Nggak sedikit penjual Yamaha Mio generasi pertama, alias Mio karbu yang coba berspekulasi menjual unit bekasnya dengan harga selangit. Dengan jargon "Yang Tau-tau Aja", banderol Yamaha Mio karbu bisa mencapai Rp 7-9 jutaan.
Kebanyakan kondisi motor yang dijual mahal itu sudah direstorasi atau dikembalikan ke tampilan standarnya seperti baru.
Ada juga mengalami sedikit modifikasi dengan spare parts aftermarket mahal. Tak sedikit juga yang menawarkan dengan warna unik, seperti biru telur asin atau kuning yang merupakan warna asli generasi awal Yamaha Mio.
Di sisi lain, harga Yamaha Mio lawas secara umum sebenarnya terjangkau. Terpantau dari situs jual beli online, banderol dari motor yang dijual antara tahun 2003-2013 ini mulai dari Rp 3 jutaan.
Harga tersebut berlaku untuk generasi pertama dan varian Mio Smile dalam kondisi apa adanya, bahkan pajak mati. Sedangkan untuk yang tinggal pakai, harganya bisa mencapai Rp 4,5-6 jutaan.
Namun seperti disebut sebelumnya, ada juga yang menjualnya di atas Rp 7 jutaan, terkait dengan kondisinya yang sudah direstorasi. Jadi cukup banyak opsi yang bisa Anda pilih sesuai budget dan kebutuhan jika memang ingin motor ini mengisi garasi rumah.
Ditilik dari sejarahnya, Yamaha Mio karbu sempat jadi rajanya skuter matic di Indonesia. Tepatnya sejak awal kehadirannya di tahun 2003 silam. Awalnya motor tersebut diperuntukan bagi kaum wanita.
Hal tersebut terwakili lewat jargon 'Wanita Jangan Mau Ketinggalan'. Sementara untuk kaum pria, tersedia motor jenis bebek atau Yamaha Nouvo di segmen skuter matic.
Namun seiring waktu, banyak juga kaum pria yang menggemari Yamaha Mio. Sehingga setahun kemudian lahirlah Yamaha Mio Sporty yang punya grafis lebih maskulin dengan penggunaan velg palang. Perbedaan juga hadir di besi behelnya yang lebih kokoh.
Sebagai catatan, desain velg 14 inci tersebut tak lekang zaman, termasuk dipakai oleh skuter matic anyar Yamaha saat ini, Gear 125. Penampilan yang cukup apik dengan kepraktisannya saat digunakan membuat Yamaha Mio sukses jadi idola.
Belum lagi sokongan pilihan warna yang menarik dan dimensinya yang kompak, membuat Yamaha Mio dilirik baik pria dan wanita. Kala itu tak banyak pilihan matic entry level sebelum Honda menghadirkan BeAT.
Suksesnya Yamaha Mio Sporty diteruskan oleh Yamaha Mio 'Smile' mulai 2008. Memang bukan nama resminya, tapi julukan itu melekat berkat hadirnya panel lampu senja yang menyambung diantara kedua lampu sein. Sehingga membuat tampilan depannya seolah sedang tersenyum.
Meski sempat akan digusur oleh kehadiran Yamaha Mio J yang sudah mengadopsi teknologi injeksi Yamaha Mixture JET-Fuel Injection (YMJET-FI) di 2012, nyatanya penggemar Yamaha Mio 'Smile' masih ada. Sehingga produksinya baru benar-benar selesai pada tahun 2013.
Menelisik speknya, Yamaha Mio sejak awal dihadirkan dengan mesin 115 cc SOHC berpendingin udara dengan sokongan kipas. Mesin tersebut dibekali dengan karburator Keihin model NCV24 dan kompresi 8,8:1.
Hasilnya tersembur tenaga sebesar 8,7 PS dan torsi 7,84 Nm yang disalurkan ke roda belakang dengan transmisi otomatik CVT. Mesin itu tertanam baik di generasi Yamaha Mio Sporty hingga ke tipe Mio 'Smile'.
Mesin ini dikenal lincah dan punya performa yang lebih dari cukup untuk sehari-hari. Namun karena masih karburator, tentu konsumsi bahan bakarnya tak begitu irit. Apalagi tangki bahan bakar Yamaha Mio juga kecil, sehingga terasa boros.
Nah, ada yang sedang berburu Yamaha Mio karbu juga?