Gebyar Keselamatan 2023 menjadi wadah Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) untuk menggiatkan keselamatan dan kepatuhan berkendara di masyarakat.
Dalam giat yang berlangsung di Lapangan Pusdik Lantas Polri, Sabtu (18/11/2023), pihak Korlantas Polri memberikan coaching clinic mengenai keselamatan berkendara.
Diikuti 900 bikers dari komunitas Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan TVS gelaran ini sebagai upaya meningkatkan budaya tertib berlalu lintas. Beberapa diantaranya pun terpilih sebagai duta keselamatan berkendara. Ditandai dengan penyematan pin serta melakukan pembacaan ikrar pelopor keselamatan.
Kombes Pol Indra Jafar, ketua panitia Gebyar Keselamatan 2023 mengungkap jika kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua saat ini mencapai 75 persen. "Korban meninggal dunia per tahun mencapai 30.000 orang atau 80 orang setiap harinya," ungkapnya.
Baca juga: Ragam Pilihan dan Harga Ban Motor Ring 14, Mulai Rp 140 Ribuan!
Maka dari itu, sebagaimana disampaikan oleh Irjen Pol Firman Shantyabudi selaku Kakorlantas Polri, sangat penting meningkatkan keselamatan dan kepatuhan masyarakat dalam berkendara.
"Hari ini merupakan satu dari banyak kegiatan upaya pemerintah, kepolisian untuk memastikan bagaimana tingkat keselamatan, tingkat kepatuhan berlalu lintas bisa terus diupayakan," kata Firman.
Tak sekadar teori, Korlantas Polri juga mempraktekkan perilaku berkendara aman pada test track garapan tim safety riding PT Astra Honda Motor (AHM).
Penempatan mobil serta tembok pembatas di trek tersebut bukan tanpa alasan. Ditujukan untuk menggambarkan titik buta alias blind spot yang memungkinkan terjadi di jalan raya.
Baca juga: Yamaha Grand Filano Anti Ngeblong! Upgrade Rem Depan, Ini Rinciannya
Selain itu, Kakorlantas Polri juga mengajak kepada masyarakat untuk saling mengingatkan dan menjaga satu sama lain guna menumbuhkan kesadaran masyarakat akan keselamatan berkendara.
"Bersama anggota kepolisian lalu lintas di jalan, anggota masyarakat yang juga bergerak di atas roda-roda yang ada di jalan, bisa menunjukkan satu kepatuhan dan satu kebutuhan bersama bahwa aturan lalu lintas dibuat untuk melindungi diri mereka."
"Satu yang tidak boleh berubah adalah tentang komitmen untuk saling menjaga, mengingatkan agar bisa sama-sama menciptakan, mendukung program-program keselamatan lalu lintas untuk diri masing-masing," tutup Firman.