Motor matic modern keluaran Honda saat ini memiliki konsumsi bahan bakar yang irit, salah satunya adalah Honda Scoopy.
Pada model terbarunya, PT Astra Honda Motor mengklaim konsumsi Honda Scoopy menyentuh angka 59 km/liter.
Itu diukur dengan metode ECE R40 dengan fitur Idling Stop System (ISS) diaktifkan.
Nah kalau dari hasil pengetesan tim Autofun.co.id malah lebih irit, bisa tembus 61,4 km/liter dari layar MID.
Sedangkan untuk metode full to full, bisa menyentuh angka 58,4 km/liter. Irit bangetkan?
Baca juga : Oli Mesin Honda Scoopy Cuma 650 ml, Benarkah Umur Pelumasnya Ikutan Pendek?
Ya matic entry level rata-rata memang diciptakan dengan efisiensi yang sangat tinggi.
Meski dipakai di dalam kota dengan kondisi stop and go, konsumsi bahan bakarnya tetap akan irit.
Baca juga : Tak Selamanya Motor Matik Boros, Buktinya Honda Scoopy 2021 Bisa 59 Km/liter Loh
Namun bagaimana jika Honda Scoopy tiba-tiba menjadi boros diikuti performa mesin loyo?
Ada beberapa penyebab mesin motor menjadi tak lagi efisien, salah satunya karena busi yang sudah aus.
Busi merupakan sebuah komponen kecil yang memiliki peran vital dalam sistem pengapian sepeda motor.
Tugasnya memercikan api untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang pembakaran mesin.
Jika busi sudah aus, api yang dipercikkan akan semakin kecil dan tak fokus, sehingga pembakaran yang dilakukan tak sempurna.
Akibatnya ada gas bakar yang terbuang percuma, inilah yang membuat mesin menjadi boros dan tenaga mesin loyo.
Baca juga : Pilihan Skutik Rp 20 Juta Sampai Rp 25 Juta Untuk Wanita, Ada Honda Scoopy 2021 Sampai Yamaha Freego 2021
Menurut Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia, umumnya busi standar terbuat dari bahan nickel dengan elektroda berbentuk tumpul.
Material ini relatif murah dengan usia pakai yang tak terlalu lama, jadi sudah seharusnya rutin diperiksa dan ganti.
"Dari kekuatan materialnya, busi nickel akan lebih cepat aus. Seiring usia, elektroda busi akan menipis dan efeknya pembakaran mesin jadi tak efisien," jelasnya.
Diko menambahkan, umumnya usia pakai busi nickel itu sampai 6.000 km.
"Kalau mau lebih awet bisa pakai busi platinum seperti NGK G-Power, yang dua kali lipat lebih kuat tapi harga tetap hemat," jelasnya.
Material platinum memiliki kekuatan lebih baik dari nickel, dan dengan bentuk elektroda yang meruncing, kemampuannya untuk membersihkan diri dari tumpukan kerak juga lebih baik dari busi standar.
Baca juga : Mau Beli Honda Scoopy 2021 Secara Kredit? Cicilannya Termurah Rp 700 Ribuan Saja
Ciri khas busi yang sudah minta diganti selain membuat boros bahan bakar dan tenaga mesin loyo, akan timbul gejala knocking (ngelitik) pada mesin.
Untuk menjaga kondisi busi bersih dari kerak sisa pembakaran, Anda bisa membersihkan sendiri busi Honda Scoopy dengan menggunakan sikat gigi bekas.
Selain memastikan kondisi busi selalu baik dan mengganti secara berkala, penggunaan bahan bakar sesuai rasio kompresi juga diperlukan.
Merujuk spesifikasi mesin, motor ini sebaiknya diisi bahan bakar dengan oktan 92, seperti Pertamax, Shell Super atau BP92.
Jangan lupa untuk melakukan perawatan, mengganti oli mesin dan filter udara secara rutin akan membantu menjaga performa dan efisiensi mesin tetap dalam kondisi terbaik.
Baca juga: Oli Mesin Honda Scoopy Cuma 650 ml, Benarkah Umur Pelumasnya Ikutan Pendek?