Punya tampilan khas Maxi Scooter, Yamaha NMax dibekali dengan mesin yang cukup powerful. Dibekali mesin 155 cc berpendingin cairan, 4 klep lengkap dengan VVA (Variable Valve Actuator).
Tentunya bikin performa merata sejak putaran rendah hingga atas. Tapi ternyata ditemui beberapa kasus mengenai oli mesin yang menyusut, artinya ada pengurangan kapasitas oli mesin di interval penggatian oli mesin.
“Pernah alami juga di bengkel. Untuk yang mesin standar, penyebab bisa dari penggunaan oli yang gak sesuai. Jadi kadang ada yang coba-coba pakai oli gak sesuai spek atau bahkan oli untuk mobil,” buka Yoga Ningrat punggawa Yoga Motoshop (YMS) salah satu bengkel spesialis Maxi Yamaha.
Memang rekomendasi oli mesin untuk NMax merupakan Yamalube Super Matic yang sudah Full Synthetic dengan viskositas 10W-40. Sepela ya padahal, tinggal ikuti rekomendasi pabrikan saja padahal.
“Ada yang coba pakai 0W-20, memang tarikan lebih enak karena encer. Tapi kurang melindungi mesin dan cepat menguap,” tambah pria yang bengkelnya ada di Jalan Bulak Ringin No.88a RT. 7 RW. 2 Cibubur 2, RT.8/RW.2, Cibubur, Ciracas, Jaktim.
Baca juga: Kerap Disebut NMax Listrik, Nyatanya Yamaha E01 Nggak Masuk Keluarga Maxi Series
Masalah interval penggantian oli mesin juga menjadi hal yang patut diperhatikan, terlebih jika penggunaan motor termasuk kategori berat. “Seperti pengendara ojek online atau penyuka turing, di mana mesin hidup lebih lama dibanding yang dipakai harian normal.”
“Apalagi kalau sering kena macet, mesin berputar tapi roda diam ditambah cuaca panas, akhirnya oli encer dan ada penguapan. Pakai oli standar, Yamalube Super Matic aman asal interval penggantian diperhatikan. Pemakaian harian bisa tiap 3.000-4.000 km, ada penyusutan 200 ml masih aman. Kalau yang kerja berat, bisa tiap 2.000 km,” rinci Slamet Kasianom, Senior Technical Advisor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Selain karena penguapan oli yang bikin kapasitasnya berkurang, jangan lupa juga untuk mendeteksi kebocoran oli mesin. Caranya cukup mudah, bisa dengan perhatikan asap yang keluar dari knalpot.
“Kalau keluar asap putih saat pertama kali motor hidup kemudian hilang, bisa jadi sil klep mulai lemah. Tapi kalau asap putih gak hilang selama mesin hidup, bisa jadi ring piston mulai lemah karena gak bisa menahan oli mesin sampai akhirnya masuk ke ruang bakar,” jelas Slamet.
Baca juga: Yamaha XMax Bekas Menarik Untuk Dipinang, Fitur Lengkap Harga Setara NMax Baru!
Kemungkinan lain sebab berkurangnya oli mesin karena ada kebocoran pada sil kruk as di CVT, tepatnya di balik pulley rumah roller. “Bisa jadi sil kruk as yang tugasnya menahan oli mesin mulai sobek, jadi oli mesin keluar dari as pulley dan ke area CVT.”
“Ini penyebabnya karena tumpukan kotoran, gara-gara jarang servis CVT. Karena mestinya servis CVT ini dibarengin dengan servis berkala dan penggantian oli mesin,” sahut Syachrul Fajri dari Betawi Racer di Jl. Puncak Cikunir, Jakasampurna, Bekasi.
Tuh!