Honda BeAT terbaru kini lebih ringan dibandingkan model terdahulu, yaitu cuma 87 kg atau lebih ringan 3 kg dari sebelumnya.
Pengurangan bobot ini satu diantaranya karena tidak menggunakan kick starter atau tuas engkol.
Pasalnya rangkaian komponen tuas engkol dipercaya mampu mengurangi beban hingga 1 kg.
Baca juga: Impresi Berkendara Honda BeAT 2025, Semakin Lincah!
Menurut Senior Analyst New Model Service & Publication Dept PT Astra Honda Motor (AHM), pengurangan 3 kg bukan tujuan utama, melainkan adanya beberapa komponen yang dioptimalisasi.
"Contohnya kick starter dan komponen didalamnya dihilangkan, sudah menurunkan 1-1,5 kg," ungkap Edhi saat ditemui beberapa waktu lalu.
Kata Edhi, pengurangan kick starter merupakan bagian dari kemauan konsumen di segmen motor matik entry level, setelah melalui survei yang dilakukan Honda.
Baca juga: Menjajal Honda BeAT Street 2025, Beda Rasa Berkat Pelek Baru!
Edhi sendiri tak menampik, keberadaan kick starter saat ini wujudnya antara ada dan tiada.
Pasalnya, untuk menyalakan motor matik, kebanyakan konsumen langsung menekan tombol starter, dibandingkan mengkol tuas manual.
Tak hanya itu, jika motor tak bisa menyala, konsumen memilih membawa ke bengkel.
Baca juga: Bedah Perbedaan Honda BeAT 2025, Tipe CBS, Deluxe dan Street
Sekadar informasi, hilangnya kick starter sejatinya bukan hanya sepeda motor Honda BeAT saja, karena sudah banyak beberapa model lainnya yang dihilangkan.
Merangkum Astra Motor, ada beberapa alasan sepeda motor saat ini tanpa dilengkapi kick starter, berikut ulasannya:
Saat ini tren sepeda motor berubah menjadi lebih simple dan praktis. Tak terkecuali motor matik.
Nah, tren penggunaan kick starter ternyata sudah berkurang.
Bahkan di luar negeri sudah banyak motor yang lebih memilih menggunakan electric starter ketimbang kick starter.
Selain itu hilangnya kick starter bukan hanya terjadi pada motor matik, melainkan motor besar, motor sport dan motor premium sudah terjadi.
Tentunya hal tersebut sangat mempengaruhi produksi motor yang ada di Indonesia.
Sepeda motor saat ini boleh dibilang lebih canggih, karena semua informasi pada sepeda motor dapat dilihat dari panel instrumen.
Nah, panel instrument ini memiliki informasi kesehatan aki, dimana jika motor mengalami masalah pada kelistrikan bisa melihat lampu indikatornya.
Ternyata banyak juga orang yang merasa kerepotan saat akan menghidupkan motor ketika electric starter macet, dan arus di engkol.
Maka dari itu, jika memang electric starter mati karena kondisi aki, maka panel instrumen di sepeda motor akan memberikan sinyal.
Dengan adanya panel instrumen, maka mempermudah untuk mengetahui bagaimana kondisi aki terkini, apakah masih bagus atau sudah saatnya diganti.
Adanya electric starter maka membuat para pemilik sepeda motor jarang menggunakan kick starter.
Alhasil, saat digunakan kick starter justru terasa sangat keras, sehingga jadi lebih merepotkan, lantaran membutuhkan tenaga ekstra.
Oleh karena itu, hal yang sering terjadi meski sangat berguna, namun jika kick starter jarang digunakan akan jadi macet dan mengeras lantaran kotoran yang menumpuk setelah lama tak digunakan.
Ketika Kick starter jarang digunakan, maka bisa memicu kerusakan pada komponen lainnya.
Dengan adanya kehadiran kick starter, motor yang akinya sudah harus diganti justru akan dibiarkan oleh pengendara, karena motor masih bisa dihidupkan dengan memanfaatkan kick starter.
Padahal fungsi dari aki pada kendaraan bermotor memang sangat penting untuk mendukung kelistrikan.
Maka dari itu meskipun ada kick starter, tapi aki harus tetap diganti jika sudah habis, karena bisa mengganggu optimalisasi sistem kelistrikan karena aki lemah.
Oleh karena itu, agar pengguna lebih disiplin dalam melakukan perawatan berkala pada aki motor, maka kick starter dihilangkan.
Nah, kalau kamu mau nyalain motor, lebih sering pakai electric starter atau kick starter?