Lagi-lagi turunan Cangar di Jawa Timur membuat viral dengan kejadian rem blong yang dialami pengguna motor. Kasus paling baru terjadi pekan lalu. Di mana sebuah Yamaha NMax terlihat meluncur di turunan tajam tersebut dan menghantam pembatas.
Videonya tersebar di berbagai media sosial. Untungnya kecelakaan motor yang diduga akibat rem blong ini tidak memakan korban jiwa.
Pengendara dan pemboncengnya selamat berkat adanya jalur darurat dengan ramp karung pasir yang sudah dibangun untuk mengantisipasi hal tersebut. Lalu bagaimana cara mengantisipasinya? Yuk, simak tips berikut ini.
Baca Juga: Cuma Rp 50 Ribuan, Oli Master Durability SAE 20W-40 Cocok Buat Ojol
Rata-rata korban di jalur Cangar adalah motor matic yang punya sistem persneling otomatis. Minimnya engine brake tanpa bantuan gigi transmisi membuat penurunan kecepatan hanya bergantung pada sistem rem.
Hal ini membuat sistem rem perlu diperiksa kondisinya sebelum melewati jalur maut itu. Baik performa dan perantinya. Panas dan beban berat menjadi musuh sistem pengereman. Sehingga ada baiknya menepi sejenak untuk mendinginkan rem jika tengah melalui turunan.
Baca Juga: Bersifat Merusak, Motor Terdampak Abu Vulkanik Perlu Penanganan Tepat!
Melepas handle gas skuter matic secara tiba-tiba ketika melewati jalan turunan tidak disarankan. Sebab saat gas langsung ditutup penuh, laju motor matic berisiko menjadi tidak terkendali karena minimnya engine brake.
Sebaiknya saat melewati turunan yang curam, cukup handle gas cukup dikurangi saja, tapi jangan sampai ditutup total. Tujuannya agar kampas kopling masih menggigit dan bisa sedikit memberi efek engine brake.
Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menyebut jika refleks manusia dalam merespon bahaya adalah 1 detik. Ini artinya jika motor melaju 60 km/jam, dalam sedetik sudah berjalan sejauh 16,6 meter.
Untuk itu, saat bertemu turunan curam jangan lupa untuk menyiagakan jari di tuas rem. Posisikan keempat jari (kelingking, jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk) di tuas rem, tanpa menariknya.
Tujuannya agar reaksi dan respon yang dibutuhkan lebih cepat saat kondisi darurat. Jadi jangan anggap enteng saat melalui turunan ya.