Di tahun 2013 lalu Yamaha X-Ride 115 resmi dirilis di Indonesia. Model ini sebelumnya hadir di Thailand dengan julukan Yamaha TTX.
Saat ini, kiprah Yamaha X-Ride 115 sendiri sudah berganti dengan versi 125 cc yang hadir sejak 2018 lalu.
Meski demikian, Anda masih bisa menebus unit bekasnya. Namun sebelum membeli, sebaiknya ketahui dulu kelebihan dan kelemahannya ya.
Baca Juga: TVS Ronin Siap Touring, Tambah Aksesoris Rp 5 Jutaan Aja
Ada sejumlah kelebihan dari Yamaha X-Ride 115 yang membuat Anda bisa meliriknya sebagai motor harian.
Secara basis, Yamaha X-Ride 115 berbagi platform dengan saudaranya seperti Yamaha Mio J dan Soul GT. Meski begitu, motor ini tampil unik dengan kombinasi skuter matic bergaya trail.
Bahkan X-Ride 115 ini bisa disebut sebagai pelopor desain matic adventure yang kini marak di tanah air.
Cirinya adalah penggunaan setang terbuka berukuran lebar dan bodi ramping layaknya motor trail. Selain itu, headlamp bulat dan grafis bodi dinamis dengan pattern 'X' juga menjadi salah satu daya pikatnya.
Tak ketinggalan, ada ground clearance tinggi yakni 152 mm. Membuat Yamaha X-Ride 115 bisa diandalkan di jalanan jelek sekalipun. Dalam kondisi terawat, tampangnya pun saat ini masih terasa segar lantaran desain yang tak ketinggalan zaman.
Baca Juga: Yamaha Siap Turun di Ajang Moto3, Mau Pakai Motor Apa?
Jika saat peluncuran di 2013 lalu Yamaha X-Ride 115 dilepas mulai Rp 14,4 juta, saat ini harganya sudah jauh lebih terjangkau.
Seperti dipantau dari situs jual beli online, harga unit bekas produksi 2013 bisa didapat mulai dari Rp 6,5 jutaan.
Namun untuk model yang lebih muda, seperti 2017 masih berani ditawarkan dengan banderol Rp 10 juta ke atas.
Salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh Yamaha X-Ride 115 adalah kaki-kaki, lebih empuk ketimbang Mio J dan Soul GT.
Hal ini dikarenakan X-Ride memiliki tabung teleskopik suspensi depan lebih besar. Selain itu, sokbreker belakangnya juga tampak kekar ketimbang Mio Series.
Tak jarang sokbrekernya menjadi incaran pengguna Mio untuk mengupgrade kenyamanan tunggangannya.
Selain itu, kombinasi ukuran bannya juga lebih lebar dari saudara-saudaranya tersebut.
Di mana ban depan berukuran 70/90-14 dan belakang memakai dimensi 100/70-14. Hal ini juga menjadi nilai lebih dari matic ala adventure Yamaha.
Meski menawarkan sederet keunggulan, Yamaha X-Ride 115 juga punya kekurangan seperti ulasan di bawah ini.
Lahir sejak April 2013 membuat usia paling tua dari X-Ride 115 sudah lebih dari 10 tahun. Kondisi ini tentu butuh pengecekan komponen lebih detail.
Sebab ada beberapa peranti yang secara usia pakai sudah afkir atau minta diganti. Sehingga untuk menghindari biaya perbaikan lebih besar, ada baiknya mengetahui kondisi motornya lebih dulu.
Segi tampilan unik dengan gaya trail yang fungsional memang jadi sajian utamanya. Meski begitu, jangan berharap lebih pada fitur sebagaimana motor matic modern sekarang ini.
Fitur canggih seperti keyless, port charger dan spidometer digital absen. Lampunya juga belum mengusung tipe LED.
Karena berbasis mesin Yamaha Mio J, maka tenaga yang ditawarkan motor ini tidaklah istimewa. Mesinnya sendiri bertipe SOHC dengan kapasitas 113,7 cc berpendingin udara.
Tenaga maksimum yang dihasilkannya hanya 7,75 PS pada 8.500 rpm dan torsi puncak 8,5 Nm pada 5.000 rpm. Sebagai perbandingan, Honda Beat (Spesifikasi | Berita) anyar yang punya mesin 109,5 cc saja bertenaga 9,5 PS di 7.500 rpm.
Dengan budget di bawah Rp 10 juta, Anda sudah bisa mendapat motor yang bergaya unik dan fungsional untuk harian. Meski demikian, jangan terlalu berharap pada fitur dan tenaga mesinnya.