Kawasaki bisa dibilang cukup hebat dalam melihat potensi pasar. Beberapa kali mereka menjadi pelopor, seperti halnya dengan motor trail. Kawasaki jadi pabrikan pertama yang memasarkan motor trail 4-tak di kelas 150 cc.
KLX 150 ertama kali diluncurkan pada tahun 2009 dan bertahan hingga sekarang. Sempat hadir dengan beberapa varian, tapi sekarang PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) hanya mempertahankan, KLX 150L dan KLX 150BF.
Desain yang digunakan oleh Kawasaki untuk KLX 150 ini lebih modern. Banyak garis-garis tegas pada lekuk bodinya yang membuat tampilannya semakin agresif. Jika dibandingkan dengan geneasi awal, versi yang sekarang bisa dibilang berubah cukup signifikan dari segi tampilan luarnya.
Kawasaki membekali KLX 150 dengan mesin 4-langkah, 1-silinder, SOHC, berpendingin udara, dengan kapasitas 144 cc. Mesin ini mampu mengeluarkan tenaga maksimal hingga 8,6 kW pada 8.000 rpm dan torsi maksimumnya tembus 11,3 Nm pada 6.500 rpm. Mesinnya memiliki rasio kompresi 9,5:1.
Mesin 150 cc pada KLX 150 dikawinkan dengan transmisi manual 5-percepatan. Sistem suplai bahan bakarnya masih konvensional, yakni mengandalkan karburator Keihin NCV24.
Di bagian pengeremannya, Kawasaki sudah menggunakan rem cakram, untuk bagian depan dan belakang. Pada motor trail, memang tidak dibekali dengan Anti-lock Braking System (ABS). Dengan alasan, komponen tersebut akan menambah beban pada motor dan justru mengganggu pengereman saat berkendara di jalur tanah atau off road. Rem cakramnya sendiri sudah menggunakan model wavy disc yang diklaim lebih cepat dalam melepas panas. Sehingga, pengeremannya tetap dapat bekerja secara optimal.
KLX 150 memiliki dimensi yang cukup tinggi, dengan panjang 2.050 mm, lebar 830 mm, dan tinggi 1.115 mm. Jarak ke tanah saja mencapai 255 mm. Meski demikian, beratnya yang hanya 116 kg membuat pengendara dengan postur tubuh di bawah 170 cm pun masih sanggup menungganginya.
KLX 150 bukanlah motor untuk kebutuhan balap atau kompetisi, maka itu sasis yang digunakan juga terbuat dari baja, bukan aluminium. Dari segi konstruksi, sasis yang digunakan juga tidak mengalami banyak ubahan dari sejak generasi pertama dikeluarkan.
Di bagian kaki-kaki, untuk menunjang kenyamanannya di medan off road, Kawasaki menyematkan diameter roda yang besar. Ban depan berukuran 2.75-21 dan ban belakang menggunakan ukuran 4.10-18. Sedangkan untuk suspensinya, KLX 150L masih mengandalkan sokbreker depan model teleskopik dan sokbreker belakang swingarm Uni-Trak dengan preload yang dapat disesuaikan 5 arah. Sementara untuk KLX 150BF, sokbreker depannya sudah pakai model upside down. Peleknya juga sudah dari bahan aluminium.
Di bagian panel instrumennya, KLX 150L sebenarnya cukup sederhana. Kawasaki masih menyematkan speedometer model analog. Selain itu, informasi yang ditampilkan juga tidak lengkap. Tidak ada informasi mengenai kapasitas bahan bakar alias fuel meter.
KLX 150L memudahkan penggunanya dengan dua tipe starter, yakni electric starter dan kick starter.
Bisa dibilang, sama sekali tidak ada fitur keamanan pada motor trail 150 cc keluaran Kawasaki ini. Pada motor trail, memang tidak disematkan teknologi pengereman Anti-lock Braking System (ABS). Selain itu, tidak ada juga kunci pengaman.
Bicara soal motor trail, kenyamanan berkendara memang bukan hal yang utama. Tinggi joknya kurang nyaman untuk pengendara dengan postur di bawah 170 cm, dipastikan akan jinjit. Namun, bobotnya masih tidak berlebihan dengan 118 kg. Tapi, soal performa, KLX 150L yang dibekali mesin 4-langkah, 1-silinder, berpendingin udara, dengan kapasitas 144 cc, mampu menghasilkan tenaga maksimum hingga 8,6 kW pada 8.000 rpm dan torsi maksimum mencapai 11,3 Nm pada 6.500 rpm.
Kawasaki bisa dibilang sebagai pelopor untuk motor trail 4-tak kelas 150 cc di Indonesia. Tidak mungkin KLX 150 bisa bertahan lama di pasaran jika memang produknya tidak berkualitas atau mengecewakan konsumen. Berikut ini beberapa kelebihan KLX 150L:
Banyak yang mengakui performa mesin yang dihasilkan KLX 150L cukup andal. Performanya untuk pemakaian harian di perkotaan, dibawa perjalanan jauh atau touring, hingga melibas medan off road, bisa dibilang cukup bertenaga.
Dengan pengereman double disc brake, rem depan dan rem belakang motor trail ini cukup responsive.
Sebagian orang berpendapat bahwa karburator mudah untuk disesuaikan dengan kebutuhan pengendara, khususnya yang doyan terabasan atau main ke jalur off road. Selain itu, sistem kelistrikannya juga tidak lebih rumit. Meskipun, konsumsi bahan bakar dengan karburator tidak seirit sistem injeksi.
Sejak awal diluncurkan hingga sekarang, ubahan KLX 150 tidak banyak. Kawasaki hanya melakukan ubahan pada eksterior atau tampilan luarnya saja. Sementara fitur dan spesifikasi mesin, masih belum ada perubahan.
Meskipun secara pengaturan lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan crosser, tapi secara efisiensi, sistem suplai bahan bakar menggunakan karburator cukup boros. Sementara, para competitor dan rivalnya sudah mengaplikasikan teknologi injeksi.
Uni-Trak pada suspense belakang KLX 150L butuh perawatan ekstra. Bagian ini perlu pelumasan rutin. Jika tidak dirawat, akan mengeluarkan bunyi berdecit hingga berkarat.
Fitur yang ditawarkan KLX 150L termasuk sangat minim. Bahkan, tidak ada fitur atau teknologi modern yang canggih yang disematkan pada motor trail 150 cc tersebut.
Di kelas motor trail 150 cc, pesaing terdekat KLX 150L adalah Honda CRF 150L dan Yamaha WR 155R. Secara dimensi, ketiga motor tersebut tidak jauh berbeda. Tapi, dari bobotnya, KLX 150L yang paling ringan dengan hanya 118 kg, sedangkan CRF 150L 122 kg, dan WR 155R 134 kg.
Tapi, di sisi performa, tenaga yang dihasilkan KLX merupakan yang paling rendah. Tenaganya hanya 8,6 kW dan torsinya 11,3 Nm. Sementara CRF tenaganya 9,51 kW dan torsinya 12,43 Nm, lalu WR 155R tenaganya 12,3 kW dan torsinya 14,3 Nm.
Dari sistem suplai bahan bakarnya, hanya KLX 150L yang masih mengandalkan karburator. CRF 150L dan WR 155R sudah mengadopsi teknologi injeksi. Sehingga, dari segi konsumsi bahan bakar pun akan lebih irit CRF dan WR dibandingkan KLX.
Terakhir, yang menjadi perbandingan adalah harganya. KLX 150L dibanderol Rp 32.500.000 (OTR Jakarta), CRF 150L harganya Rp 34.450.000 (OTR Jakarta), dan WR 155R harganya Rp 36.900.000 (OTR Jakarta).
Motor bekas KLX 150L punya harga yang bertahan. Depresiasinya tidak turun secara signifikan. Untuk produksi 2017, harga bekasnya masih ada di kisaran Rp 27 jutaan. Sedangkan produksi 2019, pasarannya sekarang ini masih di angka Rp 28 jutaan.
Kawasaki KLX 150L masih dibekali dengan sistem suplai bahan bakar menggunakan karburator. Konsumsi bahan bakarnya tidak seirit motor trail yang sudah mengadopsi teknologi injeksi. Unutk KLX 150L, diklaim mampu menjelajah hingga 31,8 km hanya dengan membutuhkan satu liter bensin.
KLX 150L merupakan motor trail yang performanya cukup andal, terlepas dari kekurangannya yang minim fitur dan teknologinya masih cukup konvensional. Namun, jika dibandingkan harganya dengan competitor sekelasnya, KLX yang paling terjangkau. Selain itu, motor yang termasuk motor hobi ini juga cukup bertahan harga bekasnya.