Untuk dapat digunakan balap di sirkuit tertutup, salah satu komponen motor yang perlu diganti adalah bodi atau fairing. Yang jelas bagian lampu harus tertutup. Selain keamanan, hal ini juga bertujuan agar aerodinamika motor lebih baik ketika dipacu kencang.
Jika sisi aerodinamika baik, maka motor dapat melaju lebih cepat. Pasalnya, fairing memiliki kemampuan membelah angin cukup optimal, termasuk pula fairing milik Wardhany ini.
Saat turun berlaga di bLU cRU Yamaha Sunday Race 2023 di sirkuit Pertamina Mandalika beberapa waktu lalu, bisa dikatakan motornya paling ‘nyetel’ di kelas Sport 250 Com. A.
Bang Dhany sapaan akrab pria ini, menggunakan fairing balap khusus yang dibuat menggunakan bahan dasar murni carbon fiber. Ini membuat fairing lebih rigid, kuat dan tentu saja ringan.
"Saya memesan bodi balap carbon special order langsung ke MM Custom, memakan waktu riset nyaris 7 bulan sampai mendapat bentuk dan setingan terbaik. Tidak sia-sia, motor yang sepintas mirip motor balap Moto2 ini berhasil mengatasi ganasnya hempasan angin dari depan dan samping di sirkuit Mandalika," kata Dhany.
Selain sisi aerodinamika, fairing balap juga bertugas untuk tetap memberikan udara ke mesin atau ruang bakar melalui ram air.
Baca juga: Sensasi Ngegas Yamaha R15 Connected di Sirkuit Mandalika, Nikmat Tapi...
"Suhu motor menjadi sangat dingin, sampai harus menutup sisi kanan kiri radiator agar bisa mencapai suhu ideal. Bahkan aeroscoop untuk menangkap angin di kaliper juga berfungsi maksimal. Sepanjang race, rem dengan kaliper standard tetap berfungsi baik tanpa ada gejala ngeblong," tambahnya.
Bodi carbon yang sudah terlihat seksi dipadu dengan cutting sticker khas tunggangan balap, menggunakan beberapa kombinasi warna dan tentunya logo untuk para sponsor tim dan komunitas.
"Awalnya saya sempat ragu, karena ini pertama kalinya balap di sirkuit ini. Tikungan lebar dan high speed menuntut saya harus cepat beradaptasi. Analisa saya kalau badan saya terlalu keluar dari motor saat menikung, hempasan angin sangat menghambat laju motor hingga saya sulit untuk menentukan braking point," ungkapnya.
Baca juga: Kerennya Yamaha R15 Balap Junior Pro, Bisa Ditiru Buat Trackday
"Makanya, begitu saya dekap motor ternyata lebih nyaman dan mampu membuat aerodinamikanya semakin maksimal, alhasil best time dapat dipangkas secara signifikan. Dari 2 menit 26 detik menjadi 2 menit 10 detik," rinci Bang Dhany.
Selain melancip, fairing ini juga dibuat ramping. Jadi, tidak heran kalau tampilannya jauh jika dibandingkan Yamaha R25 versi standar. Bahkan, buritan atau bodi belakangnya dibuat pendek dan lancip layaknya buntut tawon.
Untuk menyesuaikan kebutuhan para tim dan pembalap, fairing dibuat dalam pilihan bahan dasar fiberglass dan carbon. Tidak hanya para komunitas yang menggunakan fairing ini tapi juga digunakan oleh pembalap profesional.
"Untuk bahan fiberglass digunakan pembalap profesional Galang Hendra Pratama yang berhasil meraih juara 2 di race 1 dan juara 1 di race 2 dengan best time 1 menit 49 detik. Ini memecahkan rekor best lap di kejurnas Mandalika Racing Series yang ada di angka 1 menit 50 detik," kata Ucok dari MM Customs.
Data Modifikasi R25 Com. A | ||
---|---|---|
Fairing balap | Carbon fiber by MM Customs | |
ECU | aRacer | |
Knalpot | Pro Liner | |
Monoshock | Traxx-D | |
Slang rem | Allegri | |
Radiator | AAI | |
Footstep | RCB | |
Handle rem | RCB | |
Ban | Pirelli Diablo Supercorsa | |
Rantai | DID | |
Busi | NGK | |
Mesin | Tune by Betawi Racer |