Namanya tunggangan langka sudah barang tentu harga jualnya gelap, meski pun secara status motor ini kurang diterima di pasar, misalnya motor bebek unik, Kawasaki ZX130.
Tak tanggung, motor yang dalam kondisi bekas normalnya dihargai sekitar Rp 3-7 jutaan, kini sudah ada yang berani menawarkan lebih dari Rp 20 jutaan. Kok bisa tinggi?
Baca Juga: Keunikan Motor Bebek Kawasaki ZX130 yang Katanya Kalau Tabrakan Gampang Meledak
Tingginya harga jual tersebut tak lepas dari kondisi motornya yang istimewa. Bahkan ada juga yang jarak tempuhnya masih sangat rendah.
Seperti yang ditawarkan oleh Christian PS dari Malang, Jawa Timur yang mengunggah dagangannya di akun Facebook Jual Beli Motor Koleksi.
Dirinya membuka harga Kawasaki ZX130 buatan 2005 hingga Rp 21 juta. Disebutkan jika Kawasaki ZX130 yang ditawarkannya baru dipakai sejauh 4 km saja.
Lebih detail, menurutnya surat-surat lengkap dari faktur, STNK hingga BPKB. Ubahan yang dilakukan hanya sebatas pergantian pelek jari-jari menjadi palang dari Kawasaki ZX130 versi yang lebih muda.
Selanjutnya ada Kawasaki ZX130 asal Bambu Apus, Jakarta Timur yang ditawarkan dengan banderol Rp 23 juta di situs jual beli online.
Motor buatan tahun 2007 ini memang bukan berstatus low km, tapi sebagai barang rawatan. Sebab beberapa peranti sudah diganti untuk menunjang fungsionalitasnya.
Semisal pembuka jok dan tutup tangki yang bisa dibuka dengan tombol lewat tambahan peranti mekanis. Lalu pelek lebar dan ban baru. Lampu-lampu pun sudah berganti dengan LED.
Sistem pengereman roda belakang yang bawaannya tromol diganti dengan cakram. Selain itu, kondisi mesin juga disebut masih prima. Kondisi ini yang membuat banderolnya melambung.
Baca Juga: Selain Bikin Motor Esemka, Kanzen Juga Punya Motor Bebek Trail Unik!
Perjalanan Kawasaki ZX130 di Indonesia dimulai sejak peluncurannya pada tahun 2005 silam. Di periode awal 2000-an pasar motor bebek 4-tak di Indonesia tengah berkembang dan 'perang' fitur pun terjadi.
Semisal Honda Supra XX dengan kopling manualnya. Lalu Karisma X 125 yang hadir dengan mesin besar di masanya dan bagasi gambot. Segmen yang sama diikuti oleh Suzuki Shogun 125.
Pabrikan berlogo huruf S ini juga menghadirkan Satria F150 yang fenomenal sebagai pengisi segmen 'hyper underbone' pada 2004.
Ada pula Kanzen Taurus yang punya tangki di bagian underbone. Bahkan pabrikan pionir matic di Indonesia, yakni Kymco ikutan lewat Spike 120 yang punya suspensi monosok.
Nggak ketinggalan, Yamaha hadir dengan membuka segmentasi baru lewat Jupiter MX yang bermesin 135 cc. Kawasaki sendiri saat itu sudah punya model komplet di segmen bebek.
Bahkan bisa dikatakan cukup melimpah, mulai dari segmen entry level dari keluarga Blitz Series dengan mesin 113 dan 125 cc.
Lalu di atasnya ada Kawasaki Kaze R dan Kaze R 125 dengan volume mesin yang sama seperti Blitz Series. Sedangkan tipe flagship mereka hadir pada varian Kawasaki ZX130.
Mesinnya 130,1 cc dari bore x stroke 53 x 59,1 mm yang terbesar di kelasnya. Tenaganya mencapai 10,1 PS di 7.500 rpm dan torsi 10,7 Nm per 5.500 rpm dengan transmisi semi otomatik 4-speed khas bebek.
Fitur yang jadi unggulan Kawasaki ZX130 mulai dari tutup tangki di bagian tebeng depan untuk memudahkan pengisian bensin. Lalu ada spidometer dengan takometer. Hingga bagasi besar bervolume 16,3 liter.
Siklus hidup Kawasaki ZX130 berakhir pada tahun 2011. Saat itu pasar skuter matic mulai tumbuh di Indonesia dan pasar bebek pun perlahan menurun.