Honda Supra 125 X generasi pertama yang lahir di tahun 2006 silam memang ikonik. Bukan cuma desain, tapi juga batok lampunya yang getar saat berjalan.
Namun masalah tersebut bisa dihilangkan lho. Salah satu solusinya dengan melakukan konversi dari mesin bensinnya ke penggerak listrik.
Yup, inilah yang Autofun rasakan saat menguji Honda Supra 125 X berjuluk 'eRA' pekan lalu.
Motor tersebut sudah dikonversi ke penggerak listrik oleh Badan Layanan Umum BBSP KEBTKE Kementerian ESDM.
Konverter kit ini terdiri dari sistem motor listrik bertenaga 2 kW, serta paket baterai berdaya 72V/20Ah.
Baca Juga: Cek Lagi Kriteria dan Cara Dapat Subsidi Konversi Motor Listrik
Saat motor diam dan duduk di joknya, posisinya tidak berbeda jauh dari versi konvensionalnya. Namun kaki kiri terasa lebih 'kosong'.
Ini karena pedal persneling di motor ini sudah dicopot. Sebab sistem penggerak yang dipasang bertransmisi otomatik.
Kunci kontak dinyalakan, sejumlah indikator di spidometer menyala. Namun panel digital berupa fuel meter dan odo meter sudah kosong. Begitu pula pada gear indikator yang tak lagi menyala.
Sebagai gantinya ada indikator baterai di sisi kiri batok lampu yang berada diluar panel meter bawaan.
Menyalakannya pun sama seperti versi bensin, cukup putar kontak ke posisi on, lalu tekan tombol starter. Tak ada bunyi mesin, namun lampu indikator berwarna biru akan muncul.
Jika lampu menyala, berarti motor sudah siap berjalan. Tinggal putar gas, maka motor langsung berjalan.
Baca Juga: Vespa Tua Dikonversi ke Motor Listrik Masih Bisa Dapat Insentif Kok, Asal...
Paket konverter kit dari Kementerian ESDM berbeda dari motor listrik tipe skuter.
Sebab posisi motor penggerak bukan bertipe hub wheel atau di tromol belakang, namun di tengah atau mid drive.
Sehingga kelengkapan motor bawaan Honda Supra X 125 seperti lengan ayun dan rantai masih berfungsi normal.
Efek dari penggunaan motor listrik mid drive ini terasa di putaran selongsong gas yang perlu lebih dalam untuk berakselerasi.
Hal ini terasa lebih aman, karena tidak langsung menghentak seperti kebanyakan motor listrik bertipe hub wheel.
Toh demikian, akselerasi motor terbilang berisi, bahkan cukup enteng dalam melalui tanjakan di lokasi test ride.
Selain itu, seperti disebut sebelumnya motor ini pun terbilang senyap. Bukan hanya suara mesin yang absen, getaran batok lampu pun hilang.
Ada kemungkinan penggunaan motor listrik yang minim getaran juga mengurangi bunyi berisik tersebut.
Karena kondisi motor konversi ini standar, selain perbedaan bunyi dan akselerasi, Autofun tak merasakan hal yang berbeda jauh dari versi bensinnya.
Termasuk kelincahan dan bantingan suspensinya pun tetap terasa standar.
Jadi, buat yang berminat konversi bisa daftar online di ebtke.esdm.go.id/konversi. Lalu ikuti proses selanjutnya.
Tertarik?