Viralnya kasus rangka eSAF yang berkarat pada motor-motor matic Honda belakangan ini berbuntut panjang. Salah satunya berdampak di motor bekas (motkas) yang sulit dijual dengan harga tinggi.
Pedagang motor bekas mengaku masih menolak untuk menerima motor Honda dengan rangka eSAF.
Meski pun kondisinya masih bagus, mereka tak berani membelinya dari penjual perorangan dengan harga tinggi.
Seperti komentar di Youtube Motofun dengan akun @imnotyou1970 yang mengeluhkan jatuhnya harga Honda Genio 2020 milik temannya yang akan dijual ke pedagang motor bekas.
"Orang showroom minta cek rangka dulu, kalau berkarat atau keropos mereka tak mau menerima. Kalau bagus harganya cuma Rp 7 juta. Di pedagang kecil, mereka sudah tak menerima Honda matic tahun 2020 ke atas," keluhnya.
Baca juga : Fakta Menarik Honda Giorno+, Sudah Wara-wiri di Jepang
Sebagai catatan, pemilik rangka eSAF saat ini antara lain Honda Beat dan Beat Street keluaran 2020 ke atas. Honda Genio sejak 2019 hingga sekarang.
Honda Scoopy versi 2020 ke atas. Hingga yang terbaru, Honda Vario 160 yang baru dirilis tahun lalu.
Hal senada diakui oleh Harso Kurniawan pedagang motor bekas asal Bekasi, Jawa Barat. Menurutnya saat ini belum mau mengambil dulu unit motor dengan rangka eSAF.
"Showroom pada nggak berani. Permintaan konsumen nggak ada, orang pada nahan. Barang eSAF sekarang pada dikeluarin dulu (dari showroom)," ucapnya saat Autofun hubungi pekan ini.
Harso mengakui jika stok motor Honda bersasis eSAF yang dijualnya pun kini butuh waktu lama untuk melepasnya. "Dulu kayak kacang, seminggu bisa laku tiga. Sekarang beda jauh."
Dirinya menambahkan jika harga motor Honda dengan rangka eSAF yang terbilang baru ini tengah jatuh. Imbas minimnya permintaan dari konsumen.
Unit bersasis eSAF yang masih ada dipegangnya diantaranya Honda Scoopy 2021 yang dijual murah di angka Rp 14 juta. Serta Honda Beat Deluxe 2020 yang terbilang gress di angka Rp 13 juta saja.
"Saya sempat ditawari Honda Vario CBS 160 tahun 2023 di angka Rp 21,5 juta, tapi nggak berani ambil. Padahal sebelum kasus ini, seperti saat setelah Lebaran, dilepas Rp 23 juta pun bisa cepat terjual," paparnya.
Harso berharap kondisi segera kondusif agar pedagang motor bekas bisa kembali mengisi showroom mereka dengan produk bersasis eSAF.
Baca juga : Kemenhub, KNKT dan AHM Bentuk Tim Selidiki Rangka eSAF
Meski berimbas di harga jual yang rendah, tapi kasus rangka eSAF membuat permintaan motor Honda non eSAF melambung, sehingga harga jualnya pun terbilang tinggi.
"Honda non eSAF sekarang jadi incaran," ucap Harso.
Motor matic Honda keluaran di bawah 2020 pun turut jadi incaran oleh pedagang motor bekas yang menebus unitnya dari balai lelang.
"Sekarang motor Honda non eSAF dilelang laku keras. Ini karena motor bekas agak langka. Jadi apa pun dimakan sama pedagang," ucap Deni Ferlindungan, Marketing Manager UC Auction di Ciputat.