Tak bisa dipungkiri, Honda BeAT Street 2025 menjadi unit menarik untuk dimiliki, untuk motor di bawah Rp 20 juta.
PT Astra Honda Motor (AHM) melepasnya dengan banderol Rp 19,3 juta on the road Jakarta.
Pada generasi terbaru ini banyak update yang didapatkan, sehingga membuatnya lebih menggoda.
Sudah sekitar 3 bulan sejak peluncurannya, motor ini pun mulai banyak terlihat di jalanan.
Penggunanya pun rata-rata anak muda yang memang ingin motor matic yang tampil lebih keren.
Jika ada rencana menebusnya, kami akan coba paparkan seperti apa rasa berkendaranya.
Secara dimensi, motor ini memiliki ukuran 1.868 x 745 x 1.058 mm (PxLxT) dengan sumbu roda 1.251 mm.
Jarak terendahnya 148 mm, sama dengan BeAT Sporty meski pakai pelek yang lebih kecil.
Kemudian bobot keringnya 89 kg dan tinggi jok 742 mm. Tetap ringan karena masih mengusung rangka eSAF (enchanced Smart Architecture Frame).
Baca juga : Honda BeAT Street Baru Lebih Keren, Siapa Saja Lawannya?
Ya, meski tetap tidak seringan BeAT Sporty namun bobot yang tidak sampai 90 kg tetap berasa ringan.
Hal ini sangat membantu terutama di parkiran dan perlu untuk menggeser posisi parkir, serta mudah untuk distandar dua.
Kemudian perkara desain, sosoknya mirip dengan Honda BeAT Series lainnya karena memang satu basis.
Perubahan desain bodinya mirip dengan BeAT Sporty, yang mana bagian depan lebih agresif.
Sematan lampu LED 3 titik masih jadi andalan, namun lebih menjorok ke depan dan lebih tebal mikanya.
Bagian bodi atas lampu dibuat seperti anak panah, dengan sudut tajam pada lampu sein.
Ciri khas motor ini dengan penggunaan setang telanjang tetap dipertahankan.
Lengkap dengan paduan panel meter full digital, alih-alih analog-digital seperti versi BeAT Sporty.
Area Bawah setang lebih menjauh dari dengkul jadi tak mudah mentok untuk rider dengan postur tinggi.
Kemudian area dek rata dengan tempat aki di dalamnya tetap masih ada.
Beda lagi yakni lekukan bodi belakang yang lebih dinamis dan agresif, dengan sudut yang tajam.
Buritan berhiaskan behel yang kini terbuat dari plastik keras, dan lampu belakang yang lebih melebar, sekilas mirip Supra GTR 150.
Nah yang jadi daya tarik tentu saja penggunaan pelek 12 inci, yang model palangnya mirip Honda Genio.
Hal ini dilakukan untuk memberikan kesan kekar, sesuai keinginan konsumen sebelum motor ini dihadirkan.
Honda BeAT Street 2025 ditawarkan dengan 2 opsi warna, yakni Street Brown dan Street Black.
Baca juga : Ini Alasan Honda BeAT Street Terbaru Pakai Pelek 12 Inci
Jika sebelumnya hanya bisa mencoba motor ini diarea terbatas setelah peluncuran.
Kini kami menjajalnya di jalanan, dengan penggunaan sehari-hari di Jakarta dengan lalu lintas cenderung padat.
Motor ini sendiri mengusung jantung pacu yang sama dengan pendahulunya, dengan kapasitas 109,5 cc.
Spesifikasinya 4-tak, SOHC 2 katup, pendingin Udara dengan injeksi bahan bakar PGM-FI.
Meski secara spesifikasi masih sama, tapi ada beberapa komponen yang berubah, mengingat bobot mesin menyusut 400 gram.
Misalnya kampas kopling yang sedikit lebih pendek, serta bahan collar spring atau dudukan per CVT kini pakai plastik keras.
Secara performa atas kertas juga keluaran tenaga tetap 9 PS sdi 7.500 rpm, meski torsi sedikit turun 0,1 Nm jadi 9,2 Nm di 6.000 rpm.
Menurut Sarwono Edhi, Technical Service Division AHM perubahan tadi menyesuaikan kebutuhan pasar.
Termasuk setingan ECM, yang dibuat lebih fokus pada performa putaran rendah hingga tengah.
Hasilnya memang agak sedikit lebih nendang pada saat buka gas dari posisi diam.
Respon buka tutup gas terasa sigap, enak untuk bermanuver di lalu lintas kota.
Paling nyaman mengendarai motor ini adalah saat dipakai melaju diantara 50-70 km/jam.
Baca juga : Kredit Honda BeAT Street 2025, Cicilan Rp 800 Ribuan Uang Muka Cuma Segini
Mesin terasa halus, suara knalpotnya yang khas juga lebih teredam dan efisiensi lebih dapat karena indikator ECO menyala.
Namun saat butuh akselerasi cepat, maka sekitar kecepatan 40-50 km/jam ada gejala nahan.
Sebelum akhirnya kembali lepas pada kecepatan 60 km/jam ke atas, tarikan mesin terasa kembali lebih enteng.
Ya hal yang sama seperti yang kami rasakan saat mencobanya di fasilitas milik AHM di Deltamas, Cikarang lalu.
Kecepatan tertinggi dari motor ini sendiri bisa mencapai 104 km/jam dari spidometer.
Namun diukur menggunakan Racebox yang berbasis satelit, agak lebih rendah dengan topspeed 96,9 km/jam.
Kurang kencang? Ya wajar saja karena memang motor ini diciptakan bukan untuk fokus pada performa mesin tapi lebih ke efisiensi.
Data Akselerasi Honda BeAT Street 2025 | ||
---|---|---|
0-60 km/jam | 7,76 detik | |
0-80 km/jam | 14,75 detik | |
0-100 km/jam | N/A | |
0-100 meter | 8,6 detik @63,6 km/jam | |
0-201 meter | 13,63 detik @77,7 km/jam | |
0-402 meter | 22,15 detik @89 km/jam | |
Top speed spidometer | 104 km/jam | |
Top speed Racebox | 96,9 km/jam | |
Konsumsi BBM | 51,5 km/liter |
Mengendarai motor ini terasa bedanya dibandingkan generasi sebelumnya, tentunya karena efek penggunaan lingkar pelek 12 inci.
Sebagai motor matic yang diset untuk perkotaan, tentunya kemudahan pengendalian jadi salah satu kunci.
Harus diakui Honda BeAT Street terbaru ini terasa bedanya dibanding generasi sebelumnya, lebih lincah untuk dipakai bermanuver!
Faktornya adalah penggunaan setang lebar, yang memudahkan untuk banting kiri-kanan meliuk dikemacetan.
Dengan setang yang punya posisi tinggi pun, sangat membantu untuk rider dengan tinggi 172 cm.
Ujung setangnya tidak mudah mentok lutut pengendara, dan ujung setang ada di atas paha.
Profil ban yang tebal dan 'ngedonat' memberikan rasa percaya diri, dan ikut membantu motor mudah untuk ditekuk.
Dan karena ban ini pula, melibas tikungan panjang terasa percaya diri tanda harus khawatir grip habis.
Tentunya juga dengan profil ban tebal, kemampuan menyerap guncangan dari jalan jadi lebih baik.
Hal ini juga didukung dengan karakter suspensi yang terasa pas empuknya untuk rider berbobot 76 kg.
Meski begitu tidak ada gejala bottoming ketika menghantam lubang, pun saat dipakai boncengan.
Jarak main kedua suspensi terasa panjang. Tapi feeling handling motor akan berbeda saat dipakai berboncengan.
Untuk membawa 2 orang dewasa, jok terasa sempit. Lalu suspensi belakang jadi jauh lebih empuk dan udah mengayun.
Kemudian karena bobot ada di belakang, roda depan terasa melayang dan minim grip ke aspal.
Dalam kondisi seperti ini baiknya tidak perlu berkendara agresif, dipakai menikung pun jadi mudah mengayun.
Fiturnya pun cukupan dan fungsional, misal lampu depan LED dengan 3 buah titik LED.
Kemudian panel meter full digital, punya bentuk baru yang lebih besar ukurannya.
Ya meski secara informasi masih relatif sama, pada layer digitalnya berisi spidometer, odometer dan fuel meter.
Sedang lampu indikatornya ada untuk lampu sein, MIL, ECO dan tambahan indikator aki dan indikator alarm.
Disetang ini ada fitur Parking Brake Lock, bisa mengunci rem saat berhenti di jalan tak rata.
Di bawah setang terdapat konsol penyimpanan terbuka pada sisi kiri, yang kini lebih dalam dan lebar.
Lalu konsol sebelah kanan model tertutup, yang sekaligus jadi tempat Power Outlet.
Yup, sekarang fitur Power Outlet sudah jadi standar untuk seluruh varian Honda BeAT 2025.
Lalu kunci kontak masih pakai pengaman magnet, belum Smart Key System karena baru tersedia untuk BeAT Deluxe Smart Key.
Tapi biar begitu, kunci kontak dengan alarm sudah bisa memberi rasa aman bagi pemilik saat motor diparkir.
Lanjut, ada fitur standar matic Honda lainnya yakni Side Stand Switch, rem Combi Brake System.
Nah perkara bagasi, masih tersedia ruang penyimpanan berkapasitas 12 liter.
Tidak besar tapi cukup untuk menyimpan barang bawaan seperti jaket. Masih ada juga 2 buah gantungan helm.
Melongok kaki-kaki sebenarnya standar, tak ada yang baru kecuali ukuran pelek 12 inci dengan ban 100/90-12 dan 110/90-12.
Kalau suspensi tetap pakai teleskopik di depan dan tunggal di belakang.
Kemudian rem cakram kaliper piston tunggal, dan rem tromol di belakang masih jadi andalan.
Motor matic entry level dengan setang telanjang, yang menggoda untuk dimiliki saat ini ya Honda BeAT Street 2025 ini.
Tampilan paling fresh, mengingat kompetitornya yakni Yamaha X-Ride dan Suzuki Nex Crossover lama tak ada penyegaran.
Efisiensi bahan bakar, kemudahan handling dan kenyamanan kaki-kaki jadi daya tariknya.
Namun untuk dipakai berboncengan 2 orang dewasa terasa sempit joknya, harus mengatur posisi duduk agar dapat porsi jok yang sesuai.
Tertarik?
Spesifikasi Honda BeAT Series 2025 | ||
---|---|---|
BeAT Sporty | BeAT Street | |
Dimensi | ||
PxLxT | 1.876 x 669 x 1.080 mm | 1.868 x 745 x 1.058 mm |
Sumbu Roda | 1.255 mm | 1.251 mm |
Jarak Terendah | 148 mm | |
Berat Kosong | 87 kg & 88 kg (CBS) | 89 kg |
Tinggi Jok | 742 mm | |
Kapasitas Tangki | 4,2 liter | |
Mesin | ||
Tipe | 4-tak, SOHC 2 katup, pendingin udara, injeksi | |
Diameter x Langkah | 47 x 63,1 mm | |
Kapasitas Mesin | 109,5 cc | |
Rasio Kompresi | 10 : 1 | |
Tenaga Maksimal | 9 PS @ 7.500 rpm | |
Torsi Maksimal | 9,2 Nm @ 6.000 rpm | |
Rangka & Kaki-Kaki | ||
Tipe Rangka | Underbone, eSAF | |
Suspensi Depan | Teleskopik | |
Suspensi Belakang | Tunggal, unit swing | |
Rem Depan | Cakram | |
Rem Belakang | Tromol | |
Ban Depan | 80/90-14 | 100/90-12 |
Ban Belakang | 90/90-14 | 110/90-12 |
Harga | ||
CBS | Rp 18.430 juta | |
Deluxe | Rp 19,300 juta | |
Deluxe Smart Key | Rp 19,830 juta | |
Street | Rp 19,300 juta |