Persaingan skutik premium bermesin 150 cc, saat ini semakin memanas. Apalagi kalau bukan karena hadirnya Honda PCX 160 2021, untuk menjawab model terbaru Yamaha Nmax 2021 yang telah ada sejak tahun lalu.
Segmen skutik premium memang dipelopori Honda PCX yang muncul pertama kali tahun 2010 lalu, tapi sejak tahun 2015 mendapatkan saingan dari Yamaha Nmax. Gacoan Yamaha itu kemudian sukses berkuasa dan mendapat respon positif.
PT Astra Honda Motor akhirnya sampai merakit lokal Honda PCX untuk menekan harga jual agar semakin bersaing. Honda PCX 150 rakitan dalam negeri, pertama kali muncul tahun 2018 lalu.
Honda PCX 160 2021 menjadi model kedua yang dirakit lokal di Sunter, Jakarta Utara. Model ini mendapatkan perubahan signifikan dan menyeluruh, bukan hanya minor update.
Beragam fitur dan teknologi yang ada ditingkatkan, dan ditambahkan. Bahkan performa mesinnya kini lebih besar dari Yamaha Nmax 155 2021, yang sebelumnya dikenal mampu berakselerasi cepat.
Meski begitu, Yamaha Nmax 155 2021 masih punya beragam jurus ampuh untuk bisa bersaing dengan jagoan baru Honda itu. Apa saja jurus saktinya? Mari disimak terus artikelnya.
Ini fitur baru yang pertama kali diterapkan untuk Yamaha Nmax 155 2021, khususnya varian Connected dan Connected/ABS. Fitur konektivitas yang biasanya ada dimotor-motor harga ratusan juta, kini muncul untuk skutik seharga Rp 30 jutaan.
Fitur yang disebut Y-Connect ini bisa menghubungkan motor dengan smartphone pengendara, lewat perangkat communication contrl unit (CCU), yang terletak pada dashboard Yamaha Nmax 155 2021.
Ketika motor dan smartphone terkoneksi, pengendara bisa memantau kondisi motor, rekomendasi perawatan oli dan aki, konsumsi BBM, lokasi parkir terakhir, notifikasi malfungsi, revs dashboard dan notifikasi pesan dan telepon masuk.
Honda PCX 160 2021 bahkan tak memiliki fitur ini, namun mesti diakui kalau desain panel instrumen skutik baru Honda lebih menarik dilihat, ketimbang milik Yamaha Nmax 155 2021 yang tampil sederhana dengan layar ala kalkulator.
Honda PCX 160 2021 dibekali mesin eSP+ 156,9 cc yang lebih bertenaga. Outputnya mencapai 16 PS pada 8.500 rpm, dengan torsi 14,7 Nm diputaran 6.500 rpm.
Yamaha Nmax 155 2021 dengan mesin 155 cc, tenaganya tercatat 15,3 PS diputaran 8.000 rpm dan torsi 13,9 Nm pada putaran 6.500 rpm. Ada selisih tenaga 0,7 PS dan torsi 0,8 Nm.
Artinya kini Yamaha Nmax tak lagi lebih kuat dari Honda PCX, tapi mesin Yamaha Nmax dibekali katup variable VVA yang bisa menjaga tenaga mesin selalu kuat disetiap rentang putaran mesin.
Katup VVA ini bekerja sesuai putaran mesin dengan dua durasi noken as. Saat putaran rendah sampai tengah, pakai durasi pertama dan saat putaran tengah sampai atas, pakai durasi kedua.
Kinerja katup VVA diatur secara otomatis oleh selenoid elektronik, yang akan aktif diputaran menengah. Kala VVA aktif, akan terdengar bunyi 'cetek' diikuti munculnya indikator VVA pada panel instrumen.
Untuk mengganti-ganti informasi yang ditampilkan pada layar panel instrumen, pengguna Honda PCX 160 2021 masih harus melepas tangan, untuk menekan tombol mode atau select di bawah layar panel instrumen.
Posisi ini agak riskan dilakukan sambil berkendara.
Sementara pengguna Yamaha Nmax 155 2021, cukup memanfaatkan handle bar switch control untuk mengganti informasi yang ingin ditampilkan. Kedua tangan tetap memegang setang, otomatis lebih aman.
Karakter Yamaha Nmax 155 2021 dibuat lebih sporty, karena punya handling yang lebih kaku dan stabil untuk melibas tikungan. Menjawab keluhan suspensi belakang yang keras, Yamaha membekalinya dengan suspensi belakang model tabung.
Selain untuk membuat peredaman lebih lembut, juga tampilan motor lebih berisi. Tapi soal nyaman, Honda PCX 160 2021 boleh sombong, redaman lebih empuk, apalagi model terbaru punay jarak main yang lebih panjang.
Kedua skutik tersebut sudah dibekali rem cakram ganda dikedua roda, dan berlaku untuk seluruh varian yang ditawarkan. Artinya tak ada varian yang masih mengandalkan rem tipe tromol untuk roda belakangnya.
Untuk varian teratas, juga sudah dilengkapi teknologi rem ABS (anti-lock braking system). Bedanya Yamaha membekali Nmax 155 dengan rem ABS dual channel, sedangkan Honda PCX 160 2021 hanya ABS single channel.
Tapi kalau melihat pada tipe terendah, rem Yamaha Nmax hanya andalkan rem cakram ganda biasa. Kalau Honda PCX 160, ada teknologi andalannya yang disebut dengan CBS (combi brake system).
Dari segala fitur dan teknologi yang ditawarkan, tentu akan berimbas pada harga jualnya. Soal ini, range harga jual untuk Yamaha Nmax 155 2021 memang lebih bersahabat untuk konsumen.
Varian terendah masih dijual dengan nominal tak sampai Rp 30 juta, tepatnya Rp 29,75 juta saja. Lalu varian tengah ada Connected yang dilepas Rp 31 juta dan varian teratas yakni Connected/ABS dengan Rp 33,75 juta.
Honda PCX 160 2021 sendiri termurah diangka Rp 30,35 juta untuk varian CBS. Lalu varian ABS dilepas Rp 33,95 juta. Jika punya dana lebih dan ingin teknologi lebih canggih, bisa jajal varian e:HEV dengan harga Rp 43,55 juta.
O iya, harga tersebut on the road Jakarta dan dirangkum dari situs resmi masing-masing merek ya.
Kedua motor ini memang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mau punya skutik yang terbaru maka Honda PCX 160 2021 pilihannya. Tapi jika ingin fitur ala motor raturan juta, bisa coba Yamaha Nmax 155 2021 dengan fitur konektivitasnya.
Selain yang disebutkan di atas, kedua skutik tadi memiliki fitur yang relatif sama, seperti power outlet, smart key system, starter halus ACG Starter di Honda dan SMG di Yamaha, lampu depan-belakang LED dan bagasi luas.
Pada akhirnya konsumen juga yang diuntungkan dengan adanya persaingan kedua pabrikan ini. Tinggal ditentukan, mana yang sesuai selera dan isi dompet pastinya. Bukan begitu?
Data Spesifikasi Yamaha Nmax 155 VS Honda PCX 160 2021 | ||
---|---|---|
Yamaha Nmax | Honda PCX | |
P x L x T | 1.935 x 740 x 1.160 mm | 1.936 x 742 x 1.108 mm |
Sumbu Roda | 1.340 mm | 1.313 mm |
Tinggi Jok | 765 mm | 764 mm |
Jarak Terendah | 124 mm | 135 mm |
Kapasitas Tangki | 7,1 liter | 8,1 liter |
Berat | 130 (STD & Connectd) 132 (Connected/ABS) | 131 kg (CBS) 132 kg (ABS) |
Tipe Mesin | 4-tak, SOHC 4 katup VVA, Blue Core | 4-tak, SOHC 4 katup, eSP+ |
Kapasitas | 155 cc | 156,9 cc |
Diameter x Langkah | 58 x 58,7 mm | 60 x 55,5 mm |
Rasio Kompresi | 11,6 : 1 | 12 : 1 |
Tenaga Maksimal | 15,3 PS @ 8.000 rpm | 16 PS @ 8.500 rpm |
Torsi Maksimal | 13,9 Nm @ 6.500 rpm | 14,7 Nm 6.500 rpm |
Transmisi | Otomatis CVT | Otomatis CVT |
Tipe Rangka | Underbone | Double cradle |
Suspensi Depan | Teleskopik | Teleskopik |
Suspensi Belakang | Ganda, dengan tabung | Ganda |
Ban Depan | 110/70-13 | 110/70-14 |
Ban Belakang | 130/70-13 | 130/70-13 |
Rem Depan | Cakram | Cakram |
Rem Belakang | Cakram | Cakram |
Harga | Rp 29,75 juta (Standard) | Rp 30,35 juta (CBS) |
Rp 31 juta (Connected) | Rp 33,95 juta (ABS) | |
Rp 33,75 juta (Connected/ABS) | Rp 43,55 juta (e:HEV) |