Mesin Motor Tiba-Tiba Mati? Bisa Jadi Hilang Kompresi, Berikut Penyebab dan Solusinya

• Penyebab utamanya adalah tumpukan kerak karbon di ruang bakar.
• Kerak karbon mengganjal pada ring piston dan klep.
• Ruang bakar harus dibersihkan.

Motor yang sedang dikendarai tiba-tiba mogok, bisa jadi karena hilang kompresi pada mesin. Hilang kompresi?

Yup, agar mesin, baik itu mesin 2 tak atau 4 tak, dapat berfungsi dengan baik, ada beberapa tahapan yang harus dipenuhi.

Pertama-tama, mesin membutuhkan pasokan bahan bakar yang mencukupi untuk membakar di dalam ruang bakar.

Bahan bakar ini biasanya berupa bensin atau campuran bahan bakar khusus untuk mesin 2 tak.

Selanjutnya, mesin membutuhkan percikan api yang dihasilkan oleh busi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar. Inilah yang memicu proses pembakaran di dalam ruang bakar.

Nah selain itu, proses kompresi atau pemampatan juga menjadi tahapan krusial dalam rangkaian penghidupan mesin.

Proses ini terjadi setelah campuran udara dan bahan bakar terbakar, dan bertujuan untuk menghasilkan tenaga yang diperlukan untuk memutar poros engkol.

Ketika campuran udara dan bahan bakar terbakar, gas yang dihasilkan akan memenuhi ruang bakar dan meningkatkan tekanan di dalamnya.

Tekanan ini kemudian memaksa piston untuk bergerak ke bawah, mendorong poros engkol untuk berputar. Inilah yang menciptakan gerakan yang diperlukan untuk memutar roda mesin.

Tanpa proses kompresi yang memadai, mesin akan kehilangan tenaga dan mengalami kesulitan dalam penghidupan.

Proses kompresi yang efisien akan menghasilkan tenaga yang cukup untuk memutar roda mesin dengan lancar.

Oleh karena itu, kompresi menjadi faktor penting yang harus dipenuhi agar mesin dapat berfungsi secara optimal.

Motor yang kerap hilang kompresi mesin diantaranya Yamaha Mio J, umumnya motor keluaran lama yang memang sudah berumur atau motor tahun muda dengan jam kerja tinggi.

Tanda Kompresi Hilang

Hilangnya kompresi pada mesin dapat terdeteksi melalui beberapa tanda yang khas.

Salah satu tanda utama adalah kesulitan dalam menghidupkan mesin, yang biasanya disertai dengan ciri-ciri yang mudah dikenali.

Sebagai contoh, saat mencoba menyalakan mesin dengan starter listrik, suara putaran dinamo starter mungkin terdengar lebih cepat dari biasanya.

Hal ini terjadi karena tidak adanya tekanan kompresi yang membebani proses putaran dinamo.

Selain itu, ketika mencoba menyalakan mesin dengan menggunakan kick starter, pengendara mungkin akan merasakan bahwa tekanan yang diperlukan untuk memutar mesin terasa lebih ringan dari biasanya.

Hal ini menandakan bahwa tidak ada tekanan kompresi yang cukup di dalam ruang bakar saat proses penghidupan mesin. Suara yang dihasilkan oleh knalpot juga bisa memberikan petunjuk yang berguna.

Biasanya, saat mencoba menyalakan mesin, suara knalpot akan terdengar lebih lemah atau tidak padat karena tidak ada tekanan kompresi yang dihasilkan dari ruang bakar.

Tanda-tanda ini merupakan indikasi bahwa kompresi dalam mesin tidak berfungsi dengan baik.

Kehilangan kompresi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keausan pada segel klep atau ring piston, kebocoran pada katup atau segel, atau masalah lainnya yang memengaruhi keefektifan proses kompresi di dalam ruang bakar.

Oleh karena itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk memperhatikan tanda-tanda tersebut dan segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika diperlukan untuk mencegah kerusakan yang lebih serius pada mesin.

Baca juga: Harganya Sih Cuma Rp 4 Ribu, Tapi Hilang Bisa Bikin Motor Mogok Bahkan Terbakar!

Penyebab Hilang Kompresi Mesin

Karena permasalahan ada di dalam mesin, maka penyebab hilang kompresi pada mesin ini tidak bisa asal tebak. 

amun umumnya diakibatkan oleh tumpukan kerak karbon sisa pembakaran pada piston juga klep.

“Kerak karbon bisa masuk ke sela-sela ring piston, jadi kalau ada kerak karbonnya, maka ada celah pas proses kompresi. Kerak karbon juga bisa nempel di antara klep dan sitting klep, jadi klep gak bisa menutup rapat karena ada kerak karbon,” sebut Ryan Fasha dari Duta Motorsport.

Tumpukan kerak karbon di ruang bakar bisa diakibatkan oleh kualitas bahan bakar yang tidak bagus, bisa juga karena penggunaan RON bahan bakar yang tidak sesuai dengan perbandingan kompresi pada mesin.

“Dan memang sudah waktunya juga untuk servis besar. Kalau pakai bensin Pertalite atau RON 90 disarankan servis besar tiap 50.000 km, kalau pakai Pertamax atau RON 92 bisa tiap 60.000-70.000 km,” sarannya.

Baca juga: Biar Gak Bingung Saat Motor Mogok Ketika Touring, Langganan Towing Motor Solusinya

Penyebab kedua dari hilangnya kompresi adalah clearence atau jarak bebas klep yang terlalu rapat.

Kalau sudah begitu, klep tidak bisa menutup rapat yang akhirnya membuat celah antara klep dengan sitting klep.

“Ini harus benar-benar diperhatikan, terutama saat servis. Selalu cek setelan kerenggangan klep, pastikan mekanik tahu standarisasi kerenggangan setelan klep  tiap motor, karena setiap motor punya rekomendasi kerenggangan yang berbeda,” wanti Syachrul Fajri pentolan dari Betawi Racer.

Solusi Darurat

Jika mengalami hilang kompresi saat di perjalanan, ada satu trik yang kerap berhasil. Caranya dengan memasukan oli mesin melalui lubang busi menggunakan slang kecil.

“Usahain masukin oli baru. Jadi oli ini seperti melembekan kerak karbon di ruang bakar, jadi kerak karbon yang lembek bisa bikin ring piston kompresinya rapet lagi,” sambung Ryan.

Baca juga: Honda Beat dkk Mogok di Jalan? Main Dealer Honda ini Punya Layanan Spesial Loh!

Memang tidak bisa sekali coba, harus dicoba beberapa kali hingga ‘tendangan’ kompresi kembali terasa.

Efek sampingnya saat mesin hidup akan ada asap putih selama beberapa saat akibat oli yang ikut terbakar di ruang bakar.

Kalau kasus hilangnya kompresi karena setelan celah klep yang terlalu rapat, tentu tidak ada solusi lain.

Motor harus dibawa ke bengkel dan melakukan penyetelan ulang celah klep dengan mekanik serta alat yang semestinya.

Kesimpulan

Kompresi merupakan tahapan krusial dalam proses penghidupan mesin, di mana tekanan yang dihasilkan oleh proses kompresi membantu dalam memutar poros engkol.

Namun, hilangnya kompresi dapat menjadi masalah serius yang memengaruhi performa mesin.

Oleh karena itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk memperhatikan tanda-tanda tersebut dan melakukan pemeriksaan secara berkala untuk mencegah kerusakan yang lebih serius.

Kerak karbon menjadi salah satu penyebab umum hilangnya kompresi dalam mesin kendaraan.

Akumulasi kerak karbon di ruang bakar dapat mengganggu proses kompresi dengan menghalangi gerakan piston dan klep.

Selain itu, clearence atau jarak bebas yang terlalu rapat pada klep juga dapat menyebabkan kebocoran kompresi.

Pentingnya pemeliharaan rutin mesin, termasuk servis besar yang sesuai dengan rekomendasi pabrik, menjadi penekanan dalam artikel ini.

Pemilik kendaraan diingatkan untuk memeriksa dan memperhatikan setelan celah klep secara teratur, serta untuk melakukan servis besar sesuai dengan interval yang disarankan.