Tak disangka-sangka, Suzuki V-Strom 250 SX 2024 mendapatkan respon positif dari konsumen Indonesia.
Padahal motor ini berstatus CBU dari India, yang biasanya konsumen sini langsung merasa desainnya tak cocok.
Tapi beda cerita kala motor ini muncul pertama kalinya tahun 2022 lalu, responnya positif lho.
Yup, sebagai motor sport touring adventure Suzuki V-Strom 250 SX ini punya desain yang gagah.
Apalagi harganya bersahabat, cukup dengan Rp 59,5 juta on the road Jakarta saja sudah bisa bawa pulang.
Apakah motor ini layak disebut idola baru buat touring sambil sesekali melibas jalan off road ringan?
Sebagai sebuah motor adventure, Suzuki V-Strom 250 SX punya tampilan gagah namun ramping.
Pada bodi depan terlihat berisi dengan shroud tangki yang cukup besar, yang seolah menyatu dengan lekuk paruh bebeknya.
Lampu utama sudah LED dengan tiga kolom reflektor, atas-bawah untuk lampu depan dan tengah untuk lampu jauh.
Baca juga : Jadi Motor Adventure Terjangkau, Berapa Pajak Suzuki V-Strom 250 SX?
Windshield di atasnya terasa solid dan tebal, meski tak bisa diseting naik-turun.
Area setangnya lebar dengan hand guard yang juga kokoh dan tebal, ampuh melindungi tangan dari benturan.
Menuju bagian tengah motor, tangki berkapasitas 12 iter jadi andalan dan terbungkus cover plastik.
Jok pakai model terpisah untuk pengendara dan pembonceng. Cover bodi tengah pun minimalis.
Desain bodi buritan nampak ramping, bahkan disematkan bahan bodi plastik kasar agar tak mudah tergores.
Asyiknya behel motor sudah model panjang yang bisa dimanfaatkan untuk dudukan top box.
Secara dimensi, motor ini berukuran panjang 2.180 mm, lebar 880 mm dan tinggi 1.355 mm.
Jarak sumbu rodanya 1.440 mm dengan jarak terendah yakni 205 mm, dengan bobot motor 167 kg.
Jangan berharap banyak soal kelengkapan fitur dan teknologi yang ditawarkan motor ini.
Bukan yang lengkap banget tapi bisa dibilang cukupan dan wajar, yang penting fungsional.
Misalnya lampu yang sudah LED hanya lampu depan dan belakang, kalau sein masih bohlam dengan ukuran yang besar.
Lalu panel meter sudah full digital negatif display, yang bentuknya mirip kepunyaan Suzuki Gixxer SF 250.
Isinya ada indikator lampu sein kiri-kanan, check engine, pas beam, suhu mesin, lampu bahaya, gigi netral dan ABS.
Tapi juga ada shift light yang sayangnya berupa titik bertuliskan RPM, yang kalau siang nyalanya kurang terang.
Pada layarnya punya informasi spidometer, takometer, jam digital, indikator penggantian oli, fuel meter.
Lalu posisi gigi, trip A-B, konsumsi bahan bakar real time dan rata-rata juga voltmeter.
Masuk area setang ada hand guard yang solid dan kokoh, tombol starter berteknologi Easy Start System khas Suzuki.
Lainnya ada engine cut off, tombol klakson, sein dan pass beam. Kunci kontaknya sendiri masih model biasa dan belum immobilizer.
Tak ketinggalan ada USB socket tepat dibelakang lampu sein depan sebelah kiri.
Baca juga : Fakta Menarik Suzuki V-Strom 250 SX 2023, Lebih Murah Dari Rival!
USB socket ini bisa dimanfaatkan untuk mengisi daya gadget, dan ada penahan agar kabelnya tak kemana-mana.
Kemudian pendinginannya pun masih andalkan oli yang disebut dengan Suzuki Oil Cooling System (SOCS).
Belum radiator yang pakai cairan, namun SOCS ini punya sistem yang lebih canggih dari oil cooler biasa.
Untuk suspensi masih pakai teleskopik dengan diameter tabung cukup besar, jarak mainnya sendiri 120 mm.
Sedangkan suspensi belakang monosok tanpa link, namun punya 7 setelan preload yang bisa disesuaikan dengan bobot motor.
Peleknya pakai model casting terbungkus ban 100/90-19 dan 140/70-17 dengan tapak ban dual purpose.
Pengeremannya sudah cakram pada keduanya rodanya serta sudah ABS dual channel, jadi lebih safety!
Perkara jantung pacu pun menarik untuk dibahas, mengingat motor ini mengusung mesin satu silinder dan berpendingin oli.
Spesifikasi mesinnya 4-tak, SOHC 4 katup, pendingin oli berjuluk SOCS tadi.
Ukuran pistonnya 76 mm dengan langkah piston 54,9 mm alias over bore nih.
Mesin 249 cc tersebut mampu hasilkan tenaga 26,8 PS @9.300 rpm dan torsi maksimal 22,2 Nm @7.300 rpm, via transmisi 6 percepatan.
Tarikan mesinnya terasa padat dan ringan pada putaran rendah sampai menengah.
Lalu nafas atasnya pun kuat, meski terasa vibrasi mesin pada putaran sekitar 8.000 rpm.
Kecepatan maksimalnya pun termasuk tinggi, mencapai 143 km/jam pada spidometernya!
Asyiknya lagi motor ini ramah untuk bermacet-macetan, lantaran tuas kopling yang empuk meski tanpa Assist & Slipper Clutch.
Yang memuaskan adalah panas mesin yang tak terlalu berasa, meski hanya pakai pendingin oli.
Catatan akselerasinya pun lumayan, untuk 0-60 km/jam misalnya butuh 3,87 detik saja.
Kemudian 0-100 km/jam butuh 9,62 detik, yang kami ukur pakai Racebox, alat berbasis satelit.
Pun soal konsumsi bahan bakarnya masih masuk kategori wajar untuk sebuah motor bermesin 250 cc.
Yakni tercatat 34,35 km/liter diukur dengan meode full to full, beda tipis dari hasil panel meter yang 34,58 km/liter.
Hasil pengukuran ini kami lakukan dengan menggunakan bahan bakar oktan 92, dan cara berkendara normal ya.
Rutenya yakni dalam kota juga luar kota, saat dipakai menuju lokasi syuting di kawasan Cijeruk, Bogor.
Baca juga : Detail Suzuki V-Strom SX 250 2023, Calon-Calon Banjir Peminat Nih!
Posisi ridingnya kami rasanya masih nanggung, karena masih ada rasa Suzuki Gixxer 250 SF.
Hal ini bisa dirasakan pada footstep yang posisinya masih agak mundur dan tinggi.
Kemudian segitiga atas yang terlalu rendah, yang membuat setang juga rasanya kurang tinggi sedikit.
Ya walau setang punya lekukan yang lumayan tinggi, tapi rasanya masih kurang pas untuk rider berpostur 172 cm.
Punggung masih harus sedikit membungkuk untuk bisa menggapai setang, andai dibuat lebih tinggi pasti lebih nyaman nih!
Kemudian joknya terasa rendah, jadi kaki masih bisa menapak sempurna, dan bodi yang ramping tak terlalu mengintimidatif.
Busa joknya pun lebar dan empuk, begitu juga untuk jok pembonceng, dijamin nyaman untuk jalan jauh!
Meski berstatus motor sport touring adventure, rasanya porsi motor ini adalah 70 persen on road dan 30 persen off road.
Feeling mengendarai Suzuki V-Strom 250 SX lebih dominan untuk jalan aspal, touring antar kota misalnya.
Ini karena ban dual purpose yang dipakai, kemudian pelek palang yang leboh pas untuk on road.
Dan tak ketinggalan juga karakter suspensi depan dan belakang yang rasanya on road banget!
Jarak main yang tak terlalu panjang, membuat karakter suspensinya terasa kaku.
Bahkan melibas speedtrap pun guncangannya lumayan berasa untuk bobot rider 74 kg.
Tapi asyiknya motor terasa stabil dan tenang dipakai menikung cepat, minim gejala mengayun.
Beda cerita juga jika dipakai berboncengan, karakter suspensi jadi lebih lembut meredam guncangan.
Dipakai off road ringan pun kudu effort lebih untuk bisa mengendalikan motor ini.
Apalagi jika permukaan jalannya berupa tanah yang gembur, tapak yang yang terlalu lebar mudah sekali membuat setang goyang.
Mau mengontrol motor sambil berdiri pun agak sulit, karena posisi setang yang terasa rendah.
Dengan tampilannya yang sesuai selera konsumen Indonesia, juga harga yang terjangkau, motor ini layak jadi pilihan.
Penghobi touring yang mengidamkan motor 250 cc bisa memilikinya dengan Rp 59,5 juta on the road Jakarta.
Lebih murah dari Honda CRF250 Rally atau Kawasaki Versys-X 250 yang jadi pemain lain dikelas serupa.
Apalagi Suzuki kerap memberikan promo pembelian berupa paket aksesoris untuk motor ini.
Secara performa dan efisiensi pun cukup memuaskan, meski secara kelengkapan fitur biasa saja.
Spesifikasi Suzuki V-Strom 250 SX | ||
---|---|---|
Dimensi (PxLxT) | 2.180 x 880 x 1.355 mm | |
Sumbu Roda | 1.440 mm | |
Jarak Terendah | 205 mm | |
Tinggi Jok | 835 mm | |
Kapasitas Tangki | 12 liter | |
Berat | 167 kg | |
Tipe Mesin | 4-tak, SOHC 4 katup, pendingin oli | |
Diameter x Langkah | 76 x 54,9 mm | |
Kapasitas Mesin | 249 cc | |
Tenaga Maksimal | 26,8 PS @ 9.300 rpm | |
Torsi Maksimal | 22,2 Nm @ 7.300 rpm | |
Transmisi | Manual, 6 speed | |
Suspensi Depan | Teleskopik | |
Suspensi Belakang | Monosok, preload | |
Ban Depan | 100/90-17 | |
Ban Belakang | 140/70-17 | |
Rem Depan | Cakram, ABS | |
Rem Belakang | Cakram, ABS | |
Harga | Rp 59,5 juta (OTR Jakarta) |