Motor trail bermesin 250 cc di Indonesia saat ini opsinya ada Kawasaki KLX250 2024 dan Honda CRF250L 2023.
Keduanya menawarkan sensasi berkendara yang lebih agresif dengan mesin yang lebih kuat untuk off road berat atau ringan.
Kawasaki KLX250 merupakan pemain lama dan sejauh ini belum ada update berarti, kecuali pada tampilan warnanya.
Sedangkan Honda CRF250L merupakan pemain baru yang rilis awal tahun ini, dengan sejumlah keunggulan yang dimilikinya.
Lantas diantara keduanya, mana yang sebaiknya dipilih?
Dikenalkan pertama kali sekitar tahun 2008, Kawasaki KLX250 jelas pemain lama yang diterima cukup baik sejauh ini.
Desainnya khas motor trail Kawasaki namun nampak berisi, dengan penggunaan shroud tangki yang menjorok ke depan.
Lampu depannya model bohlam dengan reflektor besar. Kemudian terdapat tas kecil di buritan sebagai tempat menyimpan barang.
Namun secara keseluruhan desainnya ini memang sudah terlihat berumur, dengan garis bodi yang cenderung lebih kaku.
Baca juga : Basis Mesin Sama, Begini Performa Honda CRF250 Rally dan CRF250L
Pun untuk model year 2024 pun, tak ada perubahan desain kecuali permainan warnan dan bentuk knalpot.
Padahal di luar sana KLX250 2024 punya tampang kekinian lho, dengan lampu depan LED dan batok lampu yang lebih ramping.
Berbeda dengan Honda CRF250L yang tampil kekinian dengan desain lebih ramping, garis bodi dinamis.
Diperkuat dengan penggunaan lampu depan LED yang kekinian, juga fitur-fitur baru yang menegaskan ini motor tahun muda.
Di luar sana model ini pun updatenya signifikan, dari perubahan rangka, teknologi dan bobot.
Tapi meski begitu desain tetaplah soal selera, sesuaikan dengan keinginan dan kesukaan dimata kalian.
Perbedaan tahun produksi yang jomplang jelas membuat keduanya terpaut jauh soal fitur yang ditawarkan.
Misal panel meter sudah full digital LCD, suspensi depan upside down 43 mm dan belakang monosok adjustable.
Kawalan roda depan 21 inci dan belakang 18 inci, dibungkus ban tapak kasar sudah jadi bawaannya.
Rem cakram depan belakang tanpa ABS, dengan desain cakram flower yang menarik.
Honda CRF250L sendiri bisa dikatakan memiliki fitur yang nyaris mirip, sebagai perlengkapan sebuah motor trail.
Suspensi depan upside down dan belakang monosok, rem cakram kedua roda yang tanpa ABS serta roda 21-18 dengan ban tapak kasar.
Tapi gacoan Honda ini unggul dengan penerapan lampu LED pada lampu depan dan juga sein.
Belum lagi panel meter digital yang sama-sama LCD, tapi punya informasi lebih lengkap dan menarik dilihat.
Dengan tahun yang jauh lebih muda, performa Honda CRF250L 2023 lebih mumpuni dibandingkan rivalnya.
Mesin 250 cc silinder tunggal DOHC 4 katup, pendingin cairan, assist & slipper clutch jadi andalan motor ini.
Memiliki klaim tenaga dan torsi 25,6 PS @ 8.500 rpm dan torsi 23,1 Nm @ 6.500 rpm.
Sedangkan Kawasaki KLX250 2024 andalkan jantung pacu 250 cc, 4-tak, DOHC 4 katup pendingin cairan.
Performa sebesar 22 PS di 7.500 rpm serta torsi 21 Nm di 7.000 rp mampu dihasilkannya.
Baca juga : 15 Tahun Minim Ubahan, Harga Kawasaki KLX250 2024 Lebih Mahal dari Ninja 250
Selain kalah tenaga dan torsi di atas kertas, fiturnya pun juga lantaran belum dibekali Assist & Slipper Cluth.
Tapi soal bobot, andalan Kawasaki itu lebih ringan dengan 137 kg berbanding 140 kg.
Pun soal kapasitas tangki hanya hanya terpaut tipis, 7,8 liter di Honda CRF250L dan 7,7 liter di Kawasaki KLX250.
Selanjutnya tentu saja soal harga, dengan kebaruannya, teknologi, mesin lebih bertenaga, Honda CRF250L dilepas lebih mahal.
Dengan status sama-sama CBU Thailand, PT Astra Honda Motor menjualnya diangka Rp 79,9 juta on the road Jakarta.
Sedangkan Kawasaki KLX250 dibanderol dengan harga Rp 71,1 juta on the road Jakarta.
Tentunya pilihan ditangan konsumen, mau yang paling baru maka harus menebus lebih mahal.
Atau pemain lama yang mana bisa ditebus lebih murah namun dengan model yang tak berubah signifikan sejak 2008.
Data Spesifikasi | ||
---|---|---|
Honda CRF250L | Kawasaki KLX250 | |
Dimensi | 2.229 x 903 x 1.203mm | 2.200 x 820 x 1.205 mm |
Sumbu Roda | 1.453 mm | 1.430 mm |
Tinggi Jok | 893 mm | 890 mm |
Tangki | 7,8 liter | 7,7 liter |
Berat | 140 kg | 137 kg |
Tipe Mesin | 4-tak, DOHC 4 katup | 4-tak, DOHC 4 katup |
Diameter x Langkah | 76 x 55 mm | 72 x 61,2 mm |
Isi Silinder | 249,67 cc | 249 cc |
Tenaga Maksimal | 25,6 PS / 8.500 rpm | 22 PS / 7.500 rpm |
Torsi Maksimal | 23,1 Nm / 6.500 rpm | 21 Nm / 7.000 rpm |
Transmisi | Manual, 6 speed | Manual, 6 speed |
Suspensi Depan | Upside Down | Upside Down |
Suspensi Belakang | Monosok | Monosok |
Ban Depan | 80/100-21 | 3.00-21 |
Ban Belakang | 120/80-18 | 4.60-18 |
Rem Depan | Cakram | Cakram |
Rem Belakang | Cakram | Cakram |
Harga | Rp 79,9 juta | Rp 71,1 juta |