Ada curhatan pengguna motor bekas Honda Vario 110 karbu yang mengaku tekor karena usia pakai akinya terbilang singkat. Bolak-balik dirinya mengganti aki bahkan CDI. Hal ini dikarenakan penggunaan komponen KW alias palsu. Apa itu?
Pria bernama Galeh Tri ini mengaku memakai kiprok abal-abal untuk Honda Vario 110 karbu miliknya. Dan setelah setahun pemakaian, dirinya mengaku sudah menghabiskan banyak aki dari bermacam merek dan sekali pergantian CDI. Seperti ini kronologinya.
"Satu tahun yang lalu, pas beli motor Honda Vario bekas ini, kata owner sebelumnya kiproknya udah jebol. Akhirnya gua beliin kiprok, tetapi dalam hal ini gua beli kiprok KW. Pas awal-awal masih aman lah, kurang lebih 2-3 bulan," tulisnya di sosial media.
Nah, setelah masuk ke akhir bulan ketiga motor tersebut bermasalah. Saat itu, aki pertama yang dipakai sejak pembelian motornya tekor dan tak bisa dicas atau jebol. Awalnya dirinya sempat berpikir jika memang akinya sudah lama.
Namun ketika dikonfirmasi ke pemilik sebelumnya, aki tersebut masih terbilang baru. Karna baru diganti dua minggu sebelum dijual. Belum ada setahun pemakaian.
Baca Juga: Habis Touring Jauh Motor Jangan Dicuekin, Langsung Periksa Komponen Ini
Kemudian dirinya membeli aki baru merk Bosch melalui online shop. "Baru dipakai tiga minggu sama hasilnya. Aki tekor dan enggak bisa dicharge alias jebol lagi. Gua pikir awalnya spul bermasalah karena enggak bisa ngisi. Tapi kalau ganti spul kan lumayan mahal, akhirnya yaudahlah gua pakai terus," urainya.
Kemudian di bulan ke-7 pemakaian, dirinya kembali membeli aki. Kali ini merek GS KW dan usia pakainya bahkan cuma 20 hari dan kembali jebol.
Kerusakan tidak berhenti di urusan aki saja. Bahkan Tri menyatakan saat pemakaian masuk di bulan 10, giliran CDI yang rusak. Cirinya, pengapian tidak normal, mesin brebet dan indikator sensor mati. Untuk mengatasinya, dirinya membeli CDI dari BRT dan pengapian kembali normal.
Lelah menggunakan kick starter, Tri kembali membeli aki baru. Kali ini bermerek Motobatt. Dan sejak pertama kali dibeli, Honda Vario 110 karbu miliknya sudah menghabiskan empat buah aki. Bagaimana kondisinya? Usia pakainya hanya dua pekan sebelum jebol.
Setelah putus asa akan kondisi motornya, Tri pun berbagi masalahnya ke sosial media. Dan banyak netizen yang bilang peranti kiprok sebagai biang masalahnya. "Akhirnya gua bela-belain beli multitester untuk cek tegangan," kesalnya.
Baca Juga: Mengenal Istilah Tune Up Mesin, Ternyata Beda Dari Servis Reguler
Setelah dicek, benar saja ketika motor posisi idle, daya listrik sudah di angka 15V dan ketika digas bisa tembus 19V. Jauh lebih besar dari tegangan motor yang standarnya di angka 12V.
Sehingga dirinya sadar jika biang permasalahannya di kiprok. Hal ini menjadi pelajaran bagi dirinya, di mana saat membeli peranti kelistrikan di motor lebih baik memilih yang orisinal ketimbang KW.
"Kalau dihitung, ketika awal beli kiprok ori dengan pengeluaran beli aki dan CDI, lebih banyak pengeluaran beli aki dan CDI-nya," pungkas Tri.
Bagi yang bertanya-tanya, seperti apa sih fungsi komponen kiprok? Dan kenapa sangat berpengaruh pada usia pakai aki dan peranti kelistrikan lainnya?
Dilansir situs Suzuki, komponen kiprok ternyata berfungsi menstabilkan arus dan tegangan yang mengalir dan selanjutnya dialihkan ke aki. Ketika arus listrik terlalu besar mengalir ke aki, bisa terjadi kondisi over change.
Sebaliknya, jika arus yang mengalir ke aki terlalu kecil, maka hal tersebut akan menyebabkan aki tekor. Sehingga tegangan dan arus yang mengalir ke aku harus dalam kondisi seimbang jumlahnya. Untuk itu dibutuhkan kiprok yang standar di motor tersebut.
Tuh, part vital begini mending beli genuine ya!