Secara mengejutkan PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) memperkenalkan motor listrik pertamanya di Indonesia bernama Kawasaki Ninja e-1 dengan harga Rp 149,9 juta dan Z e-1 seharga Rp 146,9 juta.
Sebelumnya kedua motor tersebut sudah lebih dulu dipasarkan di pasar Amerika Serikat. Motor yang dibawa utuh dari Jepang ini hanya hadir dalam pilihan warna Metallic Bright Silver / Metallic Matte Lime Green / Ebony.
Mengambil basic dari Kawasaki Ninja 400 dan juga Z400 membuat kedua motor listrik ini memiliki kualitas yang cukup terjamin.
Kalau begitu langsung saja kita lihat suguhan detail fitur juga spesifikasi dari Ninja e-1 dan Z e-1 berikut ini.
Hal pertama bisa langsung membahas mengenai mesin listriknya, motor ini klaimnya punya tenaga maksimal 9 kW atau 12 ps pada putaran 2.600-4.000 rpm namun tenaga rata-ratanya ada di angka 5 kW atau 6,8 ps di 2.800 rpm.
Baca juga: Bukan ZX-25R, Ini 3 Kawasaki Ninja Bertemakan 40th Anniversary Edition
Jika melihat klaim tenaga maksimalnya memang tergolong kecil untuk sebuah motor sport fairing mauapun sport naked. Tapi wajar karena Ninja e-1 dan Z e-1 ini dikembangkan setara dengan motor ICE (Internal Combustion Engine) 125 cc.
Meski begitu mesin listrik memiliki satu ciri khas. Jadi walau tenaganya kecil tapi mesin listrik memiliki torsi jauh lebih besar dan bisa didapatkan sejak 0 rpm. Sangat instan.
Kedua motor ini klaimnya punya tenaga maksimal 40,5 Nm yang sudah bisa dirasakan sejak 0-1.600 rpm, wow! Jika melihat line up lain dari Kawasaki, klaim torsi maksimal itu sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan Ninja ZX-4RR yang hanya menghasilkan 37,6 Nm pada 12.500 rpm.
Mesin listriknya dilengkapi juga dengan fitur regenerative system yang akan langsung aktif ketika selongsong gas ditutup. Dengan begitu, momen deselerasi akan dimanfaatkan untuk mendaur ulang kembali daya ke baterai untuk memperpanjang jarak tempuh.
Agar tetap nyaman dikendarai, baik Ninja e-1 dan Z e-1 dilengkapi 2 riding modes yang dapat dipilih dengan mudah melalui saklar di sisi kiri kemudi.
Baca juga: Adu Trail 250 Cc, Mending Kawasaki KLX250 2024 atau Honda CRF250L 2023?
Untuk mode berkendara irit dan smooth disuguhkan oleh ECO modes. Di sini cukup terasa kalau saluran tenaga ke roda belakang tetap smooth atau lembut meskipun selongsong gas diputar secara agresif.
Jika ingin merasakan sensasi tenaga serta torsi lebih secara utuh bisa menggunakan Road Modes. Pada mode ini putaran gas dan keluaran tenaga ke roda belakang terasa lebih linear juga responsif.
Selain perbedaan karakter tenaga, tiap riding modes juga memiliki kecepatan puncak berbeda. Seperti untuk Ninja e-1 top speed pada Road modes bisa mencapai 88 km/jam sedangkan ECO modes hanya 64 km/jam.
Lalu untuk Z e-1 sedikit lebih rendah karena top speed Road modes ada di angka 85 km/jam dan ECO modes 62 km/jam. Perbedaan ini juga berasal dari sisi aerodinamika, di mana Ninja e-1 lebih aerodinamis karena menggunakan fairing sehingga lebih mudah membelah angin di kecepatan tinggi.
Untuk memberikan ‘muntahan’ tenaga lebih besar, Kawasaki melengkapi kedua motor listriknya dengan fitur e-boost atau elektronik boost.
Baca juga: Kulik Spek Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1, Bisa Ngebut 105 Km/jam!
Sesuai namanya, fitur ini akan memberikan dorongan lebih pada mesin listrik. Namun hanya bisa digunakan selama kurang lebih 15 detik.
Dengan begitu, rasanya fitur ini cocok digunakan ketika pengendara sedang ingin menyalip atau ingin melewati tanjakan terjal. Jadi, selain respons tenaga meningkat, kecepatan maksimal tercapai juga lebih tinggi.
Saat menggunakan e-boost Ninja e-1 bisa melaju hingga 105 km/jam di Road modes dan 75 km/jam di ECO modes, sedangkan Z e-1 punya kecepatan tertinggi 101 km/jam pada Road modes dan 72 km/jam di ECO modes.
Selain dua riding modes utamanya, ternyata ada mode berkendara lain yang disuguhkan Ninja e-1 dan Z e-1 diberi nama Walk mode.
Baca juga: Kawasaki Ninja e-1 Dan Z e-1 Resmi Meluncur! Berikut Video Lengkapnya
Sesuai dengan namanya, Walk mode ini digunakan untuk jalan perlahan sehingga dapat membantu pengendaranya saat di area parkir, pasalnya mode ini hanya memiliki kecepatan maksimal 5 km/jam saat maju dan 3 km/jam saat mundur.
Sebagai sumber daya penggeraknya, Ninja e-1 dan Z e-1 dilengkapi dengan 2 buah baterai Lithium-Ion yang masing-masing punya spesifikasi 50,4 V 30 Ah dengan klaim jarak tempuh 72 km.
Posisinya berada di balik bodi yang dibuat menyerupai tangki bensin, asyiknya lagi di atas baterai ini masih ada ruang bagasi 5 liter yang cukup untuk menaruh beberapa barang bawaan.
Satu baterai ini punya bobot cukup berat, karena mencapai 11,5 kg dengan dimensi memanjang, connector baterai berada di bawah sehingga tidak perlu cabut pasang kabel untuk menggunakan baterai ini.
Baca juga: Kawasaki Eliminator 2024, Cruiser Rp 160 Jutaan yang Menggoda
Tiap baterainya juga dilengkapi dengan layar digital untuk menunjukan kapasitas baterainya dalam hitungan persen, kalau melihat di sisi bawah terdapat label yang menuliskan kalau baterai ini buatan Forsee Power yang merupakan perusahaan baterai asal Perancis.
Untuk pengisian baterainya bisa dilakukan dalam 3 cara, yaitu menggunakan charging dock, charging secara langsung di motor atau off board charge dan direct charge dengan melakukan pengisian daya langsung dari baterai.
Spesifikasi chargernya punya input 100-240V - 8A, artinya charger ini membutuhkan daya listrik di rentang 800-1.920 watt untuk lama pengisian 3,7-4 jam untuk full charge, tapi kalau untuk 20-85% hanya butuh waktu 1,6-2 jam saja.
Umumnya motor listrik punya bobot berat karena memang komponen listriknya cukup besar, contohnya adalah 1 buah baterai motor listrik Kawasaki ini punya berat 11,5 kg, itu berarti total untuk baterai saja sudah 23 kg.
Baca juga: Kawasaki Z7 Hybrid Usung Mesin Eliminator, Bakal Masuk Indonesia?
Meski begitu ternyata kedua motor ini masih memiliki bobot di bawah 150 kg, untuk Ninja e-1 menurut data spesifikasinya punya bobot 140 kg sedangkan untuk Z e-1 sedikit lebih ringan yaitu 135 kg.
Selebihnya ada penggunaan LED di seluruh lampunya, lalu penggunaan spidometer TFT 4,3 inci yang bisa terkoneksi dengan smartphone, dan ada fitur ABS di kedua rodanya untuk mencegah roda mengunci saat melakukan pengereman keras.
Spesifikasi Kawasaki Ninja e-1 & Z e-1 | ||
---|---|---|
Tenaga rata-rata | 5 kW / 6,8 ps @2.800 rpm | |
Tenaga maksimal | 9 kW / 12 ps @2.600-4.000 rpm | |
Torsi maksimal | 40,5 Nm @0-1.600 rpm | |
Tipe mesin | Pendingin udara, interior permanent magnet synchronous motor | |
Riding mode | Road / ECO | |
Kecepatan maksimal | 88 km/jam / 64 km/jam (Ninja e-1) | |
85 km/jam / 62 km/jam (Z e-1) | ||
Kecepatan maksimal dengan e-boost | 105 km/jam / 75 km/jam (Ninja e-1) | |
101 km/jam / 72 km/jam (Z e-1) | ||
Baterai | Lithium-ion battery pack x 2 | |
Kapasitas baterai | 50,4 V / 30 Ah x 2 | |
Pengisian baterai | 3,7 jam x 2 | |
Final gear | 58/15 | |
Suspensi depan | Teleskopik ∅41 mm | |
Suspensi belakang | Monoshock dengan Uni Trak, spring preload | |
Rem depan | Cakram ∅290 mm, kaliper 2 piston | |
Rem belakang | Cakram ∅220 mm, kaliper 2 piston | |
Ban depan | 100/80-17 M/C 52S | |
Ban belakang | 130/70-17 M/C 62S | |
P x L x T | 1.980 x 690 x 1.105 mm (Ninja e-1) | |
1.980 x 730 x 1.35 mm (Z e-1) | ||
Sumbu roda | 1.370 mm | |
Jarak terendah ke tanah | 160 mm (Ninja e-1) | |
170 mm (Z e-1) | ||
Berat | 140 kg dengan baterai (Ninja e-1) | |
135 kg dengan baterai (Z e-1) |