Jika menyebut motor sport fairing 150 cc keluaran Suzuki, mungkin nama GSX-R150 yang bakal muncul di benak Anda, tapi jika mundur sekitar 17 tahun maka Anda akan mendapati Suzuki FXR 150.
Hal ini cukup menarik, karena motor tersebut hadir sebagai penggebrak pasar motor sport fairing di Indonesia saat itu yang didominasi tunggangan bermesin 2-tak.
Bahkan boleh dibilang jika Suzuki FXR 150 adalah pionir di kelas motor sport fairing 150 cc bermesin 4-tak. Sehingga kerap jadi motor impian anak muda saat itu. Berikut sejarah singkatnya.
Baca Juga: Kombinasi 2 Juara Dunia Belum Bertaji, MotoGP 2023 Musim Terberat Repsol Honda
Di awal dekade 2000-an, motor-motor sport fairing identik dengan mesin 2-tak. Sebut saja Honda NSR Series dan Yamaha TZM.
Namun Indomobil Suzuki coba membuka pasar baru dengan menghadirkan motor sport fairing bermesin 4-tak, Suzuki FXR 150 mulai tahun 2000.
Posisinya sebagai pengganti sport fairing 2-tak Suzuki RGR 150 yang tahun 2000. Saat itu unitnya didatangkan secara utuh atau CBU dari Malaysia yang memproduksinya sejak 1998.
Kiprahnya kemudian sempat berlanjut sebagai produk rakitan Indonesia pada 2002.
Peralihan produksi ini terjadi setelah di tahun yang sama, Suzuki Lion Malaysia menghentikan produksi FXR 150.
Suzuki sangat serius dalam mengembangkan FXR 150 yang dijejali banyak peranti canggih. Bahkan kerap disebut melampaui jamannya.
Mulai dari mesin yang canggih di jamannya, yakni 4-tak 147 cc DOHC dengan oil cooler dengan transmisi manual 6-speed. Serta teknologi Suzuki Twin Swirl Combustion Chamber untuk optimalisasi ruang bakar.
Tenaganya terbilang besar, yakni mencapai 20,1 PS di 10.000 rpm dengan torsi 18 Nm. Lebih besar dari Yamaha R15 anyar saat ini yang bertenaga 19 PS.
Baca Juga: Kian Membahayakan, Pengamat Transportasi Desak Aturan Khusus Sepeda Listrik
Selain mesin sangar, ada beragam fitur yang terbilang melampaui jamannya. Misalnya spidometer digital dengan informasi komplet.
Termasuk posisi gear yang saat itu lebih banyak ditemui di motor bebek. Instrumen digital itu bahkan belum ditemui di motor full fairing sekelas Yamaha R15 atau Honda CBR150R produksi lokal keluaran 2014.
Belum lagi penggunaan sasis twin spar kotak atau yang akrab oleh awam disebut Deltabox dan lengan ayun almunium 'banana' yang berlekuk. Mirip motor besar alias moge!
Tampilannya pun menarik dengan konsep half fairing yang masih memperlihatkan bagian mesin secara utuh.
Semakin sporty, ada opsi kelir biru bergrafis livery tim Movistar Suzuki untuk merayakan gelar juara GP500 tahun 2000 oleh Kenny Roberts Jr.
Sayangnya, kiprah Suzuki FXR 150 di Indonesia berakhir pada sekitar tahun 2004 silam.
Tepatnya setelah Indomobil Suzuki mengumumkan untuk menjual Suzuki Satria FU150 yang notabene punya mesin berbasis FXR 150, tapi harga jauh lebih murah.
Penjualan motor ini pun tak bisa dibilang menggembirakan. Sebab harga jualnya yang lebih dari Rp 20 juta terbilang tinggi untuk motor 4-tak 150 cc saat itu.
Padahal motor-motor 4-tak bermesin 200 cc ke atas seperti Honda Tiger dan Yamaha Scorpio masih dilepas di angka Rp 18-19 jutaan. Sehingga konsumen lebih memilih motor yang lebih terjangkau.