Subsidi motor listrik konversi direvisi pemerintah, kini besaran subsidi yang didapatkan menjadi Rp 10 juta.
Tentu saja angka ini semakin besar dan diharapkan bisa menarik minat masyarakat untuk mengkonversi motor bensin menjadi motor listrik.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut, upaya ini untuk mendorong penyerapan insentif.
Tidak heran memang, karena penyerapan insentifnya masih sangat-sangat lamban.
"Rp 10 juta yang diputuskan untuk yang konversi. Mulai sekarang sudah jalan," katanya di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (10/11/2023).
Namun untuk pembelian motor listrik baru, besaran insentif tak berubah yakni tetap Rp 7 juta.
Baca juga : Konversi Motor Listrik Sepi Peminat, Biaya Mahal Jadi Kendala
Menurutnya perlu ada perbedaan perlakuan untuk motor listrik baru dan motor listrik konversi.
"Kalau sekarang kan motor baru sama motor bekas, mesti lain dong," tambah Arifin.
Tahun ini sejatinya pemerintah menargetkan 50.000 unit motor yang mengikuti program konversi.
Sedangkan tahun 2024 mendatang, diharapkan ada 150.000 unit motor yang dikonversi menjadi motor listrik.
Adanya insentif untuk pembelian motor listrik baru dan konversi motor bensin menjadi listrik, untuk mendukung komitmen menurunkan emisi.
Tahun 2030 mendatang, pemerintah menargetkan penurunan 31,8 % emisi gas rumah kaca, mengurangi impor BBM dan penghematan biaya bahan bakar.
Walau demikian, syarat mendapatkan bantuan pemerintah untuk konversi motor listrik tidak berubah.
Yakni kendaraan harus memenuhi syarat kelaiakan dan memiliki surat legalitas jalan, sebelum pada akhirnya diubah menjadi listrik.
Namun semua program tersebut belum banyak direspon positif masyarakat, karena sejauh ini insentif yang disalurkan masih jauh dari target.
Dari situs Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (SISAPIRa), per Minggu (12/11/2023) baru 4.148 unit tersalurkan.
Sementara itu 5.892 unit masih dalam proses pendaftaran dan 1.742 unit dalam status terverifikasi.
Angka ini masih jauh dari kuota dan juga target pemerintah, yang bisa menyalurkan untuk 200.000 unit motor listrik sampai akhir tahun ini.
Baca juga : Intip Spek Motor Listrik Musashi, Dirancang Setara Mesin 125 Cc
Minimnya minat masyarakat memanfaatkan program ini ada beberapa alasan, salah satunya karena merek yang tersedia bukan merek ternama, misal Honda atau Yamaha.
Pun kebanyakan saat ini merek motor listrik yang tersedia adalah merek asal Cina, meski ada pula merek lokal yang mulai unjuk gigi.
Selain itu keterbatasan daya jelajah, kecepatan hingga kemudahan mendapatkan spot penukaran baterai untuk sistem swap jadi kendala.