Motor ayam jago atau ayago di Indonesia ternyata bukan cuma Honda Sonic atau Suzuki Satria F150, tapi juga ada Kawasaki Athlete 125.
Yup, sekitar 13 tahun lalu, hadir motor dengan bentuk serupa dari pabrikan Jepang tersebut untuk melawan dominasi keduanya.
Bisa dibilang motor dari 'geng hijau' tersebut datang untuk melawan dominasi Satria F150 yang awalnya berbentuk motor bebek, kemudian bertransformasi menjadi ayago pada 2003.
Kemudian Suzuki mulai merakit lokal pada 2007, setelah sebelumnya berstatus CBU dari Thailand.
Lantas seperti apa sosok Kawasaki Athlete 125 yang punya 3 generasi di Indonesia, sebelumnya akhirnya disuntik mati?
Baca Juga: Mengenal TVS Tormax, Motor Bebek Sport yang Harusnya Bisa Ngalahin Jupiter MX 135
Kawasaki dengan DNA motor sport coba berinovasi meracik Athlete 125 lebih ramah bagi semua pengendara.
Sebab Satria F150 yang ada di pasaran cuma bisa dikendarai oleh pemotor yang bisa mengoperasikan motor kopling manual.
Nah biar menyasar segmentasi yang lebih besar lagi, Kawasaki Athlete datang dengan kemudahan operasional.
Akselerasinya gampang dilakukan lewat perpindahan gigi tanpa kopling manual, seperti mengendarai motor bebek.
Soal dapur pacunya menggunakan mesin berkubikasi 124,6 cc, 1-silinder, 4-stroke, SOHC, dan berpendingin udara.
Rasio kompresinya 9,5:1. Di atas kertas mengeluarkan tenaga hingga 9,9 PS pada 8.000 rpm dan tosi 8,6 Nm di putaran 6.000 rpm.
Dayanya tersebut didistribusi melalui transmisi semi manual 4-percepatan rotari. Sistem pengabutnya masih pakai karburator.
Kemudian untuk menyalakan mesin alias sistem starternya pakai engkol maupun elektrik, praktis kalau-kalau aki tekor, motor masih bisa dihidupkan.
Sekilas lain mengenai spesifikasinya menggunakan suspensi depan teleskopik dan belakang swing arm dengan monoshock.
Pengeremannya sudah pakai cakram baik depan dan belakangnya, sementara profil bannya 70/90 untuk depan dan 80/90 bagian belakang, keduanya pakai velg berdiameter 17 inci.
Tangki bensin Kawasaki Athlete sanggup menenggak 5,2 liter bahan bakar dalam sekali pengisian penuh, cukup besar lho.
Pasalnya Suzuki Satria F150 atau Honda Sonic 150 hanya bisa menenggak sekitar 4 liter bahan bakar saja.
Dan dengan kapasitas mesin 125 cc, praktis motor ini bisa melaju lebih jauh karena tangki lebih besar dan konsumsi bahan bakar hemat.
Lebih lanjut kapasitas bagasi motor tersebut 4,5 liter, yang tak bisa banyak bawa barang, tapi cukup untuk membawa perkakas darurat dan lap.
Baca Juga: Punya Bentuk Unik, Ini Daya Tarik Honda CS1 Yang Dijuluki Domba Garut
Selama kiprahnya di Indonesia, ada 3 penyegaran Kawasaki Athlete yang dipasarkan. Model pertama lahir pada 2008.
Selain bersaing dengan Satria F150, model ini juga merupakan pesaing Honda CS-1 dan Yamaha Jupiter MX 135. Generasi ini terbilang sukses di pasaran.
Model pertamanya itu bertahan hingga 2012, pada periode yang sama pabrikan melansir Athlete facelift ringan.
Lampu utamanya dibuat lebih meruncing dan tak lagi membulat. Sehingga menampilkan bentuk yang lebih sporty.
Sayangnya pada model ini pamor motor andalan geng ijo ini mulai menurun, seiring pergeseran selera pasar.
Umurnya bertahan hingga 2015, di mana saat itu motor matic mulai mendominasi pasar, yang membuat pergeseran selera dari motor bebek dan ayago ke sepenuhnya matic.
Terakhir pada 2015 pabrikan merilis model Kawasaki Athlete Pro dengan ubahan total menyesuaikan perkembangan zaman.
Desain lampu depan lebih futuristik bentuknya, pakai sein terpisah, serta penggunaan knalpot serta cover yang membuatnya lebih kekar berisi.
Mesinnya juga mendapat revisi. Masih pakai basis yang lama, hanya saja sudah disematkan kopling untuk mendongkrak torsi.
Hasilnya lewat rombakan itu torsinya meningkat menjadi 9,2 Nm di 6.500 rpm, namun tenaga turun 0,1 PS.
Sayangnya lewat ubahan yang besar itu popularitasnya malah makin menurun. Kawasaki Athlete Pro terpaksa disuntik mati sekitar 2017-2018.
Ini lantaran permintaan yang semakin berkurang sebab konsumen lebih memilih model motor matic dengan segala kemudahan operasionalnya.
Layaknya motor sport, Kawasaki Athlete punya karakteristik yang beda dari Suzuki Satria F150. Yakni pada letak tangki bensinnya yang ada di tengah rangka motor.
Beda dengan Satria F150 yang masih berada di bawah jok, sehingga saat isi bensin harus turun dulu.
Begitulah perjalanan singkat si Kawasaki Athlete, 'atlet' yang tak pernah menang dan harus gugur karena seleksi alam.
Anda masih memilikinya? Kalau ada dirawat baik-baik ya! Bisa jadi motor langka lho itu.
Baca Juga: Keunikan Motor Bebek Kawasaki ZX130 yang Katanya Kalau Tabrakan Gampang Meledak