Meski bukan satu-satunya skutik murah, Honda Beat nyatanya tetap menjadi produk paling digemari khalayak Tanah Air. Bagaimana tidak, beberapa informasi menyebut tak kurang dari 10 juta unit lini PT Astra Honda Motor (AHM) ini tersebar ke pasaran.
Ada beberapa alasan atas pemilihannya, walau salah satunya pastilah karena konsumsi bahan bakar Honda Beat yang terkenal efisien. Lantas apa yang menjadi rahasia keiritan skutik Rp 16 jutaan ini?
Sedikit ke belakang, tentu Anda masih ingat dengan Yamaha Mio. Ya, sebelum kelahiran Honda Beat, produk buatan Yamaha Indonesia itulah yang merajai segmen tersebut. Namun seiring waktu, Beat justru bergantian menjadi penguasa di kelas entry level ini.
Apalagi kalau bukan berkat catatan efisiensi bahan bakar nan gemilang. Cukup masuk akal andaikata Beat lebih irit dari Mio. Toh secara kapasitas mesin, skutik sayap kepak sedikit lebih kecil. Generasi pertama Honda Beat kala itu dibekali mesin 108 cc saja. Sementara Yamaha Mio sudah menyentuh angka 113 cc.
Pun halnya semasa evolusi Honda Beat berlangsung selama periode 2008-2020. Ketika Mio bertransformasi dengan mesin 125 cc-nya, Beat masih bertahan dengan kubikasi tak lebih dari 110 cc. Sama pula dengan penyajian pada All New Honda Beat 2021.
Bukan tanpa pengembangan. Toh, nyatanya terjadi perubahan lantaran sudah mengadopsi mesin kepunyaan Honda Genio. Maka serupa pula rancang mesin yang dibawanya kini. Beda dari Beat terdahulu karena blok mesin Honda Beat 2021 kini jauh lebih kecil.
Serupa Genio, penghitungan diamater dan langkah piston serta rasio kompresi masing-masing diatur 47 x 63,1 mm dan 10:1. Untuk diketahui, bobot blok mesin barunya tadi lebih ringan 10 persen dari Beat lama. Ya, sebuah indikasi yang menerangkan faktor efisiensinya.
Spesifikasi Mesin Honda Beat 2021 | ||
---|---|---|
Tipe mesin | 4 Langkah SOHC | |
Sistem pendinginan | Pendinginan udara, eSP | |
Diameter x langkah | 47.0 x 63.1 mm | |
Volume langkah | 109.5cc | |
Perbandingan kompresi | 10.0 : 1 | |
Daya maksimum | 9.0 PS @7.500 rpm | |
Torsi maksimum | 9.3 Nm @5.500 rpm | |
Kopling | Otomatis, sentrifugal, tipe kering | |
Starter | ACG Starter, pedal dan elektrik | |
Sistem bahan bakar | Injeksi (PGM-FI) | |
Transmisi | Otomatis, V-Matic |
Rasanya itu pula yang menjadi alasan PT AHM, ikut mengejar efektivitas kinerja jantung mekanis Honda Beat. Selain perubahan bore x stroke dan kompresi, v-belt Honda Beat baru juga sudah menggunakan model W-Cog. Pihak produsen mengklaim, penyematan item itu menjadi salah satu faktor untuk mengurangi gesekan. Utamanya saat translasi output berlangsung ke roda belakang.
Berkat ubahan itu, konsumsi BBM Honda Beat 2021 tercatat 60,6 km/liter. Tentu capaian ini dilakukan secara internal oleh pihak PT AHM dengan metode ECE R40 dan fitur idling Stop System (ISS) menyala. Fitur penyala-mati mesin otomatis ini sendiri bukan hal baru. Toh, terapannya sudah dilakukan sejak Honda Beat lansiran 2014. Pun mengenai pengaplikasian ACG Starter.
Hal menarik malah terlihat di mana terdapat diferensiasi antara output. Honda Beat 2021 membuat catatan tenaga 9 PS di 7.500 rpm dan torsi 9,3 Nm pada putaran 5.500 rpm. Terpaut sedikit di atas Beat sebelumnya yakni 8,68 PS @7.500 rpm dan 9,01 Nm @6.500 rpm.
Bukan cuma itu. Efisiensi bahan bakar Honda Beat itupun nyatanya lebih baik dari Honda Genio yang menorehkan hasil 59,1 km/liter. Sebagai pembanding, dalam kondisi tangki bensin penuh Honda Genio sanggup menempuh perjalanan sejauh 248 km. Sementara Honda Beat bisa menyentuh jarak 254,52 km.
Padahal, tertera dengan jelas bahwa keduanya memiliki tampungan bahan bakar 4,2 liter. Ya, kita ketahui pula bahwa penambahan ini merupakan dampak dari Sasis eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) yang kini menjadi rancang bangun utamanya. Berbeda dengan sasis besi di model pendahulu, Honda Beat baru sudah menggunakan tulangan berbahan baja.
Dari segi bobot, rangka baja jelas lebih ringan dari bahan besi. Dan, Faktanya pula bahwa berat Honda Beat 2021 menjadi 89 kg untuk tipe CBS dan 90 kg saja pada tipe atas yaitu Honda Beat CBS ISS. Terdapat reduksi lumayan besar karena Honda Beat lama memiliki berat masing-masing 92 kg dan 93 kg.
Rancang Bangun Honda Beat 2021 | ||
---|---|---|
Rangka | eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) | |
Suspensi depan | Teleskopik | |
Suspensi belakang | Lengan ayun dengan peredam kejut tunggal | |
Ukuran Ban depan | 80/90-14 M/C tubeless | |
Ukuran Ban Belakang | 90/90-14 M/C tubeless | |
Rem depan | Cakram dengan piston tunggal | |
Rem belakang | Tromol | |
Sistem pengereman | Combi Brake System (tipe CBS dan CBS-ISS) | |
Panjang x Leber x Tinggi | - 1.877 x 669 x 1.074 mm (tipe Honda Beat CBS dan CBS ISS) - 1877 x 742 x 1,030 (tipe Honda Beat Street eSP) | |
Jarak sumbu Roda | 1.256 mm | |
Jarak terendah ke tanah | 147 mm (tipe Honda BeaT eSP & BeaT Street eSP) | |
Berat kosong | 89 kg (tipe Honda Beat CBS) 90 kg (tipe Honda Beat CBS ISS) 89 kg (tipe Honda BeatStreet) | |
Tinggi tempat duduk | 740 mm | |
Kapasitas tangki bensin | 4,2 liter |
Memasuki generasi kelimanya, Honda Beat terus mengalami pengembangan. Penegasan terhadap statusnya sebagai skutik irit di Indonesia dipertahankan melalui beberapa ubahan yang meliputi mesin dan sasis. Telah kami sebutkan sebelumnya, bahwa kedua bagian ini mengalami pengurangan bobot. Secara logika, tentu ini pula turut memengaruhi efisiensi bahan bakar dari Beat itu sendiri.
Satu hal yang jua tak kalah penting adalah harga Honda Beat 2021 masih tetap bersahabat. Saat ini, harga varian dasarnya (Honda Beat CBS) dijual Rp 16,450 juta. Ada jua tiga opsi di atasnya yaitu Honda Beat CBS ISS dan Honda Beat Deluxe. Masing-masing dipasarkan Rp 17,150 juta dan Rp 17,250 juta. Tentu revisi kedua sektor tadi juga teraplikasi pada Honda Beat Street yang dilego Rp 17,150 juta (on the road Jakarta).