Program pemerintah dalam memberikan subsidi konversi motor listrik belum disambut meriah oleh masyarakat. Bahkan tercatat ada 2.069 orang yang batal dan tak melanjutkan ke tahap konversi.
Angka tersebut didapat dari data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mencatatkan terdapat 5.628 orang yang mendaftar program konversi motor listrik sejak Maret 2023.
Hal ini tentu menjadi catatan bagi Kementerian ESDM, pasalnya target konversi yang dicanangkan tahun ini mencapai 50.000 unit.
"(Jumlah konversi) masih kecil, kami akan coba sosialisasi dalam dua bulan," ucap Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi di Jakarta.
Baca Juga: Skema Pembelian Motor Listrik Subsidi Diubah, Akan Berlaku Untuk Umum
Senda Hurmuzan Kanam, Kepala Balai Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan dan EBTKE Kementerian ESDM beberapa waktu lalu mengatakan jika kurang diterimanya program konversi motor listrik disebabkan biaya yang masih terbilang tinggi.
Misalnya biaya konversi sebelum subsidi bisa mencapai Rp 15 juta, maka hanya ada potongan hingga Rp 7 juta. Sehingga peserta masih harus membayar sisanya sebesar Rp 8 juta untuk peralihan energi penggerak itu.
Biaya itu pun diluar motor untuk konversi tersebut, serta dengan catatan, persyaratan insentif konversinya diterima oleh pemerintah.
"Mahalnya biaya dikarenakan harga baterainya yang memang tinggi. Sehingga kami tengah menunggu adanya investor untuk menyiapkan skema baterai swap (tukar pakai)," katanya pada Autofun beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Alasan Konversi Motor Listrik Masih Sepi Peminat, Terlalu Mahal?
Salah satu alasan yang membuat orang tertarik untuk mengonversi motor bensin mereka ke penggerak listrik adalah efisiensi yang dihadirkan. Mulai dari pengurangan biaya bensin yang rata-rata mencapai Rp 3,55 juta per tahun.
Lalu adanya pengurangan pajak kendaraan bermotor. Di sisi lain, dari segi lingkungan ada penurunan emisi CO2 sebesar 0,64 ton per tahun.
Karena itu, pemerintah menargetkan akan ada 6 juta motor listrik konversi dari total 150 juta motor yang beredar di Indonesia pada 2025 nanti.