Gelaran balap Asia Road Racing Championship (ARRC) 2024 kelas Asia Production 250 atau AP250 jadi yang ramai diikuti peserta.
Tercatat untuk tahun 2024 ini terdapat 3 merek motor yang mengikuti kelas AP250 dimulai dari Honda yang menggunakan Honda CBR250RR, Yamaha YZF-R3, dan Kawasaki Ninja ZX-25RR.
Jika melihat dari spesifikasi motor, memang terlihat kalau ketiga motor ini memiliki kemampuan yang berbeda dengan keunggulan masing-masing.
Salah satu tujuan diperbolehkannya Yamaha menggunakan mesin 321 cc dan Kawasaki menggunakan ZX 250 cc 4 silinder agar jalannya balap di kelas AP250 dapat lebih ketat.
Baca juga: Honda CBR250RR Jadi Juara Asia, Usai Jalani Tahun yang Berat
Pasalnya dominasi Honda CBR250RR memang sulit dibendung, ini dibuktikan dari 6 kali berturut-turut menjadi Juara Asia di AP250 pada tahun 2017, 2018, 2019, 2022, 2023, dan 20 24.
Penyelenggara mengizinkan Yamaha R3 dan Kawasaki Ninja ZX-25R ikut serta, agar persaingan lebih ketat dan menyajikan tontonan yang seru.
Tak hanya soal motor yang dipakai, sejumlah regulasi pun diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Jika berkaca dari hal itu, artinya Astra Honda Racing Team (AHRT) masih menggunakan CBR250RR dengan spesifikasi yang masih sama seperti sejak pertama kali digunakan pada tahun 2017.
Meski masih mendominasi, namun squad AHRT di AP250 mengaku mulai merasa kesulitan dengan regulasi di tahun 2024 ini.
Rizky Christanto, Manager Motorsport Division PT Astra Honda Motor (AHM) mengaku dari awal musim cukup berat karena motor yang dipakainya 250 cc, sedangkan kompetitor 321 cc
"Apalagi dengan bobot serta handicap tidak terlalu banyak, hanya beda 1.000 rpm. Sampai seri 5 kemarin selisih poin gak terlalu banyak," jelasnya.
Baca juga: Inspirasi Modifikasi New Honda PCX 160, Ada Grand Touring dan Street Style!
Di Buriram yang punya karakter stop and go jadi permasalahan yang cukup berat untuk AHRT, karena karakter ini lebih cocok untuk motor kompetitor yang punya torsi lebih besar.
Tapi AHRT sekali lagi bisa membuktikan bahwa Herjun dan Ramadipa pembalap terbaik di kelas AP250 asia sampai saat ini.
"Dibuktikan pada race 1 Rama P1 dan race 2 Herjun bisa mengunci point championship dengan finish di P2," jelasnya.
Beratnya persaingan di AP250 tahun 2024 ini juga disampaikan oleh Herjun Atna Firdaus, salah satu pembalap AHRT di kelas AP250.
Dirinya mengaku perlu berusaha keras untuk keluar tikungan karena secara spesifikasi mesin masih kalah torsi.
“Ini jadi tahun paling berat, karena regulasi gak menguntungkan kita, tapi kita tetap berusaha develop motor gimana caranya bisa tetap unggul di kelas AP250 meskipun dengan spek yang kurang diuntungkan," katanya.
Baca juga: Update Harga Matic Bergaya Adventure, Honda Beat Street Paling Murah
“Kita cukup kewalahan di exit corner pada putaran rendah, jadi pembalap Honda harus buka gas lebih cepat, memang jadi PR tersendiri juga sih karena harus ngakalin buka gasnya itu. Sedikit kesalahan aja bisa langsung bikin kita tertinggal,” urai Herjun.
Dirasa cukup memberatkan squad pasukan Sayap Tunggal, Rizky pun memiliki saran untuk adanya perubahan regulasi pada kelas AP250 di tahun selanjutnya.
Alasannya agar regulasi bisa lebih fair untuk semua merek tanpa memberatkan satu merek, dengan begitu jalannya balap bisa menjadi lebih kompetitif.
Kondisi regulasi sekarang menang AHRT masih tetap bisa menang tapi dengan usaha sangat keras, banyak hal yang harus dilakukan agar bisa menang.
Menurutnya, regulasi balap AP250 saat ini agak kurang fair, karena jika ada kesalahan sedikit pasti akan sangat sulit untuk mengejar kemenangan.
Baca juga: Begini Rasa Berkendara New Honda PCX 160, Berubah Drastis?
“Harapan saya tahun depan ada regulasi yang mengatur handicap untuk masing-masing brand dengan lebih netral, tidak condong ke satu brand," ujar Rizky.
Ia menyebut banyak handicap yang bisa dilakukan seperti berat, bisa dari rpm, dan lain-lain. Di sektor mesin mungkin bisa dari throttle body, intinya ada handicap yang lebih netral untuk all brand.
Gimana menurut kalian?