Saat ini motor-motor bebek bermesin 4-tak tipe tegak terbilang mudah ditemui di pasaran. Sebut saja Honda Sonic 150R dan Honda Supra GTR 150, Suzuki Satria F150 FI hingga Yamaha MX King menyesaki segmen tersebut.
Namun jauh sebelum maraknya produk tersebut di Indonesia, motor bebek super yang ada kebanyakan diimpor utuh dari Thailand. Seperti Honda Sonic 125R dan Suzuki Raider 125 yang dijual di awal dekade 2000-an.
Baca Juga: Yamaha Fazzio Dimodif Ala Kanvas Berjalan, Ada Versi Mooneyes Jepang Juga!
Salah satu pionir hadirnya bebek super lokal di Indonesia adalah Yamaha Jupiter MX. Yup, pendahulu Yamaha MX King tersebut boleh disebut sebagai pembuka di segmen ini, karena sudah lahir sejak tahun 2005.
Ini artinya motor tersebut setahun lebih tua dari Suzuki Satria F150 FU. Bahkan sekitar 10 tahun lebih awal ketimbang Honda Sonic 150R yang dirilis 2015 dan diikuti Honda Supra GTR 150 di 2016.
Tentu menarik mengulas sekilas sejarah dari motor yang dikenal memiliki banyak baut bodi ini. Apalagi setelah kelahiran Yamaha Jupiter MX, basis mesinnya kemudian dikembangkan ke berbagai model, termasuk varian baru seperti tertanam di Yamaha R15M saat ini.
Baca Juga: Cek Lagi Konsumsi BBM Yamaha Gear 125 2022, Iritnya Tembus Segini!
Dimulai dari sosok konsep yang dikenalkan di Jakarta Motorcycle Show 2004, Yamaha Jupiter MX 135 akhirnya dirilis tahun 2005. Seperti versi konsepnya yang mengandalkan bodi serba tajam dan mesin yang cukup terekspos.
Hasilnya, versi produksi massalnya pun langsung jadi idola. Apalagi suspensi monosok di belakang yang menegaskan aura sporty di motor tersebut. Saat itu, motor bebek dengan monosok yang diproduksi lokal hanya diisi oleh Suzuki Satria 120R.
Selain tampang, secara teknologi Yamaha Jupiter MX 135 terbilang canggih di masanya. Mulai dari mesin 4-tak tegak bervolume besar 135 cc, serta hadirnya sistem pendingin cair dengan radiator dan 4-valve. Tenaganya pun impresif dengan output 11,3 PS di 8.500 rpm.
Baca Juga: Intip Lebih Dekat Kolaborasi Justin Bieber X Vespa, Banyak Detail Menarik!
Pesaingnya saat itu rata-rata masih bermesin tidur dengan volume 125-130 cc dan berpendingin udara yang konvensional. Sebut saja Honda Supra X 125, Suzuki Shogun 125R hingga Kawasaki Kaze ZX-130.
Meski begitu, keluaran awal dari Yamaha Jupiter MX 135 masih dibekali transmisi semi otomatik 4-speed khas bebek, rem belakang tromol dan pelek jari-jari dengan ban tube type alias masih memakai ban dalam. Selain itu, tak ada ruang bagasi luas di kolong jok seperti pesaingnya tersebut.
Setelah 5 tahun beredar dengan sederet perkembangan seperti penggunaan pelek palang dan kopling manual, akhirnya tahun 2010 motor tersebut mendapatkan ubahan model.
Seperti disebutkan sebelumnya, Yamaha New Jupiter MX 135 dirilis tahun 2010 untuk menggantikan model sebelumnya. Ubahan signifikan langsung terlihat dari sektor bodinya yang makin runcing dengan tampilan yang aerodinamis.
3D leg shield atau sayap di bagian dalamnya pun dibuat menyatu dengan panel bodi di underbone. Sehingga celah bodi tajam yang agak membahayakan kaki pengendara tak lagi hadir di model ini.
Selain itu, bawaannya sudah mengusung pelek palang, tapi masih memakai rem tromol di belakangnya. Pengembangan lainnya adalah penggunaan rumah kunci dengan pengaman magnetic.
Mesinnya pun mendapat sedikit pengembangan. Speknya memang masih 135 cc SOHC pendingin cair, 4-valve dengan sistem karburator. Tapi tenaganya bertambah jadi 12,3 PS di 8.500 rpm. Selain itu ada juga pilihan kopling manual 5-speed sebagai opsi lain dari versi standar yang masih semi otomatik 4-percepatan.
Memasuki tahun 2015, kiprah Yamaha Jupiter MX 135 pun usai pasca hadirnya Yamaha MX King. Jenama Jupiter MX King 150 sendiri sempat dipakai di varian awal motor 150 cc tersebut sebagai varian murah dari keluarga Yamaha MX King. Tapi saat ini, varian Jupiter MX King tak lagi ditemui.
Ada yang masih pakai Yamaha Jupiter MX?