Jangan Panik, Idling Stop System Honda Scoopy 2022 Gak Aktif Bisa Jadi Karena Ini
"Sebaiknya pemilik kendaraan perlu memeriksa celah elektroda busi secara berkala. Untuk mendapatkan celah yang sempurna anda bisa mengukur menggunakan 'feeler gauge'," kata Ade.
Ade juga menjelaskan, jika percikan api busi bermasalah, proses pembakaran bisa menumbulkan suara mesin kasar atau ngelitik. Performa mesin pun tak maksimal, boros bahan bakar dan kurang tenaga.
Tuh, jangan lupa cek busi motor kalian ya!