Selain diincar karena desainnya yang ramping dan mungil, faktor dapur pacu juga menjadi daya tarik dari Honda BeAT generasi awal atau dikenal dengan sebutan BeAT Karbu.
Generasi pertama dari matic entry level Honda itu banyak disukai akan mesinnya, meski belum terlalu modern.
Berkubikasi 108 cc, SOHC 2 katup pendingin udara dan masih pakai karburator tipe vakum dari Keihin.
Tapi siapa sangka, karena masih karburator inilah, Honda BeAT generasi pertama banyak dicari oleh kaum hobi untuk dijadikan mainan.
Perkara output, bisa mencapai 8,22 PS pada putaran 8.000 rpm dengan torsi maksimal mencapai 8,32 Nm di 5.500 rpm.
Karakter mesinnya responsif pada putaran bawah hingga tengah, jadi pas untuk dipakai di perkotaan.
Baca juga : Harga Bekasnya Mulai Rp 5 Jutaan Doang, Ini Plus-Minus Honda Beat Karbu
Tapi selain untuk digunakan sehari-hari dan praktis dalam hal perawatan, ternyata banyak juga yang mengincarnya untuk dioprek.
Dari cara mengganti karburator tipe skep langsung, menambah kapasitas mesin bahkan mengatur ulang jalur masuk dan keluar bahan bakar.
Pada masanya, rata-rata Honda BeAT karburator ini kapasitas mesinnya bisa dibesarkan sampai 130 cc.
Hal ini semakin menunjang untuk digunakan track day atau sekedar latihan di sirkuit, bahkan juga dipakai untuk harian.
Hal lain yang membuatnya disukai untuk dioprek adalah mesinnya juga masih ringkas, tak ada banyak teknologi kekinian macam ACG Starter.
Apalagi Idling Stop System (ISS) yang jadi andalan Honda untuk mengiritkan motor matic buatannya.
Jadi walau mesin sudah bore-up, bisa diakali dengan mengganti dinamo starter yang lebih kuat, jika komponen standar tak sanggup.
Jaminan kelincahan untuk harian atau di sirkuit bisa diketahui dari dimensinya. Motor ini punya panjang 1.859 mm, lebar 676 mm dan tinggi 1.053 mm.
Sumbu roda 1.240 mm membuat pengendaliannya sangat gesit, semua kalangan pun sangat mudah mengendarainya.
Baca juga : Budget Setara Honda Beat Tapi Butuh Motor Bertenaga? Lirik Honda Supra GTR 150 Bekas
Jarak terendah ke tanah 1.560 mm dengan bobot kendaraan yang cuma 89,3 kg saja! Tak perlu rangka eSAF seperti Honda BeAT terbaru untuk mengejar bobot ringan.
Kaki-kakinya sederhana, tak neko-neko tapi mumpuni, dengan kawalan suspensi teleskopik di depan dan model tunggal di belakang.
Tapi biar pun sederhana, hal ini justru jadi memudahkan untuk melakukan seting suspensi, bagi mereka yang memakainya untuk aktivitas di sirkuit.
Pilihan part-nya bertebaran, dari merek terjangkau hingga kelas premium dengan beragam setelan pun tersedia sampai saat ini.
Begitu pula soal pengereman, depan sudah pakai cakram dan belakang masih tromol.
Dan ingat, remnya belum disisipi teknologi CBS (Combi Brake System), jadi pengendara yang memegang kendali motor sepenuhnya.
Soal ban pun tak ada masalah, pilihan ban harian atau ban balap dengan kompon lunak sangat banyak.
Untuk mengakomodir ukuran Honda BeAT karburator yang pakai profil 80/90-14 di depan dan 90/90-14 di belakang.
Baca juga : Mau Beli Honda BeAT 2022? Cek Dulu Yamaha Lexi, Bekasnya Cuma Rp 12 Jutaan Lho!
Jika dibandingkan, peminat Honda BeAT karburator di perkotaan memang tak sebanyak di daerah-daerah atau kota kecil.
Alhasil, banyak yang berburu unit di kota untuk dipakai di kampung halaman dan dijual dengan harga pasaran setempat yang masih cukup tinggi.
Hal ini pula yang membuat harga bekas Honda BeAT generasi pertama ini stabil. Jika berminat, rata-rata melepasnya dengan banderol Rp 5 jutaan untuk harga termurah.
Tapi ada pula yang melepasnya dengan angka Rp 7 jutaan. Mengagumkan untuk sebuah motor matic entry level berusia lebih dari 10 tahun bukan?