Tim AutoFun Indonesia pada bulan Desember 2023 mendapatkan undangan dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) untuk menjajal langsung Yamaha XMax Connected 2023 di Pulau Dewata, Bali.
Jalur berkisar 300 km memiliki kontur jalan, kondisi, serta karakter yang sangat beragam, membuat para peserta touring bisa merasakan langsung seluruh sensasi dari Yamaha XMax Connected ini.
Selama kurang lebih 3 hari menjajal motor ini, kami pun bisa menyimpulkan mengenai kelebihan dan kekurangan matic 250 cc ini ketika dipakai berkendara. Berikut ulasannya.
Tentu saja hal pertama yang langsung terasa ketika menggunakan Yamaha XMax Connected adalah suguhan posisi berkendaranya yang nyaman khas Maxi Yamaha. Pengendaranya akan duduk pada sebuah jok yang tebal dan lebar.
Di sisi tengah joknya juga ada leveling yang bisa menjadi sandaran tulang ekor selama berkendara. Lalu kaki bisa diposisikan pada 2 gaya berbeda, bisa berkendara normal dengan posisi kaki menapak ke pijakan sisi bawah.
Baca juga: Karakter Mesin Yamaha XMax Connected, Tenaga Merata Enteng Libas Tanjakan
Kemudian pengendara juga bisa meluruskan kaki untuk mendapatkan posisi berkendara yang lebih santai. Namun untuk postur 170 cm, kaki tidak bisa lurus secara sempurna, masih sedikit menekuk.
Posisi berkendara semakin nyaman berkat posisi setangnya yang cukup tinggi, dengan begitu beban lengan dan pundak pengendara tidak terlalu berat selama berkendara.
Sebagai maxi scooter tentu windshield jadi salah satu komponen yang wajib pada motor ini. Yamaha XMax Connected sendiri memiliki desain windshield berbeda jika dibandingkan generasi pertamanya.
Terlihat windshieldnya tidak punya lekukan di pinggir, ini membuat windshield terlihat lebih lebar dibanding sebelumnya. Dengan begitu bisa lebih efektif untuk menahan terpaan angin.
Baca juga: Sensasi Diboncengin Pakai Yamaha XMax Connected, Masih Ngangkang?
Untuk postur badan 170 cm, tinggi windshield kurang lebih sejajar dengan leher pengendara. Artinya area dada dan lengan bisa aman dari terpaan angin, makin betah ini sih!
Kelebihan dari motor satu ini tentu saja mesin 250 cc yang rasanya sudah cukup untuk sebuah motor matic di Indonesia. Mesinnya punya klaim tenaga maksimal 22,8 ps di 7.000 rpm serta torsi 24,3 Nm pada 5.500 rpm.
Dengan spesifikasi mesin tersebut, untuk berkendara perkotaan atau melakukan touring tentu bukan hal sulit. Ini karena karakter tenaganya yang cenderung linear sejak putaran rendah hingga putaran atas.
Baca juga: Pilihan Suspensi YSS Yamaha XMax Connected, Mulai Rp 3 Jutaan Sampai Rp 12 Jutaan!
Vibrasi mesin dan suara yang dihasilkan mesin atau knalpotnya juga cukup minim serta senyap sehingga tidak mengganggu selama perjalanan. Suhu mesin tetap terjaga berkat adanya radiator di balik roda depannya.
Punya dimensi yang besar dan kapasitas mesin besar juga membuat ruang penyimpanan pada Yamaha XMax Connected lega. Terdapat sepasang laci kompartemen di depan yang cukup dalam, walaupun memang tidak terlalu luas.
Kalau ingin menyimpan barang lebih banyak bisa tengok ruang bagasi di bawah joknya, terdapat bagasi dengan kapasitas 44,9 liter! Tentu saja ini bisa menampung 2 helm sekaligus.
Baca juga: Inspirasi Modifikasi Yamaha XMax Connected, dari Bergaya Touring hingga Racing!
Bahkan masih ada sedikit ruang lebih untuk menyimpan barang bawaan lain, seperti jas hujan atau jaket serta sarung tangan.
Nilai lebih dan hal baru tentu saja spidometer full digital yang bisa menampilkan navigasi melalui aplikasi Garmin StreetCross yang harus lebih dulu diunduh pada smartphone penggunanya.
Dengan begitu pengendaranya bisa menuju destinasi tanpa perlu repot-repot memasang phone holder. Cukup melihat layar spidometer, maka beragam informasinya akan ditampilkan.
Usai dengan kelebihan, kini masuk ke kekurangan dari motor ini. Motor ini mengalami kenaikan bobot, kali ini tercatat bobot isinya menjadi 181 kg karena ada penambahan beberapa komponen baru.
Kalau sudah jalan memang bukan menjadi masalah, tapi bobot beratnya ini terasa ketika merayap di kemacetan dan saat berada di parkiran. Apalagi ditambah dengan dimensinya yang cukup panjang serta lebar.
Baca juga: Yamaha XMax Connected Menyerbu Bali! Lakukan Penyerahan Unit Hingga City Touring
Sehingga saat di parkiran, pengendaranya harus berhati-hati agar tidak menyenggol. Yamaha XMax Connected juga butuh lahan parkir yang lebih luas agar bisa parkir dengan mudah.
Bermacet-macetan dengan kondisi jalan hanya pas 2 jalur juga cukup repot, karenanya pengendara harus lebih bersabar saat menghadapi kemacetan menggunakan motor ini.
Karakter mesin 250 cc milik Yamaha XMax Connected yang linear juga memiliki kekurangan. Karena linear, sensasi mesinnya jadi terasa flat di semua putaran, tidak ada putaran mesin yang lebih menonjol.
Ini yang sering dikeluhkan pada beberapa penggunanya, terutama saat di putaran rendah seakan-akan perlu memutar gas lebih dalam untuk bisa berakselerasi.
Desain baru yang diterapkan dibarengi juga dengan lampu depan baru yang seolah menggambarkan mimik wajah marah. Ini ditegaskan juga dengan posisi DRL yang berada di bawah lampu utamanya.
Karena walaupun desain lampu utamanya baru, tapi secara spesifikasi tetap sama. Kedua titik LED untuk lampu dekatnya memiliki daya 12 volt dan 6,2 watt, yang berbeda justru ada pada lampu jauh.
Baca juga: Nyaman Mana Posisi Berkendara Yamaha XMax Atau Aprilia SR GT?
Yamaha XMax generasi pertama punya spesifikasi LED untuk lampu jauh 12 volt dan 8,8 watt sedangkan generasi baru ini 12 volt dan 7,4 watt. Ini karena lampu jauh generasi pertama hanya 1 di tengah dan generasi terbaru pakai 2 buah titik LED.
Karenanya secara impresi lampu utamanya tidak banyak perubahan. Tetap punya pancaran cahaya yang lebar, berwarna putih, namun terasa kurang tebal. Jadi kurang terasa terang ketika kondisi hujan atau kabut.
Yamaha XMax 250 Connected 2023 | ||
---|---|---|
Dimensi | ||
P x L x T | 2.180 x 795 x 1.460 mm | |
Sumbu Roda | 1.540 mm | |
Tinggi Jok | 795 mm | |
Jarak Terendah | 135 mm | |
Berat Isi | 181 kg | |
Kapasitas Tangki | 13 liter | |
Mesin | ||
Tipe | 4-tak, SOHC 4 katup, pendingin cairan | |
Diameter x Langkah | 70 x 64,9 mm | |
Kapasitas Mesin | 249,8 cc | |
Rasio Kompresi | 10,5 : 1 | |
Tenaga | 22,8 PS @ 7.000 rpm | |
Torsi | 24,3 Nm @ 5.500 rpm | |
Transmisi | Otomatis, CVT | |
Rangka dan Kaki-Kaki | ||
Tipe Rangka | Underbone | |
Sok Depan | Teleskopik | |
Sok Belakang | Ganda | |
Rem Depan | Cakram, ABS | |
Rem Belakang | Cakram, ABS | |
Ban Depan | 120/70-15 | |
Ban Belakang | 140/70-14 |